PATI – Masalah kerusakan jalan masih menjadi keluhan utama masyarakat Kabupaten Pati. Hal ini terungkap dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Pati yang baru saja digelar.
Aspirasi warga yang dominan adalah perbaikan infrastruktur jalan, terutama di daerah pedesaan. Jalan yang rusak parah dinilai menghambat mobilitas warga, baik untuk kegiatan ekonomi maupun aktivitas sehari-hari.
Anggota DPRD Pati, Irianto Budi Utomo, menyampaikan bahwa masyarakat menuntut tindakan konkrit dari pemerintah untuk memperbaiki jalan-jalan yang rusak.
“Warga menyampaikan bahwa jalan yang rusak menyebabkan biaya transportasi meningkat, produk pertanian sulit dipasarkan, dan kualitas hidup masyarakat menurun,” jelas Irianto.
DPRD Pati mendesak pemerintah daerah untuk segera merealisasikan program perbaikan jalan, terutama di daerah-daerah yang infrastruktur jalannya paling memprihatinkan.
Selain itu, DPRD Pati juga meminta agar kualitas pengerjaan jalan diperhatikan. Perbaikan jalan harus sesuai dengan standar agar tidak cepat rusak kembali.
“Selama ini, banyak kasus di mana jalan yang baru diperbaiki kembali rusak dalam waktu singkat karena kualitas pengerjaannya yang tidak sesuai,” terangnya.
Selain infrastruktur jalan, beberapa aspirasi lain seperti peningkatan layanan kesehatan dan pendidikan juga disampaikan oleh warga dalam Musrenbang.
Namun, perbaikan jalan tetap menjadi isu yang paling mendesak dan perlu segera diatasi.
Dewan berharap, melalui Musrenbang, seluruh pihak terkait dapat bekerja sama untuk mencari solusi yang tepat dan cepat dalam menangani persoalan ini.
Dengan demikian, pembangunan di Kabupaten Pati dapat berjalan lebih merata dan kesejahteraan masyarakat dapat meningkat.
[ADV]
Editor: Fatwa