Siti Nilna Munaliza tak seperti kebanyakan anak muda zaman now yang gemar kebebasan dunia
luar. Gadis kelahiran Pati, 7 Desember 1999 ini malah suka sekali dengan dunia
pondok pesantren. Bahkan kehidupannya banyak dihabiskan untuk ngaji di pondok
pesantren.
luar. Gadis kelahiran Pati, 7 Desember 1999 ini malah suka sekali dengan dunia
pondok pesantren. Bahkan kehidupannya banyak dihabiskan untuk ngaji di pondok
pesantren.
Padahal,
Nilna sempat berhenti tak nyantri di pondok pesantren saat mulai kuliah di IAIN
Kudus. Namun saat memutuskan untuk menjadi anak kos, Nilna malah tak betah.
Pulang kuliah hanya tiduran, dan kadang jalan-jalan saja. ”Rasanya tidak enak.
Lebih enak di pondok, pulang kuliah pasti ada sesuatu yang dikerjakan, jadinya
waktunya selalu bermanfaat. Selain itu juga pulang dari pondok nantinya pasti
ada bekal sesuatu yang bisa dibawa pulang,” kata perempuan yang masuk di prodi
Pendidikan Bahasa Inggris.
Nilna sempat berhenti tak nyantri di pondok pesantren saat mulai kuliah di IAIN
Kudus. Namun saat memutuskan untuk menjadi anak kos, Nilna malah tak betah.
Pulang kuliah hanya tiduran, dan kadang jalan-jalan saja. ”Rasanya tidak enak.
Lebih enak di pondok, pulang kuliah pasti ada sesuatu yang dikerjakan, jadinya
waktunya selalu bermanfaat. Selain itu juga pulang dari pondok nantinya pasti
ada bekal sesuatu yang bisa dibawa pulang,” kata perempuan yang masuk di prodi
Pendidikan Bahasa Inggris.
”Selain
karena itu, juga karena lingkungan keluarga saya yang memang semuanya alumni
dari pondok pesantren. Jadi akrab lah dengan suasana pondok pesantren, dan
membuat perasaan menjadi tenang saat di pondok pesantren,” imbuh perempuan yang
berasal dari Desa Sundoluhur Kecamatan Kayen ini.
karena itu, juga karena lingkungan keluarga saya yang memang semuanya alumni
dari pondok pesantren. Jadi akrab lah dengan suasana pondok pesantren, dan
membuat perasaan menjadi tenang saat di pondok pesantren,” imbuh perempuan yang
berasal dari Desa Sundoluhur Kecamatan Kayen ini.
Nilna
tak hanya suka mondok saja, tetapi, alumni MA Abadiyah Pati ini juga gemar
menjelajahi pondok pesantren. Tidak hanya pondok di Jawa Tengah, Nilna juga
kerap keluar masuk pondok pesantren di Jawa Timur.
tak hanya suka mondok saja, tetapi, alumni MA Abadiyah Pati ini juga gemar
menjelajahi pondok pesantren. Tidak hanya pondok di Jawa Tengah, Nilna juga
kerap keluar masuk pondok pesantren di Jawa Timur.
”Ya
saya suka ngaji kilatan kalau bulan puasa. Bisa sampai 25 hari di pesantren.
Pengalamannya banyak. Bisa ngaji-ngaji ilmu baru, kitab baru yang belum pernah
dibaca,” papar gadis yang memiliki kegemaran membaca ini. (has)
saya suka ngaji kilatan kalau bulan puasa. Bisa sampai 25 hari di pesantren.
Pengalamannya banyak. Bisa ngaji-ngaji ilmu baru, kitab baru yang belum pernah
dibaca,” papar gadis yang memiliki kegemaran membaca ini. (has)