Breaking News
light_mode

Nyadong Syafaat Bagi Negeri

  • account_circle Redaksi
  • calendar_month Ming, 21 Apr 2019
  • visibility 2




Bertepatan
dengan malam nisfu sya’ban (20/4) kemarin, ngaji ngAllah Suluk Maleman
mengangkat tema menarik: Nyadong Syafa’at Kanjeng Nabi. Ini adalah edisi pengajian
tersebut yang ke 88.

Menurut
Anis Sholeh Ba’asyin, tema ini diangkat karena setidaknya ada sebagian
masyarakat, atau bahkan sebagian besar masyarakat, yang kuatir dan takut bila
eskalasi politik yang memanas pasca pilpres berkembang ke arah yang tak
terkendali. Bila tak terkelola, pertarungan politik yang semula berkembang di
tingkat elite, bisa melebar menjadi tubrukan antar rakyat secara horisontal.

Anis
menganalogikan ketakutan masyarakat ini dengan ketakutan sahabat Nabi, Abubakar
RA, saat bersembunyi bersama Nabi dari kejaran kafir Quraisy di gua Tsur.
Abubakar sangat takut atas keselamatan Nabi, karena para pengejar sudah berada
di mulut gua, bahkan sudah terlihat kakinya; sementara penghalang mereka
hanyalah sarang laba-laba, dua ekor burung dara yang sedang mengeram dan dahan-dahan
pohon.

Melihat
ketakutan sahabatnya, Rasulullah mengatakan: jangan bersedih, Allah bersamaku.
Seperti diungkap oleh Al Qur’an, penegasan Rasulullah inilah yang menjadi kunci
diturunkannya  ketenangan/sakinah dari
Allah dan bala bantuan berupa tentara yang tak terlihat mata, yang kemudian
terbukti tidak saja menyebabkan mereka selamat dari ancaman ketakutan, tapi
juga membuat mereka menang.

Maka,
demikian menurut Anis, dalam kondisi takut dan kuatir sekarang ini, ada dua
pilihan sikap yang bisa kita ambil: pertama, mengambil sikap seperti Rasulullah
waktu itu, dengan menegaskan keyakinan: jangan bersedih, Allah bersama kita.
Dan kedua, marilah kita ‘datangi’ Rasulullah, dan seperti Abubakar, kita
keluhkan ketakutan kita, agar beliau sudi mensyafa’ati kita semua.

“Yang
paling baik, keduanya kita lakukan bersamaan. Sehingga melalui syafa’atnya, pertolongan
Allah turun, membuat kita tenang sekaligus menyelamatkan kita semua dari
perpecahan yang mengancam di depan mata” jelas Anis.

Dr
Abdul Jalil dari Kudus, menambahi penjelasan Anis tersebut dengan mengatakan
bahwa untuk mendapat syafaat seseorang harus mampu mengakui keberadaan Allah
secara tulus dengan hati dan jiwanya. Syafaat akan berlaku bagi orang yang hati
dan jiwanya berikrar tentang Ketuhanan.

“Jadi
harus ada keutuhan antara fisik, hati, akal dan roh yang sama sama berikrar.
Yang seringkali terjadi dalam hati telah tulus namun tidak tertransformasi
nafs. Seperti seorang koruptor tentu tahu kalau korupsi itu tidak baik tapi
tetap dilakukan,” ujarnya.

Dia
pun menyebut jika syafaat tentunya pasti muncul manakala hati dan jiwanya
kembali. Namun manusia seharusnya dapat menyiapkan wadah atau tempatnya
terlebih dahulu. 
“Seperti
kopi baru bisa dinikmati jika ada gelasnya,” tambahnya.

Syafaat
itu sendiri menurut Abdul Jalil secara bahasa  artinya adalah melengkapi atau menggenapi.
Artinya ia berfungi untuk melengkapi atau menggenapi apa yang telah dicapai
manusia, tapi capaian tersebut dianggap belum sesuai standar yang ditentukan.

