Breaking News
light_mode

Menyingkap Keteladanan Wirausaha dari Kiai Tionghoa

  • account_circle Redaksi
  • calendar_month Sab, 5 Okt 2019
  • visibility 17

KH Agus Sunyoto



KUDUS – Diskusi bertajuk “Menggali
Culture-Preneurship Kyai Telingsing: Inspirator Sunan Kudus,”digelar  Mubarok Food Delecia. Perusahaan jajanan
jenang itu menggandeng Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
(Lakpesdam) NU Kudus.
 Sarasehan itu dilaksanakan untuk mendedahkan
kembali kepada khayalak tentang keteladanan salah satu kyai yang masyhur di
Kudus tersebut.
Direktur Mubarok Food Delecia,
Muhammad Hilmy menyatakan, sarasehan tersebut bertujuan untuk meningkatkan
pemahaman masyarakat akan ajaran-ajaran Culture-Preneurship dari Kyai Telingsing,
mulai dari nilai kebudayaan, kewirausahaan, dan hubungan antar keduanya.
Dalam sarasehan tersebut, hadir dua
narasumber yang masyhur dalam ilmu sejarah Islam Nusantara. Yakni Asmaji
Muchtar yang berlatar belakang akademisi sekaligus Ketua Yayasan Pendidikan
Islam Kyai Telingsing, dan Agus Sunyoto penulis buku Atlas Walisongo sekaligus
Ketua Pengurus Pusat Lembaga Seni Muslimin Indonesia (Lesbumi) PBNU.
Asmaji Muchtar menyatakan bahwa
sejarah tidak banyak yang mencatat siapa Kyai Telingsing. Kekaburan sejarah ini
membuat adanya perbedaan versi tentang kehidupan Kyai Telingsing. Yang paling
mendasar dari perbedaan tersebut yakni terkait asal usul Kyai Telingsing itu
sendiri. Dia menyebutkan setidaknya ada dua argumen tentang hal itu. Pertama,
sebagian sejarawan atau peneliti menganggap bahwa Kyai Telingsing berasal
adalah seorang keturunan Arab (ayah) yang beribu Tionghoa.
Suasana diskusi
Sedangkan, lanjut Asmaji, pandangan
kedua berasal dari penuturan masyarakat yang berargumen bahwa Kyai Telingsing
adalah anak Kyai Sungging, seorang pribumi dari Desa Sunggingan. Kyai Sungging
kemudian melakukan perjalanan ke negeri Cina menggunakan layang-layang.
Sesampainya di Cina, Kyai Sungging menikah dengan gadis pribumi dan melahirkan
Kyai Telingsing. Di usia 17 tahun, Kyai Telingsing diperintahkan oleh ayahnya
untuk kembali ke Jawa Dwipa untuk melanjutkan dakwah ayahnya.
“Pengetahuan tentang Kyai
Telingsing secara umum hanya didapat melalui laku spiritual atau meditasi. Yang
tentu tidak dapat dikategorikan sebagai catatan sejarah yang valid,”
terangnya.
Sama halnya dengan Asmaji, Agus
Sunyoto menyatakan jejak Kyai Telingsing yang sampai saat ini masih abu-abu
dalam kaca mata sejarah. Hal itu dibuktikan dengan Denys Lombard yang sama
sekali tidak menemukan bukti arkeologi sama sekali pada makam Kyai Telingsing.
Dia hanya mendapatkan penuturan dari juru kunci makam yang intinya tidak jauh
berbeda dengan argumen kedua yang di kemukakan oleh Asmuji.
Membaca hal itu, Agus berulangkali
mencoba menganalisis penuturan-penuturan yang ada. Namun hal itu sama sekali
tidak bisa dilogika oleh ilmu sejarah. Berdasarkan hasil penelusuran dari
berbagai literatur, dia berkesimpulan bahwa Kyai Telingsing merupakan tokoh tua
di antara Cina Muslim yang tinggal di pantai Utara Jawa yang seusia dengan
Raden Kusen Adipati Pecat Tanda Terung.
Menurutnya Kyai Telingsing
merupakan seorang bergolongan saudagar dari kalangan Cina Muslim yang melakukan
dakwah di Kudus dan sekitarnya. Atas cerita yang masih simpang siur tersebut,
Agus mengajak agar masyarakat lebih mengutamakan pemahaman tentang keteladanan
Kyai Telingsing dalam berdakwah. Selain itu juga tetap memperbanyak literasi
sejarah Kyai Telingsing. Agar data sejarah yang telah ada semakin valid.
“Yang lebih penting dari
perdebatan keabu-abuan sejaran ini adalah keteladanan dari Kyai Telingsing. Dan
masyarakat Kudus harus bisa meneladaninya,” tururnya. (alb)
  • Penulis: Redaksi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Semarakkan Ramadan Pusat Investasi Pemerintah Gelar Bazar

