Breaking News
light_mode

Seniman Teater Pati Angkat Cerita Roro Mendut ke Film

  • account_circle Redaksi
  • calendar_month Jum, 24 Sep 2021
  • visibility 3

 

Proses pengambilan adegan untuk film Roro Mendut yang dilakukan oleh seniman teater di hutan jati Regaloh.

Film
“Bara” digarap dengan apik oleh sekelompok seniman teater di Kota Pati. Film
ini diangkat dari cerita rakyat. Yaitu kisah Roro Mendut. Seorang perempuan
jelita yang tidak mau tunduk terhadap Tumenggung Wiraguna untuk dinikahi.

PATI – Sosok
perempuan jelita terlihat memegang udud dengan bara yang membara di ujungnya.
Tatapan matanya tajam. Kepulan asap terlihat dari pantulan bayangan di dinding
kayu. Sesekali dia berhenti, dilihatnya udud itu, kegelisahan begitu terasa
meski dalam siluet.

Bayangan itu, kemudian
diabadikan lewat video. Sejumlah kameramen tampak tak ingin melewatkan detik
demi detik pengadeganan yang dimainkan. Rupanya para anak muda itu tengah
menggarap film “Bara” yang menceritakan tentang Roro Mendut.

Film itu mengisahkan
bagaimana perjuangan Roro Mendut sebagai boyongan perang Mataram untuk
menghindar dari pernikahan dengan Tumenggung Wiraguna. Baginya, pernikahan
dengan Wiraguna merupakan penghianatan bagi dirinya, maupun kadipaten tempatnya
berasal.

Diapun memilih melawan
meski bersiap dijerat dengan pajak yang tinggi. Syarat itu diberikan ke
Wiraguna agar Mendut terdesak. Namun jalan cerita tak seperti itu, sebagai
seorang perempuan yang memiliki aliran darah leluhur yang tak gampang menyerah,
Mendut memilih berjualan rokok. Syarat itupun mampu ditaklukkannya.

Hal itu tentu membuat
Wiraguna geram. Apalagi mengetahui jika Mendut memilih untuk menambatkan hatinya
pada Pronocitro, penjaga kuda dari Tumenggung Wiraguna itu sendiri.Konflik pun
memuncak.

Kisah Roro Mendut, bagi
warga Pati tentu tidak asing. Cerita rakyat Pati itu mengulik kegelisahan
tersendiri bagi anggota Teater Minatani. Bagi mereka persoalan Mendut bukanlah
sebatas percintaan belaka, namun ada tekad yang kuat dari Mendut untuk
mempertahankan kehormatannya.

Kegelisahan itu dimunculkan
dalam penggarapan karya. Sebelumnya cerita itu diangkat dalam sebuah panggung
virtual dengan kemasan teater. Kali ini kisah Mendut itu ganti coba diangkat
dengan konsep film.

Film

Pemilahan film memang
dilakukan lantaran masih dalam situasi pandemi. Proses penggarapan bisa
dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat. Seperti crew dan pemain yang
melalui vaksinasi maupun tes swab serta menjaga aturan prokes lainnya. Bagi
mereka situasi pandemi diharapkan tidak lantas menghentikan semangat berkarya.

Ketua Teater Minatani Pati,
Siwi Agustina mengungkapkan, penggarapan film ini merupakan satu tantangan baru
dalam proses kreatif anggotanya. Sebab selama ini lebih banyak di panggung. Kali
ini beralih mementaskan cerita dalam layar film.

Proses penggarapan cerita
rakyat Pati itu memang terbilang cukup jarang dilakukan. Terlebih yang
dilakukan oleh warga Pati sendiri. Siwi berharap dengan diangkatnya cerita
Mendut dengan konsep film dapat memperkenalkan cerita rakyat Pati tersebut
kepada anak muda.

“Skenario ini ditulis oleh
Beni Dewa dan Lacahya yang berasal dari naskah teater kemudian diadaptasi ke
film. Untuk sutradaranya juga Beni Dewa dengan dibantu pengarah sinematografy
Pendi Subarong serta Kameraman Yovie Young. Kami juga berterimakasih kepada pak
Mogol yang merupakan pemain senior sekaligus pengampu kelompok ketoprak di Pati
bersedia menjadi pengarah produksi serta sejumlah pihak lain yang telah
membantu,”terangnya kepada Lingkar Muria.

Dalam penggarapannya kali
ini, mereka memang memadukan antara konsep tradisi, dan teater yang dituangkan
dengan sentuhan sinematografi. Seperti memunculkan seni tari maupun bela diri.

“Memang cukup banyak
tantangan dalam penggarapan film dengan latar kerajaan. Namun bagaimanapun kami
tumbuh di Kabupaten Pati. Kota dengan seni peran ketoprak menjadi ikonnya. Kami
ingin belajar dari sana,”imbuhnya.

Pengambilan gambar film
tersebut dipusatkan seluruhnya di Kabupaten Pati. Hal itu lantaran lewat film
tersebut ingin turut mengangkat potensi yang ada khususnya tempat wisata.
Seperti halnya di Desa Jrahi, Kecamatan Gunungwungkal yang terkenal akan
keindahan alamnya.

