Breaking News
light_mode

Ngecamp Malam Senin, Serasa Miliki Pulau Sendiri (1)

  • account_circle Redaksi
  • calendar_month Sel, 9 Apr 2019
  • visibility 18

Menikmati pantai yang bersih dan berpasir putih dengan tenang
@Arif

Laut yang tenang mengantarkan
saya ke Pulau Panjang, Jepara Minggu (7/4/2019) siang. Benar-benar tenang.
Debur ombak hanya sayup-sayup seperti genjrengan pengamen malas. Cuaca cukup
terik. Untung saya memakai kaos oblong katun. Adem.

Dari dermaga Pantai Kartini
perjalanan dimulai. Saya berangkat berlima. Naik perahu Sapta Pesona nomor 5.
Selain saya dan teman-teman, ada rombongan peziarah yang turut satu perahu.
Mereka datang dari Batang. Di Pulau Panjang memang bersemayam seorang yang
dikenal waliyullah. Namanya Syeh Abu Bakar. Lengkapnya Syeh Abu Bakar Bin Yahya
Ba’alawy.

Jarak Pulau Panjang dengan Pantai
Kartini amat dekat, 1,5 mil. Kurang lebih 15 menitan naik perahu. Minggu siang
Pulau Panjang ramai pengunjung. Di pintu dermaga, para pengunjung berjejalan.
Petugas memungut karcis kepada pengunjung. Besarnya Rp 5 ribu. Karcis dipungut
tiap akhir pekan saja. Jumat, Sabtu, dan Minggu.

Sampai di pulau, saya dan
teman-teman bergegas mencari tempat mendirikan tenda. Kami dapat tempat yang
kurang tepat sebenarnya. Tempat-tempat terbaik dengan view lepas pantai sudah banyak didirikan tenda.

Tugu yang merupakan ikon Pulau Panjang
@Arif

Ya, di malam Minggu memang banyak
yang kamping. Biasanya mereka menikmati Pulau Panjang sampai Minggu sore. Sehabis
azan asar biasanya mereka pulang. Kami mendirikan tenda di bawah pohon cemara
laut. Di pantai sisi selatan memang banyak sekali cemara.  

Sore menjelang. Tenda sudah
berdiri. Tikar digelar, dua buah hammock bergantung di pohon cemara seukuran
lengan orang dewasa. Perlahan-lahan pulau yang masuk Kelurahan Bulu, Kecamatan
Kota ini mulai sepi.

Rombongan peziarah, dan anak-anak
muda yang berkemah, berbondong-bondong menuju perahu lalu pulang. Angin tak
terlalu kencang berhembus. Bahkan hanya sesekali saja menebar udara segar.
Selebihnya panas menyengat yang lebih terasa.

Ngecamp di bawah pohon cemara


Air laut yang jernih kebiruan
nampak segar. Mengundang badan untuk lekas berenang. Dan berlama-lama berendam
di air yang asin tersebut. Saya pun tak melewatkan kesempatan berenang.
Meskipun hanya sedalam paha saya. Maklum sebagai bukan orang pesisir, juga
bukan orang gunung, saya tak pandai berenang. Cukuplah hanya bermain-main air
berbasah-basahan saja.

Pantai di Pulau Panjang ini masuk
kreteria kebanyakan para pecinta pantai. Airnya berwarna biru jernih. Nyaris tak
berombak, dan berpasir putih. Airnya juga tak terlalu dalam. Sepanjang 20 meter
dari bibir pantai kita masih bisa bermain air sesuka hati. Sebab, airnya masih
dangkal. Namun yang perlu diwaspadai, setelah jarak 20 meter itu kita harus
waspada. Banyak bulu babinya.

Di sore yang tenang itu saya puas
bermain air. Sepanjang pantai di sisi selatan pulau, tak ada orang lain kecuali
saya dan rombongan. Juga penjaga menara suar dan penjaga makam. Pantai hanya
milik kami hari itu. Para pemancing juga sudah pulang dengan sekepis ikan-ikan
kecil. (alb)
  

  • Penulis: Redaksi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Peringatan HUT RI di RT 03 RW 02 Buludan Kajen: Upacara Bendera Unik Dipimpin oleh Ibu-Ibu Rumah Tangga

    Peringatan HUT RI di RT 03 RW 02 Buludan Kajen: Upacara Bendera Unik Dipimpin oleh Ibu-Ibu Rumah Tangga

    • calendar_month Sab, 17 Agu 2024
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 22
    • 0Komentar