    Semarakkan Ramadan Pusat Investasi Pemerintah Gelar Bazar

    • calendar_month Sen, 17 Apr 2023
    • account_circle Redaksi
    • visibility 20
    • 0Komentar

    Kemeriahan Ramadan Fair 2023 Pusat Investasi Pemerintah (PIP) kembali menggelar Ramadan Fair 2023, bertembat di Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Tangerang. Acara ini memperingati Hari Kartini sekaligus menyemarakkan bulan Ramadan. JAKARTA— Sabtu (15/4/2023),Direktur Sistem Manajemen Investasi Kementerian Keuangan, Syafriadi membuka secara resmi Ramadan Fair 2023. Kegiatan ini berlangsung dalam rangka memperingati Hari Kartini dan menyemarakkan […]

  • DPRD Pati dan Pemkab Sepakati KUA-PPAS APBD 2026, Fokus pada Efektivitas Program

    DPRD Pati dan Pemkab Sepakati KUA-PPAS APBD 2026, Fokus pada Efektivitas Program

    • calendar_month Sab, 25 Okt 2025
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 173
    • 0Komentar

    PATI – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati telah mencapai kesepakatan mengenai Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD Tahun Anggaran 2026. Kesepakatan ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman dalam Rapat Paripurna yang berlangsung di Gedung DPRD Kabupaten Pati pada Jumat (24/10/2025). Rapat paripurna tersebut […]

  • Bupati Jepara Targetkan Puskesmas Genjot Vaksinasi

    Bupati Jepara Targetkan Puskesmas Genjot Vaksinasi

    • calendar_month Jum, 9 Jul 2021
    • account_circle Redaksi
    • visibility 21
    • 0Komentar

      Bupati Jepara Dian Kristiandi Percepatan vaksinasi ke masyarakat harus dilakukan. Bupati Jepara meminta agar puskesmas menggenjot cakupan vaksinasi lebih luas lagi. JEPARA – Bupati Jepara Dian Kristiandi terus berupaya menangani pandemi Covid-19. Pihaknya meminta puskesmas menggenjot cakupan vaksinasi Covid-19 ke masyarakat. Dengan sasaran vaksinasi yang lebih luas kepada masyarakat umum. Hal ini disampaikan oleh […]

  • Buang Sampah di Sungai Masih Marak, DPRD Pati Minta Ada Sosialisasi hingga Tingkat RT

    Buang Sampah di Sungai Masih Marak, DPRD Pati Minta Ada Sosialisasi hingga Tingkat RT

    • calendar_month Ming, 22 Sep 2024
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 35
    • 0Komentar

    PATI – Kebiasaan buruk membuang sampah di sungai masih menjadi permasalahan serius di Kabupaten Pati. Anggota DPRD Pati, Warsiti, mengungkapkan bahwa sosialisasi hingga tingkat RT menjadi langkah penting untuk mengatasi masalah ini. “Sosialisasi di tingkat RT sangat penting untuk mengubah kebiasaan buruk warga,” ujarnya. “Selain itu, pemahaman tentang sampah sejak dini bagi anak-anak juga sangat […]

  • Pantai Banyutowo Bersolek, Angka Wisatawan Dikerek

    Pantai Banyutowo Bersolek, Angka Wisatawan Dikerek

    • calendar_month Sel, 24 Jul 2018
    • account_circle Redaksi
    • visibility 17
    • 0Komentar

    Salah seorang pengunjung sedang bersantai di pinggir Pantai Idola Desa Banyutowo Kecamatan Dukuhseti. Di sampingnya berdiri gardu pandang. PATI – Pantai di Desa Banyutowo yang dinamakan Pantai Idola makin hari makin bersolek saja. Berbagai fasilitas pun mulai serius digarap pengelola. Tak heran, pantai yang dulunya kotor dan tak terawat ini, kini tiap harinya ramai dikunjungi wisatawan. […]

  • Pemkab Pati Berkomitmen Wujudkan Kesejahteraan Petani Melalui Program Konvergensi

    Pemkab Pati Berkomitmen Wujudkan Kesejahteraan Petani Melalui Program Konvergensi

    • calendar_month Sen, 4 Agu 2025
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 35
    • 0Komentar

    PATI — Bupati Pati, Sudewo, resmi meluncurkan Program Konvergensi Penanganan Kemiskinan Lintas Sektor di Pendopo Kabupaten Pati, Senin (4/8/2025). Acara ini dihadiri Gubernur Jawa Tengah bersama jajaran Forkopimda Jawa Tengah dan para kepala daerah eks Karesidenan Pati. Program ini merupakan upaya nyata Pemkab Pati untuk menyatukan kekuatan seluruh elemen hingga tingkat desa dalam penuntasan kemiskinan […]

expand_less