REMBANG, LINGKARMURIA.COM – Prestasi membanggakan ditorehkan batik tulis Lasem dari Rembang Jawa Tengah, sebab batik Lasem turut serta dipajang di Museum Batik Indonesia.
Kehadiran batik tulis Lasem menjadi simbol bahwa batik ini memiliki tempat tersendiri dalam khazanah batik-batik di Indonesia. Batik Lasem menjadi lebih dikenal dan bisa bersaing dengan batik lain dari berbagai penjuru tanah air.
Museum Batik Indonesia sendiri baru diresmikan oleh Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Nadiem Makarim, Senin (2/10/2023).
Di Museum Batik Indonesia ini ada dua lembar batik tulis Lasem yang dipajang. Hal itu diungkapkan pemilik batik tulis Lasem Maranatha Ongs, Henry S.
Klasik
“Ada dua lembar batik tulis produksinya yang dipajang di Museum Batik Indonesia. Yakni, motif ceremonial hanging dan kilin menari,” katanya.
“Kalau ceremonial hanging ini bercerita tentang perayaan tahun baru imlek, arak-arakan, suka cita intinya. Untuk motif kilin menari, maknanya banyak rejeki dan mendapat perlindungan,” lanjutnya.
Henry mengisahkan, awal mula produknya bisa mewakili Kabupaten Rembang, pihak Kemendikbud dan Ristek langsung turun melakukan kurasi ke seluruh daerah, yang memiliki produksi batik. Dan dirinya ditunjuk dan dipercaya, untuk mewakili Rembang.
“Kalau ditanya bagaimana perasaannya, bersyukur, tambah semangat lagi melestarikan batik. Bangga bisa menjadi bagian dari museum yang diakui,” ungkapnya.
Dia berharap, batik tulis Lasem ini bisa semakin dikenal lagi. Khususnya, batik tulis Lasem klasik, yang masih eksis dan diminati.
Penulis : Arif
Editor : Fatwa