    PATI – Warga RT 03 RW 02 Buludan Kajen, Kajen, merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia dengan cara yang unik. Upacara bendera yang biasanya dipimpin oleh para pria, kali ini dipimpin oleh ibu-ibu rumah tangga. Ide ini muncul secara spontan dari Yuni Zulfa saat rapat persiapan lomba tujuhbelasan yang langsung disetujui oleh semua peserta rapat. “Misal […]

  • Dewan Pati Desak Pemkab Serius Garap Diversifikasi Pangan

    Dewan Pati Desak Pemkab Serius Garap Diversifikasi Pangan

    • calendar_month Rab, 18 Sep 2024
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 19
    • 0Komentar

    PATI – Anggota DPRD Kabupaten Pati, Narso, mendesak pemerintah daerah untuk serius menjalankan program diversifikasi pangan. Menurutnya, program ini tidak boleh hanya diwacanakan saat harga beras melonjak dan stok terbatas. “Diversifikasi pangan harus menjadi program berkelanjutan, bukan hanya reaktif saat terjadi krisis,” tegasnya. Ia menilai, selama ini pemerintah daerah kurang konsisten dalam menjalankan program diversifikasi […]

  • Sowan Pertama dan Terakhir ke Mbah Moen

    Sowan Pertama dan Terakhir ke Mbah Moen

    • calendar_month Kam, 8 Agu 2019
    • account_circle Redaksi
    • visibility 19
    • 0Komentar

    Momen menyejarah Seorang wartawan koran, mengisahkan pengalamannya bertemu Mbah Moen di ndalemnya. Berjabat tangan erat selama 15 detik. Dan merasakan aura positif yang merambati ke tubuhnya. Adem. Damai di tahun politik yang panas mendidih.     Ditempatkan di Rembang sejak awal September 2018, setidaknya saya sudah empat kali bersua dengan kiai kharismatik Maimoen Zubair. Dari sekian […]

  • Polsek Tlogowungu Berhasil Ungkap Kasus Curanmor di Pertunjukan Ketoprak

    Polsek Tlogowungu Berhasil Ungkap Kasus Curanmor di Pertunjukan Ketoprak

    • calendar_month Kam, 23 Nov 2023
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 26
    • 0Komentar

    PERISTIWA – Polsek Tlogowungu bersama Tim Resmob Sat Reskrim Polresta Pati berhasil menangkap pelaku pencurian sepeda motor pada sebuah pertunjukan ketoprak di Desa Tlogorejo. Kejadian tersebut terjadi pada Kamis, 2 November 2023, sekitar pukul 22.15 WIB, di lokasi pertunjukan ketoprak Agung Budoyo turut Desa Tlogorejo. Pelaku, seorang lelaki berinisial S alias Badengak (49) warga Bangsri, […]

  • Anggota DPRD Pati Warsisti Pertanyakan Transparansi Perekrutan Pengurus Kopdes Merah Putih

    Anggota DPRD Pati Warsisti Pertanyakan Transparansi Perekrutan Pengurus Kopdes Merah Putih

    • calendar_month Jum, 16 Mei 2025
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 31
    • 0Komentar

    PATI – Proses perekrutan pengurus Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih di Pati menuai sorotan dari Anggota Komisi B DPRD Pati, Warsiti. Kekhawatiran akan terulangnya praktik penyelewengan dana, seperti kasus korupsi di Bumdes sebelumnya, menjadi alasan utama. “Karena mengingat dan menimbang apa yang pernah digelontorkan pemerintah ke desa atas nama itu hibah atau sebuah bantuan berupa […]

  • Ponpes Maslakul Huda Kajen, Berdiri Sebelum Era Kemerdekaan, Lebarkan Sayap Pendidikan

    Ponpes Maslakul Huda Kajen, Berdiri Sebelum Era Kemerdekaan, Lebarkan Sayap Pendidikan

    • calendar_month Sab, 2 Jun 2018
    • account_circle Redaksi
    • visibility 23
    • 0Komentar

    Keberadaan Pesantren Maslakul Huda diperkirakan sudah ada sejak tahun 1910. Dulunya pesantren ini sering disebut dengan nama pesantren polgarut, sebab terletak di daerah yang dikenal dengan sebutan gempol garut di Desa Kajen bagian barat. Pendirinya KH. Mahfudz, ayahanda dari KH. Sahal Mahfudz yang dikenal luas sebagai sang Begawan Fiqih. Namun, pemberian nama Maslakul Huda, menurut […]

expand_less