Habib Anis Sholeh Ba’asyin saat membincang soal syafaat kanjeng nabi dalam acara Suluk Maleman edisi 71 Sabtu (25/11/17) lalu. |
Lingkar Muria, PATI – Bangsa Indonesia sampai saat ini memang sedang dirundung
berbagai ujian. Rakyatnya tak henti mendapat suguhan dagelan-dagelan. Hal itu
diungkapkan Habib Anis Sholeh Ba’asyin dalam Suluk Maleman edisi 71 dengan tema
obrolan “Akal Sakit, Bangsa Dihimpit”. Sabtu (25/11) malam lalu, di Rumah Adab
Indonesia Mulia Jalan Diponegoro No.94.
berbagai ujian. Rakyatnya tak henti mendapat suguhan dagelan-dagelan. Hal itu
diungkapkan Habib Anis Sholeh Ba’asyin dalam Suluk Maleman edisi 71 dengan tema
obrolan “Akal Sakit, Bangsa Dihimpit”. Sabtu (25/11) malam lalu, di Rumah Adab
Indonesia Mulia Jalan Diponegoro No.94.
Dalam kesempatan itu, Habib Anis
Sholeh Ba’asyin membuka obrolan dengan kondisi-kondisi yang sedang dialami
bangsa ini.
Sholeh Ba’asyin membuka obrolan dengan kondisi-kondisi yang sedang dialami
bangsa ini.
”Yang satu teriak-teriak demi NKRI
yang satu teriak-teriak demi Agama. Padahal sama-sama korupsi juga. Kita
disibukkan dengan kekonyolan-kekonyolan yang tiada habisnya. Yang berujung pada
adegan dagelan. Menabrakkan diri ke tiang listrik misalnya,” seloroh Habib Anis
Sholeh Ba’asyin diikuti tawa para hadirin.
yang satu teriak-teriak demi Agama. Padahal sama-sama korupsi juga. Kita
disibukkan dengan kekonyolan-kekonyolan yang tiada habisnya. Yang berujung pada
adegan dagelan. Menabrakkan diri ke tiang listrik misalnya,” seloroh Habib Anis
Sholeh Ba’asyin diikuti tawa para hadirin.
Selain itu, lanjut Anis, berhubung
bertepatan dengan bulan maulid. Obrolan tak hanya membahas soal akal sakit yang
sedang banyak mewabah di kalangan bangsa ini. ”Berhubung tepat bulan maulid,
kita juga perlu membahas soal syafaat,” katanya.
bertepatan dengan bulan maulid. Obrolan tak hanya membahas soal akal sakit yang
sedang banyak mewabah di kalangan bangsa ini. ”Berhubung tepat bulan maulid,
kita juga perlu membahas soal syafaat,” katanya.
Syafaat, terang Anis, ibaratnya
seperti kita sedang bekerja di sebuah kantor. Akan tetapi kita melakukan
korupsi, dan terbukti. Sanksi pemecatan sudah di depan mata. Akan tetapi sang
pemilik perusahaan itu adalah paman kita, kita ini keponakannya.
seperti kita sedang bekerja di sebuah kantor. Akan tetapi kita melakukan
korupsi, dan terbukti. Sanksi pemecatan sudah di depan mata. Akan tetapi sang
pemilik perusahaan itu adalah paman kita, kita ini keponakannya.
”Nah seperti itulah syafaat, kita
melakukan kesalahan besar, tetapi berhubung yang punya paman sendiri, kita
sebagai keponakannya diselamatkan,” katanya.
melakukan kesalahan besar, tetapi berhubung yang punya paman sendiri, kita
sebagai keponakannya diselamatkan,” katanya.
Bahkan sebuah riwayat, Nabi Muhamad
pernah berkata kepada sahabatnya, bahwa ia sangat rindu kekasih-kekasihnya.
Lalu para sahabat bertanya siapa itu. ”Jawab Nabi, mereka adalah orang-orang
yang tak sezaman denganku, akan tetapi sangat mencintai diriku,” jelas Anis.
pernah berkata kepada sahabatnya, bahwa ia sangat rindu kekasih-kekasihnya.
Lalu para sahabat bertanya siapa itu. ”Jawab Nabi, mereka adalah orang-orang
yang tak sezaman denganku, akan tetapi sangat mencintai diriku,” jelas Anis.
Maka dari itulah, lanjut Anis, di
momen bulan maulid ini seharusnya kita memperbanyak salawat kepada baginda
nabi. ”Kalau kamu mencintai tanah air ini, mari banyak-banyak bersolawat di
bulan maulid ini. Dengan harapan Indonesia terlepas dari kontroversi tak
berkesudahan,” pesannya kepada para jamaah.
momen bulan maulid ini seharusnya kita memperbanyak salawat kepada baginda
nabi. ”Kalau kamu mencintai tanah air ini, mari banyak-banyak bersolawat di
bulan maulid ini. Dengan harapan Indonesia terlepas dari kontroversi tak
berkesudahan,” pesannya kepada para jamaah.
Lebih lanjut, Habib Anis
mengingatkan, sudah sejak dulu negara ini hendak dibalkanisasi. Merujuk istilah
pemecahan negara besar menjadi negara-negara kecil, yang mana itu telah terjadi
di Eropa. ”Rencana pemecahan NKRI ini sudah lama terjadi. Akan tetapi hingga
hari ini belum juga terjadi pada bangsa ini. saya berkeyakinan, sebab Nabi
sangat mencintai bangsa ini,” tuturnya. (lil)
mengingatkan, sudah sejak dulu negara ini hendak dibalkanisasi. Merujuk istilah
pemecahan negara besar menjadi negara-negara kecil, yang mana itu telah terjadi
di Eropa. ”Rencana pemecahan NKRI ini sudah lama terjadi. Akan tetapi hingga
hari ini belum juga terjadi pada bangsa ini. saya berkeyakinan, sebab Nabi
sangat mencintai bangsa ini,” tuturnya. (lil)