Breaking News
light_mode

Merayakan Rutinitas

  • account_circle Redaksi
  • calendar_month Sab, 20 Jan 2018
  • visibility 19
DOKUMEN PRIBADI
Pada akhirnya, kita
memang akan melakukan rutinitas semata. Menggelar hajatan pemilihan, dengan
berharap pimpinan ideal didapat. Akan tetapi yang terjadi tetaplah sama. Tak
kunjung mendapat pimpinan seperti apa yang diangankan.
Pada tahun 2018 ini,
memang akan digelar pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak di 171 daerah di
Indonesia. Ada 17 provinsi, 39 kota, dan 115 kabupaten. Kita fasih menyebutnya
tahun ini sebagai tahun politik.
Yang menjadi
persoalan memang, musim pemilihan berjalan begitu-begitu
aja
. Ajek. Dimuali dengan berbagai tahapan yang menyibukkan panitia, KPU.
Tak ketinggalan juga para wartawan menampilkan tiap lekuk informasi. Mulai dari
tahapan merebut apa yang disebut rekomendasi dari partai politik. Dinamika
saling tikung antar bakal calon untuk merebut rekomendasi dari sang ketua umum.
Hingga kabar mahar politik yang seperti kentut. Baunya tercium sejak lama, tapi
keberadaannya entah bagaimana.
Kemudian masuk pada
tahapan pendaftaran, verifikasi, penetapan pasangan, pengundian nomor urut,
masa kampanye, debat pasangan, masa tenang, pemungutan, penghitungan, hingga
penetapan. Lalu yang menjadi persoalan kembali adalah dinamika politik yang
terjadi. Cara mendapatkan pimpinan yang masih ajek. Begitu-begitu aja.
   Terutama yang menjadi persoalan adalah
politik uang. Dimanapun, siapapun tiap kali pemilihan diselenggarakan,
ramai-ramai menjadi yang paling lantang meneriakkan tolak. Tolak politik uang.
Tapi nyatanya saat mendekati hari H pemungutan suara, peredaran amplop-amplop
putih dengan isi lembaran rupiah yang bervariatif, menjejali setiap rumah demi
rumah.
Rakyat dipaksa
memilih pemimpinnya dari sudut pandang amplop yang diberikan para tim sukses
masing-masing calon. Tim sukses atau apa entahlah. Celakanya, perilaku yang
demikian itu dikalangan para pemilih belum juga berubah. Bahkan mulai
terang-terangan.
Tetapi nanti hanya
menggerutu saja bila ada kabar walikota ini terkena operasi tangkap tangan
(OTT). Bupati itu tercyduk KPK, gubernur ini terseret kasus, dan sebagainya.
Dan itu saya kira wajar terjadi, sebab, memang modal untuk duduk dikursi tak
cukup hanya selembar dua lembar rupiah bergambar Soekarno-Hatta. Maka
sewajarnya saat sudah duduk di kursi, modal mesti kembali.
Kalau dilihat, memang
kita sebagai rakyat, para pemilih, punya andil melahirkan pemimpin-pemimpin
yang demikian yang kurang baik. Karena sejak proses pemilihannya pun sudah
salah. Mau bagaimana lagi ?
Kini yang perlu
dilakukan memang mengubah perilaku. Perilaku pemilih kita yang sembrono dalam
menentukan lima tahun kedepan mesti dievaluasi. Tentu sebelum semuanya
terlambat. Dalam disiplin ilmu psikologi, ada perubahan perilaku berdasar
fungsinya. Perubahan perilaku ini terjadi sebab adanya kebutuhan.   
Kebutuhan itu untuk
mendapatkan pemimpin yang baik. Agar dapat mewujudkan keadilan sosial, dan
kemakmuran bagi rakyatnya. Nah kita butuhkah mengubah perilaku? Butuhkan
mendapat pimpinan yang ideal. Atau kita hanya akan merayakan rutinitas
pemilihan pimpinan saja?
Memang, pemilihan  pemimpin selalu lekat dan fasih diucapkan
sebagai pesta demokrasi. Tetapi saya tertarik dengan tesis Najwa Shihab dalam
diskusi “Memperebutkan Tahta Jawa”. Yang tak sepakat memilih diksi pesta
demokrasi.
Sebab pesta memang
identik dengan foya-foya dan bersenang-senang. Namun apakah memilih pemimpin
mesti seperti itu. Juga pesta selalu tentang menikmati hari. Sering bikin lupa
pentingnya esok hari. Demikian kata putri penulis Tafsir Al Misbah, Prof
Quraish Shihab ini. Piye ?

