“Kita sama-sama melihat apresiasi
penampilan Persipa Pati bak pesta juara. Konvoi, bernyanyi, meluapkan energi
kegembiraan yang luar biasa. Tidak heran karena hampir dua tahun suporter tak
bisa mendampingi tim secara langsung”
penampilan Persipa Pati bak pesta juara. Konvoi, bernyanyi, meluapkan energi
kegembiraan yang luar biasa. Tidak heran karena hampir dua tahun suporter tak
bisa mendampingi tim secara langsung”
PATI – Persipa Pati
memang tampil gemilang sejauh ini. Di babak grup Liga 3 Jawa Tengah, Laskar
Saridin tampil tanpa ternoda. Mengemas 10 poin hasil tiga kali kemenangan dan
sekali imbang. Menorehkan 8 gol dengan hanya kemasukan satu gol. Tim kebanggaan
warga Kota Pati itu pun lolos ke babak 10 besar dengan status juara grup.
Suatu pencapaian yang
brilian. Mengingat dalam dua musim terakhir keikutsertaan Persipa di kompetisi
Liga 3, tim ini selalu mentok di babak grup.
Tidak heran setelah
kemenangan melawan PSD Demak, Senin (8/11/2021) kemarin lini masa penuh dengan
kata-kata sukacita. Tidak sedikit yang menyebut para pemain kebanggaan mereka
sebagai pahlawan. Tapi tunggu dulu…
Mengapresiasi tidak ada
salahnya. Asal jangan overproud. Membanggakan secara berlebihan itu tak baik.
Apa saja yang berlebihan selalu tidak baik. Agama juga mengajarkan demikian.
Apalagi (mengingat)
kompetisi ini masih pagi sekali. Masih ada hamparan jalan terjal di depan
sebelum sampai garis yang didambakan, yaitu promosi ke Liga 2.
Masih ada babak 10 besar di
zona provinsi. Lalu ada babak nasional yang berisi 64 tim terbaik dari Liga 3
di provinsi-provinsi lainnya. Dari 64 tim itu hanya 8 tim terbaik yang berhak
menggenggam tiket promosi ke Liga 2.
Sikap Persipa fans
khususnya, maupun warga Pati pada umumnya yang terlalu berlebih-lebihan bukan
tidak mungkin memengaruhi mental bermain Tri Handoko dkk. Jangan sampai
apresiasi berlebihan ini membuat pemain besar kepala duluan sebelum target
tercapai. Jika terpeleset tentu akan bahaya. Bisa menimbulkan luka menyakitkan
yang sangat sulit terobati.
Psikis pemain harus tetap
terjaga. Apresiasi kerja keras para pemain secukupnya. Cukup penuhi kebutuhan
dan hak-hak mereka selayaknya. Itu adalah apresiasi terbaik. Para pemain harus
fokus menjalani pertandingan demi pertandingan bagaikan partai final.
Sekali lagi babak grup ini
memang fantastis bagi Persipa Pati. Namun perlu dicatat. Seperti kata asisten
pelatih Mukhlis usai laga melawan PSD Demak. Meskipun menang masih banyak
evaluasi yang harus dilakukan. Dalam hal taktikal menyerang, bertahan dan
transisi menyerang.
Boleh berpesta tapi tunggu
dulu sampai target itu tercapai. Target Liga 2. (Redaksi)