BUDAYA – Kegiatan ngaji budaya digelar Masjid Agung Baitunnur Pati, Kamis (28/3). Ngaji budaya ini bertajuk Ngaji Cangkrukan. Kegiatan ini bertepatan dengan malam Nuzulul Qur’an.
Ngaji Cangkrukan di Masjid Agung Baitunnur Pati memadukan mengaji agama dan bershalawat dengan wayang, serta dagelan, dan kesenian lain. Acara tersebut dimeriahkan gamelan Kalimosodo, Ahbabul Musthofa Pucakwangi, OSBand Pelajar NU Pati.
Ngaji budaya edisi perdana ini dihadiri oleh KH Budi Harjono dari Semarang. Selain itu dihadiri pula oleh Habib Ali Zainal Abidin (Jepara), Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Pati KH Yusuf Hasyim, Ketua LDNU KH Ilham Supriyanto, dan Asisten II Sekda Pati Nasikun.
Selain itu hadir juga seniman Ki Markonyik yang dikenal sebagai dagelan semakin mencairkan suasana. Ki Haidar dalang IPNU juga tak kalah menyemarakkan acara dengan pagelaran wayangnya.
Dalam ceramahnya, Kiai Budi menyebut, ngaji yang memadukan pemahaman agama yang bersanding dengan budaya tersebut baru kali ini ditemui berlangsung di masjid.
“Saya mengharapkan, mengaji santai yang dapat diikuti semua kalangan dapat berlangsung rutin setiap bulan. Bukan hanya menjadi masjid mahdhoh, tetapi juga (menjalankan) fungsi muamalah yang berbudaya timur,” ungkapnya.
Menurutnya, Islam di Indonesia belakangan ini menjadi perhatian dunia. Itu karena Islam di Indonesia yang diyakini mayoritas penduduk dapat bersanding dengan warga lain yang berbeda suku bangsa dan agama.
Kondisi demikian berbeda dengan banyak negara berbasis Islam di Timur Tengah yang justru terus terlibat pertikaian meskipun hanya satu suku bangsa, yakni Arab.
Berbeda dengan Indonesia, dengan suku dan agama yang banyak tetapi hidup damai berdampingan.
Itu tidak terlepas dari Islam, yang mayoritas di Indonesia menjadi pioner dalam toleransi dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
Sementara itu Ketua PCNU Pati KH Yusuf Hasyim menyatakan, Ngaji Cangkrukan seperti ini perlu diperbanyak di Pati.
Harapannya, ngaji yang dipadu dengan kesenian dan budaya dapat digelar di setiap desa.
Acara dakwah islamiyah tersebut digawangi Takmir Masjid Agung Baitunnur bersama Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Pati dan IPNU-IPPNU.
Penulis: Arif
Editor: Fatwa