Achmad
Ulil Albab
,Warga Negara Indonesia
  • Penulis: Redaksi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Kebakaran Landa Rumah Warga Tayu, Kerugian Ditaksir Rp 75 Juta

    Kebakaran Landa Rumah Warga Tayu, Kerugian Ditaksir Rp 75 Juta

    • calendar_month Rab, 8 Okt 2025
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 32
    • 0Komentar

    PATI – Kebakaran melanda rumah milik Sri Ningsih (43), warga Dukuh Pundenrejo RT 4 RW 4, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati, pada Rabu (8/10/2025) sekitar pukul 08.30 WIB. Api menghanguskan bagian dapur dan ruang jahit rumah korban, diduga akibat kelalaian saat membakar sampah di halaman belakang rumah. Saksi mata, Siti Fatimah (65), tetangga korban, pertama kali […]

  • Anggota DPRD Pati Turut Hadir dalam Aksi Damai, Serukan Kondusivitas Daerah

    Anggota DPRD Pati Turut Hadir dalam Aksi Damai, Serukan Kondusivitas Daerah

    • calendar_month Sen, 1 Sep 2025
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 26
    • 0Komentar

    PATI – Sejumlah elemen masyarakat Pati menggelar aksi damai dengan doa bersama di halaman Pendopo Kabupaten Pati, Minggu (31/8/2025) malam. Kegiatan ini dihadiri oleh mahasiswa, aparat kepolisian, TNI, pengemudi ojek online (ojol), serta warga Pati. Anggota DPRD Pati, Danu Ikhsan, juga turut hadir dalam acara tersebut. Doa bersama ini diadakan sebagai respons terhadap gejolak massa […]

  • Masjid Tanpa Sujud ?

    Masjid Tanpa Sujud ?

    • calendar_month Sel, 14 Mei 2019
    • account_circle Redaksi
    • visibility 17
    • 0Komentar

    Teater Gerak 11 PMII Cabang Kudus bersiap menggelar pentas produksi pada Sabtu (18/5/2019) nanti di Gedung O FKIP Universitas Muria Kudus pukul 20.00. Lakon yang dibawakan adalah “Masjid Tanpa Sujud”. Lakon itu merupakan naskah karya Habib Anis Sholeh Ba’asyin, seniman dan budayawan dari Bumi Mina Tani, sekaligus pendiri Orkes Puisi Sampak GusUran dan pengasuh Ngaji […]

  • Dari Ikut-ikutan Jatuh Cinta di Dunia Hiburan

    Dari Ikut-ikutan Jatuh Cinta di Dunia Hiburan

    • calendar_month Jum, 1 Mar 2019
    • account_circle Redaksi
    • visibility 17
    • 0Komentar

    Annisa Firda Nur Hidayah Terjun di dunia hiburan sebenarnya tak terpikirkan oleh Anisa Firda Nur Hidayah. Namun karena keluarga mendukung, akhirnya gadis kelahiran Pati, 20 Maret 2003 ini benar-benar menekuni dunia hiburan. Dari model sampai aktris sinetron dilakoni gadis berambut lurus ini. ”Ya saat kecil dulu saya suka sekali foto-foto. Dari sana coba-coba mau terjun […]

  • Daftar Tempat Wisata Desa Rahtawu Kudus

    Daftar Tempat Wisata Desa Rahtawu Kudus

    • calendar_month Ming, 5 Des 2021
    • account_circle Redaksi
    • visibility 15
    • 0Komentar

      Seorang pesepeda sedang berfoto di depan landmark Dukuh Semliro Desa Rahtawu/@mrs.cyclist08 Musim liburan mau kemana? Tak ada salahnya berlibur ke desa wisata Rahtawu, Gebog, Kudus. Banyak ragam pilihan wisata yang bisa dikunjungi. Kuliner entognya selalu bikin ketagihan deh. KUDUS – Desa Rahtawu berada di Kecamatan Gebog, Kudus. Desa ini terkenal sebagai desa wisata. Banyak […]

  • Suasana nongkrong di Angkringan Joss Desa Pasucen, Trangkil, Pati Jawa Tengah.

    Angkringan Joss Awalnya Dapur Disulap jadi Kedai Kopi

    • calendar_month Sen, 2 Okt 2023
    • account_circle Abdul Adhim
    • visibility 13
    • 0Komentar

    Salah satu tempat ngopi asyik di Angkringan Joss Desa Pasucen, Trangkil, Pati Jawa Tengah. Tersedia kopi dari lereng Muria yang disajikan spesial di sebuah kedai yang awalnya adalah dapur rumah.

expand_less