Salah seorang pelanggan menerima bungkusan pesanannya di Selasar Coffe and Gelato, Pati. |
Berangkat dari situasi sulit di tengah
pandemi (pembatasan aktivitas masyarakat) berbagai coffee shop di Pati lantas
berkolaborasi untuk menginisiasi sebuah gerakan bertajuk #BungkusWae sebagai
solusi bertahan di tengah pandemi.
PATI – Kasus
COVID-19 yang semakin meningkat di Kabupaten Pati membuat pemerintah semakin
memperketat PPKM (Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat). Jam operasional
rumah makan, restoran, kafe, dan tempat usaha yang sejenis kian dibatasi, pun
kapasitas jumlah pengunjung yang bisa melakukan makan di tempat (dine-in).
Safira, selaku perwakilan
dari Selasar Coffee and Gelato mengungkapkan, gerakan kolaboratif #BungkusWae
ini bertujuan untuk mengajak customer di Pati supaya lebih banyak melakukan
pesanan secara take away. Caranya, dengan memberikan diskon sebesar 10 persen
bagi pembelian secara take away atau dibungkus.
Pemberian diskon tersebut
diharapkan bisa meningkatkan minat para customer di Pati untuk melakukan
pembelian secara take away, mengingat kebiasaan ngopi masih sangat identik
dengan nongkrong.
Kampanye #BungkusWae ini
setidaknya diikuti oleh 15 coffee shop di Pati, antara lain; Selasar Coffee and
Gelato, Teras Kopi, Bale Artisan, The Hub, Seperempat Lab, Bautura, La Berre,
Brotherhood Coffee & Co., Kalula, Lepas Malam, Simbiosis, Brew, Khayangan
Rooftop Cafe, Kedai Kopi Kita, dan Sinestesa.
“Pandemi sangat
mempengaruhi kami, para coffee shop lokal. Untuk itu kami melakukan kolaborasi
supaya bisa bersama-sama bertahan di tengah situasi ini. Apalagi tidak mudah
kan mengubah kebiasaan customer yang biasa ngopi sambil nongkrong, tentu akan
lebih menarik bila gerakan ini dilakukan bersama-sama. Sehingga, terciptalah
gerakan #BungkusWae,” ungkap Safira.
Kampanye #BungkusWae
berlangsung dari tanggal 25 Juni – 30 Juni 2021. Selain memberikan diskon
sebesar 10 persen, tiap coffee shop yang bergabung juga memiliki
penawaran-penawaran menarik yang berbeda satu sama lain. Fokusnya masih tetap
sama, yakni khusus untuk pembelian secara take away.
“Saat ini, delivery dan
take away jadi salah satu langkah tercepat yang bisa kami lakukan sebagai
solusi di masa pandemi. Dengan adanya gerakan #BungkusWae ini, customer bisa
tetap mendukung bisnis lokal, juga turut membantu memutus rantai penyebaran
COVID-19,” pungkas Safira. (yan)
Salah seorang pelanggan menerima bungkusan pesanannya di Selasar Coffe and Gelato, Pati. |
Berangkat dari situasi sulit di tengah
pandemi (pembatasan aktivitas masyarakat) berbagai coffee shop di Pati lantas
berkolaborasi untuk menginisiasi sebuah gerakan bertajuk #BungkusWae sebagai
solusi bertahan di tengah pandemi.
PATI – Kasus
COVID-19 yang semakin meningkat di Kabupaten Pati membuat pemerintah semakin
memperketat PPKM (Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat). Jam operasional
rumah makan, restoran, kafe, dan tempat usaha yang sejenis kian dibatasi, pun
kapasitas jumlah pengunjung yang bisa melakukan makan di tempat (dine-in).
Safira, selaku perwakilan
dari Selasar Coffee and Gelato mengungkapkan, gerakan kolaboratif #BungkusWae
ini bertujuan untuk mengajak customer di Pati supaya lebih banyak melakukan
pesanan secara take away. Caranya, dengan memberikan diskon sebesar 10 persen
bagi pembelian secara take away atau dibungkus.
