PATI – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) beserta Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Kabupaten Pati mengadakan acara nonton bareng atau nobar film “Lafran” di Bioskop New Star Cineplex Ultima Pati pada Minggu (23/6/2024).
Film tersebut mengisahkan tentang Lafran Pane, sosok pendiri HMI, dan perjuangan saat mendirikan HMI pada 5 Februari 1947 di Kampus Sekolah Tinggi Islam (STI), yang sekarang menjadi Universitas Islam Indonesia (UII). HMI didirikan sebagai organisasi mahasiswa Islam pertama di Indonesia yang independen dari ormas dan partai politik.
Lafran Pane merasa perlu adanya perubahan di kalangan mahasiswa yang dianggap terlalu apatis terhadap perjalanan bangsa. Ia menginginkan mahasiswa sebagai agen kontrol yang independen dan tidak terpengaruh oleh pihak manapun.
Di kampus STI, Lafran Pane dan teman-temannya membentuk HMI dengan hanya 13 anggota. Mereka menghadapi tantangan dari pengaruh Belanda, ketidaktahuan mahasiswa tentang Islam, dan ejekan dari sesama mahasiswa yang mempertanyakan keberadaan HMI.
Ketua Majelis Daerah (MD) KAHMI Pati, Bogi Yulistanto, mengatakan acara ini dihadiri oleh sekitar 75 hingga 100 kader, alumni, dan simpatisan HMI dari seluruh Kabupaten Pati. Ia berharap para peserta dapat mengambil pelajaran dari perjuangan Lafran Pane, pendiri HMI.
“Mudah-mudahan apa yang kita lihat hari ini bisa menjadi contoh bagi KAHMI dan HMI Pati atas perjuangan Lafran Pane yang telah membuat HMI seperti saat ini,” kata dia.
Bogi juga mendorong para kader untuk menjadikan film ini sebagai motivasi dalam membangun HMI di Kabupaten Pati.
“Membangun HMI di Pati akan sedikit sama persis seperti yang dilakukan Lafran Pane sekitar tahun 1947-an itu. Saya yakin HMI Pati akan semakin besar,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua HMI Cabang Persiapan Pati, Arif Hidayatulloh, berharap bahwa setelah menonton film Lafran, seluruh kader HMI di Pati akan lebih memahami dan menghayati tujuan awal berdirinya HMI.
“Tujuannya, pertama adalah untuk mempertahakan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan mempertinggi derajat umat Islam,” katanya.
Selain itu, Arif menambahkan bahwa tujuan HMI mencakup dua aspek besar, yaitu ke-Indonesiaan dan ke-Islaman, dengan semangat kader HMI untuk Indonesia.
“Jadi dari situ mengandung dua aspek besar. Pertama adalah aspek ke-Indonesiaan dan ke-Islaman. Hablumminallah Hablumminannas, di mana kader HMI Lillahi Ta’ala untuk Indonesia,” terangnya.
Editor: Fatwa