Breaking News
light_mode

Pandemi dan Alarm Kemanusiaan dari Tuhan Yang Maha Kuasa

  • account_circle Redaksi
  • calendar_month Ming, 25 Jul 2021
  • visibility 2

 

Gus Mus mengingatkan tentang hikmah di balik pandemi yang melanda negeri ini.

Sudah seharusnya saat ini umat muslim justru berterimakasih atas kondisi yang tengah terjadi. Ini menjadi bentuk teguran dari Allah. Kita harus berterimakasih karena Allah masih ngeman, kita masih ditegur. Salah satu caranya ingatlah jika kita semua ini masih bersaudara. 

PATI – KH. Ahmad
Mustofa Bisri memberi pesan yang begitu mendalam saat menjadi salah satu
pengisi dalam ngaji budaya Suluk Maleman edisi ke 115 pada Sabtu (24/7/2021)
bertepatan dengan bulan purnama malam kemarin.

Kiai yang karib disapa Gus
Mus itupun mengingatkan jika pandemi ini merupakan wabah kemanusiaan, bukan
persoalan antar etnis, organisasi maupun keagamaan.

Sebagai pembukanya, Gus Mus
menjelaskan betapa Tuhan begitu memuliakan manusia yang bahkan diangkat dari
hamba menjadi penguasa di bumi ini. Hanya saja seringkali manusia terlalu sadar
sebagai penguasa sehingga membuat lupa pada kehambaannya.

“Hal itulah yang seringkali
membuat kesalahan menumpuk-numpuk. Sehingga dengan semakin banyaknya kesalahan
manusia kita akhirnya di setrap oleh Rabb atau yang bisa disebut Sang
Pendidik,” ujarnya.

Hubungan sosial yang dulu
terjalin dengan baik, sekarang ini dirasakannya hampir sudah tidak ada lagi.
Banyak yang melupakan persaudaraan antar manusia, bahkan melupakan bahwa
semuanya bersaudara dari nabi Adam.

“Namun sekarang ini sesama
orang islam, bahkan banyak ulama yang lupa dawuhnya Kanjeng Nabi, pemimpin kita
sendiri, jika kini ini bersaudara,” ujarnya.

Dawuh Gus Mus, dengan
pandemi ini manusia tengah diperingatkan jika dunia yang dikuasainya memang
enak tapi begitu menipu. Kalaupun senang dengan dunia diharapkan jangan terlalu
akrab dan harus berjarak.

“Kita semua sibuk dengan
urusan dunia. Tak berjarak dengan dunia ini. Tapi dengan keluarga, anak, bahkan
dengan Allah justru berjarak sangat jauh. Tidak jarang salat justru jadi
sambilan,” terangnya.

Oleh karena itu Gus Mus
menyebut sudah seharusnya saat ini umat muslim seharusnya justru berterimakasih
atas kondisi yang tengah terjadi. Ini menjadi bentuk teguran dari Allah.

“Kita harus berterimakasih
karena Allah masih ngeman, kita masih ditegur. Salah satu caranya ingatlah jika
kita semua ini masih bersaudara,” imbuhnya.

Pengasuh pondok pesantren
Raudlatuth Thalibin, Rembang itu juga berharap banyaknya kesalahan yang
dilakukan umat manusia bisa terbebaskan dengan pandemi kali ini.

“Karena kalau dalam pemahaman
Islam, sakit itu, ketidaknyamanan itu akan menjadi kafarat atau menjadi
pembebasan dari kesalahan yang telah dilakukan,” harapnya.

Mantan Rais Am PBNU itu
juga berharap dengan kondisi seperti sekarang ini harusnya setiap manusia dapat
menghentikan narasi kebencian. Baik dari para pemimpin, ustadz dan kiai maupun
seluruh umat manusia.

“Jangan sekali-kali orang
yang menjadi tokoh dan didengarkan orang banyak justru mengeluarkan ujaran
kebencian. Jangan menyalahkan orang lain, siapa yang mau menangani masalah yang
berat ini?,” ujarnya.

Diapun meminta agar segala
persoalan diserahkan pada ahlinya masing-masing. Persoalan kesehatan biarkan
dokter dan ahli kesehatan sementara persoalan ekonomi harus diserahkan pada
ekonom.

“Jangan sampai orang yang
tanpa latar belakang yang jelas bicara persoalan dunia, bicara dunia hingga
akhirat. Bahkan berfatwa soal surga dan neraka.

Sementara itu Anis Sholeh
Ba’asyin, penggagas Ngaji NgAllah Suluk Maleman menyebut tema “Sembuh,
Indonesia Sembuh” yang diangkat kali ini memang bukan sekadar judul melainkan
doa bersama agar bangsa ini bisa segera diberi kesembuhan. Tak hanya fisik tapi
keseluruhan.

“Lewat pandemi mari
tingkatkan gotong royong. Itulah kekuatan kita. Warga bantu warga,” ajaknya.

