Ema Nur Fadlillah
Ema Nur Fadlillah/DOKUMEN PRIBADI |
Sekarang ini banyak anak muda
yang acuh dengan desanya. Namun berbeda dengan Ema Nur Fadlillah. Perempuan
kelahiran Pati 6 September 1998 ini malah merasa terpanggil memerhatikan
desanya sendiri. Ia merasa galau, jika anak muda enggan bangga dengan desanya.
Untuk itu meskipun ia sekarang banyak berkegiatan di luar kota, ia bercita-cita
bakal pulang dan membangun kampung halamannya sendiri.
yang acuh dengan desanya. Namun berbeda dengan Ema Nur Fadlillah. Perempuan
kelahiran Pati 6 September 1998 ini malah merasa terpanggil memerhatikan
desanya sendiri. Ia merasa galau, jika anak muda enggan bangga dengan desanya.
Untuk itu meskipun ia sekarang banyak berkegiatan di luar kota, ia bercita-cita
bakal pulang dan membangun kampung halamannya sendiri.
”Saya anak desa. Saya ingin punya
peran dalam memajukan masyarakat desa saya, tentunya dengan ilmu yang saya
miliki,” tutur perempuan yang sedang kuliah di STAIN Kudus ini.
peran dalam memajukan masyarakat desa saya, tentunya dengan ilmu yang saya
miliki,” tutur perempuan yang sedang kuliah di STAIN Kudus ini.
Ema kecewa, banyak orang yang
gemar member nasihat, namun sedikit yang memberikan keteladanan. Apalagi
memberikan sebuah contoh ril dalam menyelesaikan sebuah masalah.
gemar member nasihat, namun sedikit yang memberikan keteladanan. Apalagi
memberikan sebuah contoh ril dalam menyelesaikan sebuah masalah.
”Untuk itu saya benar-benar
bertekad untuk kembali ke desa. Sebagai pertanggung jawaban moril, saya ingin
berkontribusi lebih kepada kampung halaman saya, tentu setelah menamatkan
pendidikan di Kudus,” ucap perempuan yang gemar jalan-jalan ke pantai ini.
bertekad untuk kembali ke desa. Sebagai pertanggung jawaban moril, saya ingin
berkontribusi lebih kepada kampung halaman saya, tentu setelah menamatkan
pendidikan di Kudus,” ucap perempuan yang gemar jalan-jalan ke pantai ini.
Perempuan yang bercita-cita
menjadi guru ini sudah mulai melangkahkan cita-citanya itu. Ema kini masuk ke
karang taruna desanya. Meskipun tidak sepenuhnya aktif, Ema masih menyempatkan
diri untuk berkegiatan di desanya.
menjadi guru ini sudah mulai melangkahkan cita-citanya itu. Ema kini masuk ke
karang taruna desanya. Meskipun tidak sepenuhnya aktif, Ema masih menyempatkan
diri untuk berkegiatan di desanya.
”Sepekan sekali saya luangkan
waktu untuk pulang ke rumah. Dalam kesempatan itu saya gunakan waktu liburan
saya untuk berinteraksi dengan teman sebaya maupun masyarakat umum,” terang
perempuan yang juga aktif di sebuah kelompok teater di Kudus ini.
waktu untuk pulang ke rumah. Dalam kesempatan itu saya gunakan waktu liburan
saya untuk berinteraksi dengan teman sebaya maupun masyarakat umum,” terang
perempuan yang juga aktif di sebuah kelompok teater di Kudus ini.
Ema mengaku, hal ini ia lakukan
untuk melatih jiwa sosialnya. Supaya ketika benar-benar terjun ke masyarakat
nanti ia tidak gagap menghadapi. (mil)
untuk melatih jiwa sosialnya. Supaya ketika benar-benar terjun ke masyarakat
nanti ia tidak gagap menghadapi. (mil)