Pemberian diskon tersebut
diharapkan bisa meningkatkan minat para customer di Pati untuk melakukan
pembelian secara take away, mengingat kebiasaan ngopi masih sangat identik
dengan nongkrong.
Kampanye #BungkusWae ini
setidaknya diikuti oleh 15 coffee shop di Pati, antara lain; Selasar Coffee and
Gelato, Teras Kopi, Bale Artisan, The Hub, Seperempat Lab, Bautura, La Berre,
Brotherhood Coffee & Co., Kalula, Lepas Malam, Simbiosis, Brew, Khayangan
Rooftop Cafe, Kedai Kopi Kita, dan Sinestesa.
“Pandemi sangat
mempengaruhi kami, para coffee shop lokal. Untuk itu kami melakukan kolaborasi
supaya bisa bersama-sama bertahan di tengah situasi ini. Apalagi tidak mudah
kan mengubah kebiasaan customer yang biasa ngopi sambil nongkrong, tentu akan
lebih menarik bila gerakan ini dilakukan bersama-sama. Sehingga, terciptalah
gerakan #BungkusWae,” ungkap Safira.
Kampanye #BungkusWae
berlangsung dari tanggal 25 Juni – 30 Juni 2021. Selain memberikan diskon
sebesar 10 persen, tiap coffee shop yang bergabung juga memiliki
penawaran-penawaran menarik yang berbeda satu sama lain. Fokusnya masih tetap
sama, yakni khusus untuk pembelian secara take away.
“Saat ini, delivery dan
take away jadi salah satu langkah tercepat yang bisa kami lakukan sebagai
solusi di masa pandemi. Dengan adanya gerakan #BungkusWae ini, customer bisa
tetap mendukung bisnis lokal, juga turut membantu memutus rantai penyebaran
COVID-19,” pungkas Safira. (yan)
Salah seorang pelanggan menerima bungkusan pesanannya di Selasar Coffe and Gelato, Pati. |
Berangkat dari situasi sulit di tengah
pandemi (pembatasan aktivitas masyarakat) berbagai coffee shop di Pati lantas
berkolaborasi untuk menginisiasi sebuah gerakan bertajuk #BungkusWae sebagai
solusi bertahan di tengah pandemi.
PATI – Kasus
COVID-19 yang semakin meningkat di Kabupaten Pati membuat pemerintah semakin
memperketat PPKM (Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat). Jam operasional
rumah makan, restoran, kafe, dan tempat usaha yang sejenis kian dibatasi, pun
kapasitas jumlah pengunjung yang bisa melakukan makan di tempat (dine-in).
Safira, selaku perwakilan
dari Selasar Coffee and Gelato mengungkapkan, gerakan kolaboratif #BungkusWae
ini bertujuan untuk mengajak customer di Pati supaya lebih banyak melakukan
pesanan secara take away. Caranya, dengan memberikan diskon sebesar 10 persen
bagi pembelian secara take away atau dibungkus.
Pemberian diskon tersebut
diharapkan bisa meningkatkan minat para customer di Pati untuk melakukan
pembelian secara take away, mengingat kebiasaan ngopi masih sangat identik
dengan nongkrong.
Kampanye #BungkusWae ini
setidaknya diikuti oleh 15 coffee shop di Pati, antara lain; Selasar Coffee and
Gelato, Teras Kopi, Bale Artisan, The Hub, Seperempat Lab, Bautura, La Berre,
Brotherhood Coffee & Co., Kalula, Lepas Malam, Simbiosis, Brew, Khayangan
Rooftop Cafe, Kedai Kopi Kita, dan Sinestesa.