Terpisah Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pati memberikan apresiasi dalam proses
kreatif tersebut. Bahkan karya film ini dipercaya untuk diikutkan ke dalam Duta
Seni yang diinisiasi oleh Badan Penghubung Jawa Tengah, Taman Mini Indonesia
Indah (TMII).

“Kami cukup bangga akan
kepedulian anak-anak muda dalam menggarap seni budaya yang berasal dari
daerahnya. Terlebih Pati memang dikenal kuat dari seni peran ketopraknya,”
jelas Kabid Kebudayaan Paryanto pada Disdikbud Pati. (Miftahul Munir)

  • Penulis: Redaksi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Icip-icip Nasi Bakar Kelapa Kopyor Dukuhseti

    Icip-icip Nasi Bakar Kelapa Kopyor Dukuhseti

    • calendar_month Rab, 22 Mei 2019
    • account_circle Redaksi
    • visibility 1
    • 0Komentar

    Segar minuman es kelapa kopyor sudah biasa. Kalau gurih nasi bakar kopyor anda pernah terbayang? Di pusat kelapa kopyor terbesar di Kabupaten Pati, kreasi baru dibuat untuk mengolah kelapa kopyor menjadi sajian yang berbeda. Tepatnya di Desa Ngagel Kecamatan Dukuhseti. Adalah Laila Hikmatus yang membuat masakan ini. Kelapa kopyor diolah menjadi menu berbuka puasa yang […]

  • DPRD Pati Minta Pembersihan Sungai Intensif untuk Cegah Banjir

    DPRD Pati Minta Pembersihan Sungai Intensif untuk Cegah Banjir

    • calendar_month Sen, 29 Sep 2025
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 0
    • 0Komentar

    PATI – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati menekankan pentingnya pembersihan sungai secara intensif sebagai langkah preventif untuk mencegah banjir. Permintaan ini diajukan mengingat sungai sering menjadi penyebab utama banjir akibat luapan air saat hujan deras. Wakil Ketua DPRD Pati, Hardi, menjelaskan bahwa sampah yang menumpuk di sungai dapat menyumbat aliran air, terutama karena […]

  • Anggota DPRD Pati Pertanyakan Efektivitas Kopdes Merah Putih dalam Mendukung Ketahanan Pangan

    Anggota DPRD Pati Pertanyakan Efektivitas Kopdes Merah Putih dalam Mendukung Ketahanan Pangan

    • calendar_month Jum, 16 Mei 2025
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 3
    • 0Komentar

    PATI – Anggota Komisi B DPRD Pati, Warsiti, mempertanyakan efektivitas Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih dalam menopang ketahanan pangan di Kabupaten Pati. Ia mengungkapkan keraguan masyarakat terkait kemampuan Kopdes Merah Putih dalam memenuhi kebutuhan dasar dan meningkatkan kemandirian pangan di tingkat desa. “Apakah Koperasi Merah Putih bisa menopang ketahanan pangan? Ini pertanyaan yang sering muncul […]

  • Menang 3 – 0, Persijap Jepara Berpeluang Besar ke 8 Besar Liga 2

    Menang 3 – 0, Persijap Jepara Berpeluang Besar ke 8 Besar Liga 2

    • calendar_month Kam, 19 Des 2024
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 1
    • 0Komentar

    MAGELANG – Persijap Jepara berhasil menuai kemenangan saat menjamu Nusantara United pada lanjutan Grup 2 Liga 2 2024-2025. Dalam laga yang digelar di Stadion Moch. Soebroto, Magelang, Rabu (18/12/2024) malam WIB, itu Persijap menang dengan skor telak 3-0. Pertandingan memang langsung didominasi Persijap sejak menit awal. Gol pembuka mereka tercipta pada menit ke-14. Adalah Rizki […]

  • DPRD Pati Dorong Pelestarian Mangrove untuk Lindungi Masyarakat Pesisir

    DPRD Pati Dorong Pelestarian Mangrove untuk Lindungi Masyarakat Pesisir

    • calendar_month Sel, 30 Sep 2025
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 1
    • 0Komentar

    PATI – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Mukit, menekankan pentingnya pelestarian mangrove di Kabupaten Pati, terutama di Desa Tluwuk, Kecamatan Wedarijaksa. Ia menyatakan bahwa kelestarian hutan mangrove akan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat sekitar. “Dengan semakin lestarinya kawasan hutan mangrove di sana, akan banyak memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar,” ujar Mukit. Mukit […]

  • Hari Kartini 2020 : Pameran Benda Bersejarah Pahlawan Emansipasi

    Hari Kartini 2020 : Pameran Benda Bersejarah Pahlawan Emansipasi

    • calendar_month Ming, 5 Jan 2020
    • account_circle Redaksi
    • visibility 1
    • 0Komentar

    Foto RA Kartini dan sekolah yang didirikannya JEPARA – Bulan April nanti, komunitas Rumah Kartini menggelar pameran bertajuk “Kartini di Mata Jepara”. Semua barang-barang bersejarah yang terkait dengan sang pahlawan emansipasi itu akan dipajang di Pendapa Kartini pada 23-24 April. Ada 300-an data yang telah terkumpul. Salah satu pendiri Rumah Kartini, Apeep Qimo mengungkapkan, Jepara […]

expand_less