PATI – Kaos dengan tulisan dialek khas Pati menjadi favorit para pengunjung yang datang ke Kota Mina Tani. Terutama saat musim mudik, kaos ini menjadi pilihan utama para pemudik untuk dijadikan oleh-oleh saat kembali ke tempat asal mereka.
Fatmi Nurjanah, pemilik Pati Oblong, sebuah toko kaos di Pati, mengatakan, saat musim Lebaran banyak pemudik yang mencari kaos dengan desain dialek khas Pati untuk dijadikan oleh-oleh.
“Dialek atau logat khas Pati seperti ‘Ora Ndenger’ (Gak Paham) dan ‘Nggonem’ (Punyamu) menjadi favorit,” ungkapnya.
Selain desain dialek khas Pati, desain lain yang populer adalah desain yang mencakup kata ‘Pati’, seperti tulisan ‘Bumi Mina Tani’ atau gambar ikon Kota Pati.
Kaos-kaos ini tersedia di toko Pati Oblong yang berlokasi di Desa Winong Kecamatan Pati Kota, dan juga di pusat produk unggulan Plaza Pragolo Jalan Raya Pati – Kudus Kecamatan Margorejo.
Fatmi Nurjanah menambahkan bahwa banyak orang mencari kaos khas Pati buatannya, baik untuk oleh-oleh atau untuk koleksi pribadi.
“Biasanya kalau desain dialek khas Pati itu untuk koleksi. Dialek atau logat khas Pati ini unik banyak yang suka. Kalau yang dari luar kota biasanya cari desain yang ada unsur Pati,” katanya.
“Produk kita standar distro, sesuai dengan selera anak muda. Kita menggunakan kain combed 30s yang adem dan menyerap keringat. Sablonnya menggunakan rubber sablon manual, dan finishing dipress. Kita jamin awet, sablonnya tidak gampang rusak,” imbuhnya.
Harga kaos berkisar Rp 120 ribuan. Selain desain ikon Pati dan dialek khasnya, Fatmi juga membuat desain lain seperti wayang dan kuliner khas Pati.
Editor: Fatwa