Dikatakannya, paling penting
saat masa pandemi seperti sekarang ini adalah membangun kegotongroyongan. Yakni
mulai ditingkat terkecil seperti RT maupun RW bahkan desa. Hal itulah yang
nantinya akan membantu masyarakat untuk bangkit kembali.

“Saat ini ada pelajaran
besar. Pandemi membuka betapa banyak kekurangan yang dimliki manusia,”
imbuhnya. (has)

  • Penulis: Redaksi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Karyawan PT Anugrah Grafika Diminta Adu ke DPRD Pati Jika Dirugikan

    Karyawan PT Anugrah Grafika Diminta Adu ke DPRD Pati Jika Dirugikan

    • calendar_month Jum, 25 Apr 2025
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 1
    • 0Komentar

    PATI – Ratusan karyawan PT Anugrah Grafika menggelar aksi mogok kerja pada Senin, 22 April 2025, karena merasa dirugikan oleh kebijakan perusahaan yang memindahkan karyawan dengan masa kerja 3 hingga 8 tahun ke sistem outsourcing. Menanggapi hal ini, Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Pati, Teguh Bandang Waluyo, menghimbau para karyawan untuk mengadu ke DPRD jika […]

  • Menghadapi Persoalan dengan Pikiran Jernih

    Menghadapi Persoalan dengan Pikiran Jernih

    • calendar_month Rab, 25 Sep 2019
    • account_circle Redaksi
    • visibility 1
    • 0Komentar

    Gayeng diskusi Suluk Maleman Ada yang luput di zaman sekarang ini. Tentang bagaimana menghadapi sebuah persoalan. Sering kali, manusia kurang memerhatikan kejernihan dalam menghadapi persoalan. Perlunya kejernihan dalam menghadapi persoalan dinilai penting agar tidak sampai terjadi ketidakadilan ketika memberikan sebuah penilaian. Hal itu menjadi obrolan mendalam pada Suluk Maleman edisi ke 93, Sabtu (22/9/2019) malam […]

  • DPRD Pati Dorong Perbaikan Drainase untuk Mitigasi Risiko Genangan Air

    DPRD Pati Dorong Perbaikan Drainase untuk Mitigasi Risiko Genangan Air

    • calendar_month Ming, 13 Okt 2024
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 4
    • 0Komentar

    PATI – Anggota DPRD Kabupaten Pati, Bambang Susilo, mendesak pemerintah Kabupaten Pati untuk segera menormalisasi sistem drainase di wilayah yang sistem drainasenya buruk yang menjadi penyebab utama genangan air di jalanan saat hujan. “Drainase yang buruk memicu genangan air setiap kali hujan,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa perubahan fungsi lahan, seperti pembangunan permukiman yang menghalangi aliran […]

  • Edy Wuryanto: Sukseskan Imunisasi harus Seperti Vaksinasi Covid-19

    Edy Wuryanto: Sukseskan Imunisasi harus Seperti Vaksinasi Covid-19

    • calendar_month Rab, 29 Mar 2023
    • account_circle Redaksi
    • visibility 2
    • 0Komentar

    Anggota DPR RI Edy Wuryanto  Imunisasi dasar penting dilakukan, sehingga kekebalan pada penyakit -penyakit tertentu akan terbentuk. Pemerintah diminta melakukan pendekatan imunisasi ini seperti saat melakukan vaksinasi Covid-19. JAKARTA – Komisi IX DPR RI meminta pemerintah untuk melakukan imunisasi pada anak dengan pendekatan seperti pada saat vaksinasi Covid-19.  “Vaksinasi merupakan modal penting untuk menjaga kekebalan […]

  • Perhatian Lebih untuk Batik Bakaran, DPRD Pati Siap Mendukung Pengembangan

    Perhatian Lebih untuk Batik Bakaran, DPRD Pati Siap Mendukung Pengembangan

    • calendar_month Sel, 30 Sep 2025
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 0
    • 0Komentar

    PATI – Batik tulis Bakaran yang khas dari Kabupaten Pati menjadi fokus perhatian DPRD Pati. Dalam upaya mengembangkan potensi daerah, DPRD Pati mendorong adanya perhatian lebih terhadap Batik Bakaran agar semakin maju dan dikenal luas. Wakil Ketua DPRD Pati, Hardi, menekankan pentingnya dukungan terhadap Batik Bakaran. “Batik Bakaran sangat khas, harus ada perhatian lebih supaya […]

  • Lesbumi Kudus Gelar Prosesi Simbolik di Situs Patiayam untuk HUT ke-476 Kudus

    Lesbumi Kudus Gelar Prosesi Simbolik di Situs Patiayam untuk HUT ke-476 Kudus

    • calendar_month Rab, 24 Sep 2025
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 0
    • 0Komentar

    KUDUS – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-476 Kabupaten Kudus, Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) Nahdlatul Ulama Kudus menggelar prosesi simbolik di kawasan Situs Patiayam, Desa Terban, Kecamatan Jekulo, pada Selasa (23/9/2025). Acara ini ditandai dengan pelepasan 4 burung Dekuku dan 76 burung Perkutut oleh jajaran pengurus Lesbumi bersama Pemerintah Desa Terban. […]

expand_less