KUDUS – Forum Komunikasi Kepala Madrasah Tsanawiyah (FK2MTs) NU bersama Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif PCNU Kabupaten Kudus menyelenggarakan seminar pendidikan di Wisma Karyawan PT Djarum Jl Mayor Basuno, Desa Ploso, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus pada Sabtu (12/7/2025).
Seminar ini mengangkat tema “Membranding Madrasah Berbasis Keunggulan Lokal untuk Mewujudkan Madrasah Berkualitas dan Berkarakter.”
Acara dibuka oleh Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kudus, H Suhadi MSI, dan dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk H Soewarno M Serad (Inisiator Bakti Pendidikan Djarum Foundation), Primadi Serad (Direktur Djarum Foundation), H Agus Siswanto MPdI (Kepala Seksi Pendidikan Madrasah pada Kantor Kemenag Kudus), dan H Ridlwan SPdI (Ketua LP Ma’arif PCNU Kabupaten Kudus). Turut hadir Abdul Hadi (Pengurus LP Ma’arif), H Noor Akhlis (Ketua FK2MTs LP Ma’arif NU Kudus) beserta jajarannya, Dr. Muhtadi MS, serta Dr. Rischa.
Salim SAg MPd, salah satu panitia, menjelaskan bahwa seminar ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada kepala madrasah tentang pentingnya branding berbasis keunggulan lokal.
“Selain itu, juga untuk meningkatkan kapasitas kepala madrasah dalam strategi branding lembaga, mewujudkan madrasah berkualitas dan berkarakter sesuai nilai-nilai Aswaja An-Nahdliyah, dan membangun sinergi antar kepala madrasah di lingkungan LP Ma’arif NU Kudus,” terangnya.
Kepala Kemenag Kabupaten Kudus, H Suhadi MSI, menyoroti bahwa sebagian besar madrasah di Kudus adalah swasta, berbasis NU, Muhammadiyah, dan lainnya. Beliau juga menyampaikan apresiasi terhadap branding madrasah-madrasah di Kudus yang dinilai sudah cukup baik.
“Kepercayaan masyarakat terhadap madrasah-madrasah sangat tinggi. Bahkan peserta didik, di beberapa sekolah, tidak lagi lintas kota, tetapi sudah lintas pulau,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa madrasah di Kudus lahir dan berkembang dari serta oleh masyarakat.
“Madrasah-madrasah itu didirikan oleh masyarakat, sumber daya manusia (SDM)-nya disiapkan masyarakat, dan pembiayaannya juga oleh masyarakat,” tuturnya.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga kepercayaan masyarakat yang telah diraih dan terus melakukan perbaikan.
“Meski begitu, harus selalu ada perubahan-perubahan. Jangan mager. Tetapi kepercayaan yang telah diraih, harus dijaga,” pesannya.
Sementara itu, H Soewarno M Serad menegaskan bahwa pendidikan adalah pilar eksistensi negara, dan guru adalah nyawa dari pendidikan.
“Guru berpesan besar dalam membangun bangsa. Maka setiap berhadapan dengan murid (peserta didik), maka munculkan rasa cinta dan bangga sebagai guru,” tutur pendiri Djarum Foundation itu.
Ia berharap guru-guru tetap menjadi role model yang bisa diteladani oleh murid-muridnya.
“Yaitu guru sebagai sosok yang harus di-gugu dan di-tiru,” ungkapnya.
Editor: Arif