Anis
Sholeh Baasyin, kembali menambahi agar ummat senantiasa terus bergerak tanpa
perlu harus menunggu sesuatu. Terutama dalam senantiasa mengingat Allah.

“Kalau
keyakinan sudah dipegang tanpa sedikitpun keraguan hidup tentu akan beres. Akan
dibimbing melalui semesta dan yang ada didalam diri sendiri. Bukankah Tuhan
lebih dekat dari urat leher, kenapa harus khawatir,” terangnya.

Bahkan
saat tidak mengetahui pun, apalagi pada dasarnya manusia memang tidak tahu,
maka dengan keyakinan manusia akan diberitahu melalui berbagai jalan. Ini
berlaku selama keyakinan itu dapat dijaga. Hanya seringkali justru keyakinan
manusia tersebut dihalang-halangi dengan keraguan oleh pikirannya sendiri.
Banyak ketakutan-ketakutan yang dimunculkannya sendiri.

“Selain
jangan ragu, yang perlu diingat yakni jangan pernah sombong. Seringkali yang
membuat celaka adalah kesombongan itu sendiri. Merasa diri kotor itu lebih baik
daripada merasa paling jernih sendiri,” terangnya.

Sujiwo
Tedjo, budayawan yang turut hadir pun turut memberikan cerita terkait cerita di
dunia perwayangan. Presiden Jancukers itu menyebut ada kepercayaan dalam dunia
wayang tentang bagaimana bertapa dengan jalan mendiamkan ujung lidah.

“Diamnya
ujung lidah itu diharapkan untuk meminimalisir lisan dan mengolah apa yang ada
di jiwa. Dalam yoga sendiri ada tekhnik dimana untuk pikiran pun ada kalanya
harus berhenti dari aktivitas mengingat, menamai dan diheningkan,” ujarnya. 

Semua
itu dilakukan agar pengolahan yang ada di dalam diri dan jiwa manusia bisa
semakin dimaksimalkan. Menurut Sujiwo Tejo, dalam khasanah Jawa juga disebut adanya
mata ketiga pada diri manusia. Mata itulah yang bertugas untuk melihat ke dalam
diri manusia.

“Kalau
dirasakan, itulah sebabnya tidak ada alasan untuk saling berjarak dan tidak
bersyukur. Sekalipun dari luar terlihat tidak memiliki apa-apa. Kedekatan
dengan Tuhan inilah yang harus dipertahankan jangan justru dijauhkan sendiri,”
ujar cerpenis Budi Maryono menambahi semua penjelasan sebelumnya. (ars)

  • Penulis: Redaksi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Imam Suroso : Pengesahkan UU Kebidanan, Dukung Perlindungan Profesi Bidan

    Imam Suroso : Pengesahkan UU Kebidanan, Dukung Perlindungan Profesi Bidan

    • calendar_month Jum, 15 Feb 2019
    • account_circle Redaksi
    • visibility 3
    • 0Komentar

    PATI – Angin segar bagi dunia kebidanan nasional berhembus. Rapat paripurna DPR RI pada Rabu (13/2/2019) lalu secara aklamatif mengesahkan RUU Kebidanan menjadi UU Kebidanan. Lahirnya undang – undang tersebut menjadi kado indah bagi profesi bidan di tanah air. Undang-undang tersebut di dalamnya mengatur soal peningkatan pendidikan, pelayanan masyarakat, perlindungan, dan juga kesejahteraan. Hal itu […]

  • Desa Jepang Pakis Kudus: Lestarikan Tradisi, Majukan Ekonomi Lokal Lewat Suronan Fest

    Desa Jepang Pakis Kudus: Lestarikan Tradisi, Majukan Ekonomi Lokal Lewat Suronan Fest

    • calendar_month Jum, 11 Jul 2025
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 1
    • 0Komentar

