Anggota tim sains project mendapat penghargaan dari Kepala SMPN 3 Pati Rukayah |
PATI – Tim sains
project SMP Negeri 3 Pati berhasil menorehkan prestasi membanggakan, dengan
meraih juara di ajang bergengsi World Invention Creativity Olympic (WICO).
Inovasi anti rayap dari limbah kulit
randu dan tembakau mengantarkan mereka menjadi yang terbaik.
Tim dari SMP N 3 Pati itu
terdiri dari Fernandito Akbar K, Fatih Adianta Hutomo, Meitri Ayuisyari, Fiqy
Trisa Insani, dan Brenda Dwi Artika.
Dalam ajang tersebut,
projek sains yang mereka tunjukkan berjudul “The Utilization of Tobacco Leaves and
Kapok Shell Ash For Producing anti Termite Biopesticide as the Friendly
Environmental Wood Protector” atau biopestisida anti rayap tanah dari filtrat
tembakau dan ekstrak limbah kulit randu untuk melindungi kayu pada bangunan
dari serangan rayap tanah.
Ketua projek sains
Fernandito Akbar mengatakan, karya itu berhasil usai melakukan eksperimen
selama tujuh bulan terakhir ini. Meskipun dalam proses penelitian terdapat
kendala pada alat yang memang masih minim.
“Kami terinspirasi melihat
banyaknya limbah kulit randu yang tak terpakai di Desa Karaban, Kecamatan
Gabus. Bila biasanya kulit randu hanya dibuang begitu saja, ternyata ini bisa
menjadi bernilai ekonomi yang baik jika diolah menjadi anti rayap. Kandungan
alkaloid sangat baik untuk melindungi kayu,” jelasnya kepada Lingkar Muria.
Sementara, Kepala SMP N 3
Pati Rukayah mengaku bangga atas keberhasilan para peserta didik dan guru
pembimbingnya. Meski baru pertama kali tampil, langsung berhasil meraih juara
setelah menyisihkan ratusan peserta dari 24 negara. Negara peserta antara lain
dari Amerika, Jepang dan Singapore.
“Kami menjadi satu-satunya
tingkat SMP yang ikut sementara rivalnya banyak juga dari tingkat SMA dan
perguruan tinggi,” imbuhnya.
Koordinator guru pembimbing
Mohamad Rauf menambahkan, temuan biopestisida anti rayap itu dikatakannya ramah
lingkungan, lantaran dibuat tanpa bahan kimia apapun.
“Semua bahannya dari
tumbuh-tumbuhan jadinya tidak membahayakan bagi kesehatan,” pungkasnya. (hus)