PATI – Anggota DPRD Pati, Kamari, mengakui bahwa saat ini sulit untuk menambah lahan pertanian tebu.
“Memang sulit untuk menambah lahan karena keterbatasan lahan,” jelasnya.
Meskipun demikian, Kamari optimis bahwa produksi tebu dapat ditingkatkan dengan penggunaan alat mekanisasi dan intensifikasi.
“Saat ini, yang bisa dilakukan petani adalah meningkatkan hasil per hektarnya,” ungkapnya.
Kamari juga menjelaskan bahwa di wilayah Trangkil, harga sewa lahan bervariasi antara Rp. 20-25 juta per hektar untuk lahan dengan produktivitas tinggi di atas 1000 kuintal per hektar.
Lahan dengan harga sewa Rp. 15 – 20 juta per hektar memiliki produktivitas rata-rata 800 kuintal per hektar. Sementara lahan dengan harga sewa Rp. 10 – 15 juta per hektar memiliki produktivitas rata-rata 700 – 900 kuintal per hektar.
“Rata-rata produksi tebu di Trangkil berkisar antara 700 – 900 kuintal per hektar,” papar Kamari yang juga menjabat sebagai Sekretaris DPD Partai Golkar Pati.
[ADV]
Editor: Fatwa