“Pandemi sangat
mempengaruhi kami, para coffee shop lokal. Untuk itu kami melakukan kolaborasi
supaya bisa bersama-sama bertahan di tengah situasi ini. Apalagi tidak mudah
kan mengubah kebiasaan customer yang biasa ngopi sambil nongkrong, tentu akan
lebih menarik bila gerakan ini dilakukan bersama-sama. Sehingga, terciptalah
gerakan #BungkusWae,” ungkap Safira.
Kampanye #BungkusWae
berlangsung dari tanggal 25 Juni – 30 Juni 2021. Selain memberikan diskon
sebesar 10 persen, tiap coffee shop yang bergabung juga memiliki
penawaran-penawaran menarik yang berbeda satu sama lain. Fokusnya masih tetap
sama, yakni khusus untuk pembelian secara take away.
“Saat ini, delivery dan
take away jadi salah satu langkah tercepat yang bisa kami lakukan sebagai
solusi di masa pandemi. Dengan adanya gerakan #BungkusWae ini, customer bisa
tetap mendukung bisnis lokal, juga turut membantu memutus rantai penyebaran
COVID-19,” pungkas Safira. (yan)
Salah seorang pelanggan menerima bungkusan pesanannya di Selasar Coffe and Gelato, Pati. |
Berangkat dari situasi sulit di tengah
pandemi (pembatasan aktivitas masyarakat) berbagai coffee shop di Pati lantas
berkolaborasi untuk menginisiasi sebuah gerakan bertajuk #BungkusWae sebagai
solusi bertahan di tengah pandemi.
PATI – Kasus
COVID-19 yang semakin meningkat di Kabupaten Pati membuat pemerintah semakin
memperketat PPKM (Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat). Jam operasional
rumah makan, restoran, kafe, dan tempat usaha yang sejenis kian dibatasi, pun
kapasitas jumlah pengunjung yang bisa melakukan makan di tempat (dine-in).
Safira, selaku perwakilan
dari Selasar Coffee and Gelato mengungkapkan, gerakan kolaboratif #BungkusWae
ini bertujuan untuk mengajak customer di Pati supaya lebih banyak melakukan
pesanan secara take away. Caranya, dengan memberikan diskon sebesar 10 persen
bagi pembelian secara take away atau dibungkus.
Pemberian diskon tersebut
diharapkan bisa meningkatkan minat para customer di Pati untuk melakukan
pembelian secara take away, mengingat kebiasaan ngopi masih sangat identik
dengan nongkrong.
Kampanye #BungkusWae ini
setidaknya diikuti oleh 15 coffee shop di Pati, antara lain; Selasar Coffee and
Gelato, Teras Kopi, Bale Artisan, The Hub, Seperempat Lab, Bautura, La Berre,
Brotherhood Coffee & Co., Kalula, Lepas Malam, Simbiosis, Brew, Khayangan
Rooftop Cafe, Kedai Kopi Kita, dan Sinestesa.
“Pandemi sangat
mempengaruhi kami, para coffee shop lokal. Untuk itu kami melakukan kolaborasi
supaya bisa bersama-sama bertahan di tengah situasi ini. Apalagi tidak mudah
kan mengubah kebiasaan customer yang biasa ngopi sambil nongkrong, tentu akan
lebih menarik bila gerakan ini dilakukan bersama-sama. Sehingga, terciptalah
gerakan #BungkusWae,” ungkap Safira.
Kampanye #BungkusWae
berlangsung dari tanggal 25 Juni – 30 Juni 2021. Selain memberikan diskon
sebesar 10 persen, tiap coffee shop yang bergabung juga memiliki
penawaran-penawaran menarik yang berbeda satu sama lain. Fokusnya masih tetap
sama, yakni khusus untuk pembelian secara take away.
“Saat ini, delivery dan
take away jadi salah satu langkah tercepat yang bisa kami lakukan sebagai
solusi di masa pandemi. Dengan adanya gerakan #BungkusWae ini, customer bisa
tetap mendukung bisnis lokal, juga turut membantu memutus rantai penyebaran
COVID-19,” pungkas Safira. (yan)