Suporter Persijap Persipa dan Persiku Kudus berkumpul. |
Suporter Persijap Jepara, Persiku Kudus, dan Persipa Pati sepakat berdamai. Suporter di tiga kabupaten yang masuk kawasan Muria ini mengambil pelajaran dari Tragedi Kanjuruhan. Sepak bola untuk kemanusiaan digaungkan. Karena itu tidak ada lagi alasan untuk bertikai.
KUDUS – Puluhan suporter se-Muria Raya berkumpul di gedung olahraga kompleks Balai Jagong Kudus. Mereka berdoa bersama pada momen tujuh hari korban tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Para suporter terdiri dari Jepara, Kudus, dan Pati berkumpul menjadi satu, Sabtu (8/10/2022) malam. Mereka berdoa untuk para korban tragedi yang menewaskan seratusan jiwa tersebut. Mereka pun “menanggalkan” bendera masing-masing. Kondisi sekarang bukan waktu yang tepat untuk berbicara soal rivalitas. Diketahui sebelumnya ketiga suporter ini memiliki hubungan yang tidak baik. Suporter Kudus menjadi “musuh” bersama bagi Pati dan Jepara. Beberapa kali terlibat bentrok. Terbaru saat suporter Jepara melintas di Kudus untuk menonton pertandingan Persijap melawan Persipa di Stadion Joyokusumo. Sempat terjadi bentrok di jalanan.
Selesai doa, puluhan suporter yang berasal dari berbagai bendera itu melakukan dialog bersama. Mereka sepakat untuk melakukan ikrar damai. Acara tersebut ditutup dengan bernyanyi bersama dan berjabat tangan saat para suporter saat akan meninggalkan dalam gedung olahraga. Polisi dan TNI pun tampak hadir melakukan pengamanan pada acara tersebut.
Manager Persipa Pati Dian Dwi Budianto mengatakan acara ini untuk berdoa bersama pada tujuh hari tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Pascatragedi di Malang kata dia merupakan momen untuk bersatu kembali.
“Untuk berdoa bersama tujuh hari tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Dan juga ini momen suporter Muria Raya untuk bersatu kembali, tidak dikotak-kotakan, biar damai, dan kedepan bisa seperti ini,” kata Dian kepada wartawan ditemui di lokasi, Sabtu (8/10/2022) malam.
“Harapannya dengan momen ini kita bisa merangkul teman-teman suporter di Muria Raya. Itu memang berat dan jalan panjang, tapi apapun terbaik kita akan dukung dan kawal,” imbuhnya.
Rukun Selamanya
Senada dikatakan oleh suporter Jepara Tifosi Mania (Jetman) Gasbi. Dia mengaku bersyukur atas pertemuan tersebut. Terlebih kata dia rivalitas Kudus dengan Jepara dikenal oleh masyarakat luas. Gasbi pun berharap agar para suporter di Muria Raya bisa rukun dan berdamai selamanya.
Pertemuan suporter Persijap, Persiku dan Persipa Pati |
“Alhamdulillah pada malam hari ini kita bisa berkumpul di sini, di satu forum berkumpul dengan dulur-dulur Kudus, Pati, Jepara kita menjadi satu berbaur seperti ini. Kedepan kita akan usahakan, pertemuan lebih banyak dan lebih besar. Dari Pati, Kudus, Jepara dikerahkan massa yang lebih banyak lagi,” katanya.
Sementara Ketua Harian Suporter Macan Muria Kudus, M. Failani Pasha menambahkan tidak ada lagi istilah Muria is Blue ataupun Muria is Red julukan . Menurutnya sekarang adalah Muria is Wonderful ataupun Muria Raya.
“Tujuan kita memang satu, untuk menjadi Muria ini damai tidak seperti yang dulu, dari Jepara, Pati. Bisa akur menjadi satu. Harapan saya tidak hanya sampai di sini, tapi juga ada pertemuan lagi yang membawa menjadi membawa yang paling bawah, bisa berkumpul lagi, bisa di Pati, Kudus ataupun Jepara, biar kita tetap menjadi Muria Raya aman dan damai untuk regenerasi kita lebih damai,” papar Pasha. (ars)