Zainal Abidin Sueb |
Di tengah pandemi Covid-19, berbagai aktivitas masyarakat serba dibatasi. Meski
demikian, kondisi yang terbatas justru memicu Zainal Abidin Sueb untuk
produktif, salah satunya dengan menulis buku. Sabtu (26/6/2021) lalu ia telah
meluncurkan sebuah buku dengan judul “Mushaf Nusantara: Jejak, Ragam, dan
Para Penjaganya”.
Pemuda kelahiran Pati, 24 Mei
1998, asal Desa Lahar, Kecamatan Tlogowungu, Pati ini memang bercita-cita
menjadi penulis sebelum kuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Sejak di bangku Aliyah, ia
mengasah kemampuan menulisnya di majalah Experience MA Salafiyah Kajen,
Margoyoso. Zainal Abidin Sueb mengaku terinspirasi untuk menulis buku saat
menghadiri acara bedah buku Syekh Mutamakkin karangan Gus Zainul Milal Bizawie,
salah satu keluarga Salafiyah Kajen yang kini aktif mengembangkan Islam
Nusantara Center Jakarta.
“Ketika itu saya masih kelas
2 Aliyah,” ujar dia.
Zainal juga beruntung saat Aliyah
tergabung dalam ekstra Teasa (Teater Salafiyah). Di ekstrakurikuler itu, ia
beberapa kali membaca dan berlatih menulis sastra seperti puisi dan cerpen.
Untuk diketahui, santri dari
Pesantren Salafiyah Kajen ini telah banyak berprestasi di dalam dunia
pernaskahan. Ia pernah menjadi juara harapan 3 khat Naskh tingkat Nasional
di Jombang 2018 lalu. Selain itu dia
juga meraih Student Achievment sebagai penulis Replika Naskah manuskrip Ilmu
Tauhid A.129 Perpustakaan Nasional RI (2020).
Santri asal Desa Lahar Kecamatan
Tlogowungu ini juga menjadi mahasiswa beprestasi di bidang non akademik. Ia
juga merupakan pelukis kaligrafi dan sejumlah naskah keislaman.
Adapun karya-karyanya juga telah
diarsipkan di Perpustakaan Nasional RI. Tercatat, dirinya pernah menulis
replika Naskah Manuskrip Bustanus Salatin, naskah manuskrip replika Serat Jaka
Semangun BR.41 dan replika Naskah manuskrip Ilmu Tauhid A.129 Perpustakaan
Nasional RI 2019.
Berkat menekuni manuskrip ia juga
pernah menjadi presentator International Conference di Radboud University
Belanda pada Juni 2019 lalau dengan menuliskan karya dari Kiai Sanusi dari
tanah Pasundan. (hus)