    KUDUS – Desa Jepang Pakis, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, meriah dengan Suronan Fest, tradisi tahunan yang jatuh pada bulan Suro atau Muharram. Lebih dari sekadar pesta rakyat, acara ini menghidupkan kembali nilai sejarah, spiritualitas, dan memberdayakan ekonomi masyarakat setempat. Kepala Desa Jepang Pakis, Sakroni, menjelaskan bahwa Suronan Fest tahun ini dipersembahkan untuk mengenang jasa para […]

  • Ditumbangkan PSIS, Persijap Jepara Gugur di Piala Indonesia 2018

    Ditumbangkan PSIS, Persijap Jepara Gugur di Piala Indonesia 2018

    • calendar_month Sab, 24 Nov 2018
    • account_circle Redaksi
    • visibility 2
    • 0Komentar

    Persijap Jepara tumbang saat berhadapan dengan PSIS Semarang di babak 64 besar Piala Indonesia 2018SUMBER : Persijap Jepara JEPARA – Langkah Persijap Jepara harus terhenti di babak 64 besar Piala Indonesia 2018. Meski bermain di hadapan ribuan pendukungnya, Laskar Kalinyamat tak mampu menghadapi PSIS Semarang yang menurunkan mayoritas pemain lapisnya di pertandingan bertajuk El Clasico […]

  • Kelakuan Kita Bisa Kerdilkan Kebesaran Islam

    Kelakuan Kita Bisa Kerdilkan Kebesaran Islam

    • calendar_month Rab, 31 Jan 2018
    • account_circle Redaksi
    • visibility 1
    • 0Komentar

    Lingkar Muria, PATI – Fenomena pengkafiran terhadap sesama muslim, belakangan memang merebak. Hal ini berbeda jauh dengan cara dakwah para pendahulu. Orang dahulu sangat terbuka dan toleran. Dilihat dari jumlahnya, Islam sangat besar, akan tetapi dengan cara dikafir-kafirkan, justru akan mengurangi. Hal itu diungkapkan KH. Abdul Ghofur Maimoen dalam acara Ngaji Budaya Suluk Maleman, Sabtu […]

  • PKK Kedungbulus dan KKN STAIP Adakan Pelatihan Pembuatan Probiotik RABAL untuk Dukung Budikdamber

    PKK Kedungbulus dan KKN STAIP Adakan Pelatihan Pembuatan Probiotik RABAL untuk Dukung Budikdamber

    • calendar_month Jum, 6 Des 2024
    • account_circle Arif Mohamad
    • visibility 3
    • 0Komentar

      PATI – Probiotik merupakan bakteri baik yang berfungsi memperlancar sistem pencernaan, meningkatkan daya tahan tubuh, dan mengoptimalkan penyerapan nutrisi serta obat-obatan. Probiotik RABAL sendiri adalah hasil fermentasi ragi, tape, dan bakteri asam laktat, yang mengandung bakteri Lactobacillus casei dan Saccharomyces cerevisiae. Untuk mendukung program budidaya ikan dalam ember (budikdamber), PKK Desa Kedungbulus bekerja sama […]

  • Persipa Pati U-17 Melaju ke Babak 16 Besar Piala Soeratin Jawa Tengah

    Persipa Pati U-17 Melaju ke Babak 16 Besar Piala Soeratin Jawa Tengah

    • calendar_month Jum, 8 Nov 2024
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 1
    • 0Komentar

    OLAHRAGA – Persipa Pati U-17 berhasil meraih tiket ke babak 16 besar Piala Soeratin Jawa Tengah setelah mengalahkan PSD Demak dengan skor tipis 1-0 dalam pertandingan yang berlangsung dramatis di Stadion Hoegeng Kabupaten Pekalongan, Kamis (7/11/2024). Gol tunggal Persipa Junior dicetak oleh Lulus Dewa Pamungkas melalui tendangan penalti pada menit ke-56. Kemenangan ini diraih dengan […]

expand_less