Anggota DPR RI Sudewo bersama KemenPUPR mengunjungi wilayah terdampak banjir di sepanjang alur Sungai Juwana |
Bendung kembang kempis diharapkan menjadi solusi terhadap
bencana banjir tahunan di Kabupaten Pati. Anggota DPR RI Sudewo mengajak
Kementrian PUPR untuk melihat langsung kondisi banjir di sepanjang alur Sungai
Juwana, sebagai pertimbangan untuk membuat program kerja.
PATI – Sudewo, komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
Republik Indonesia membawa Dirjen Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) serta kepala Balai Besar
Wilayah Sungai (BBWS) menyusuri banjir di Kabupaten Pati.
Rombongan meninjau kondisi Sungai Juwana di jembatan
Tanjang, Desa Banjarsari, Kecamatan Gabus dan alur Sungai Juwana di Desa
Bendar, Kecamatan Juwana. Langkah itu dilakukan untuk melihat penyebab
terjadinya banjir besar yang melanda Kabupaten Pati saat ini.
“Kami sengaja bersama Direktur Sungai dan Pantai Dirjen
Sumber Daya Air, Kementerian PUPR dan BBWS untuk melihat apa penyebabnya
sehingga bisa tahu akan dirancang menjadi progam di tahun 2023 ini atau 2024
mendatang. Sehingga jangan sampai di Pati terjadi banjir besar seperti sekarang
ini,” terang Sudewo, Selasa (10/1/2022).
Ada sejumlah persoalan yang perlu diperhatikan. Dimana salah
satunya adalah sedimentasi di sungai-sungai. Sehingga diapun mendorong agar
upaya normalisasi itu bisa dilakukan.
“Sebenarnya untuk normalisasi sungai Juwana telah dilakukan.
Namun untuk yang dari Jembatan Tanjang ke hilir memang belum kami tengah
mengupayakan itu,” jelasnya.
Bendung Kembang Kempis
Selain itu, dia menyebut kini pihak KemenPUPR tengah
menyiapkan Bendung Kembang Kempis di Desa Bungasrejo, Kecamatan Jakenan.
Sehingga dapat memperbesar kapasitas Sungai Juwana.
“Begitu pula untuk sedimen yang terjadi di sungai kecil.
KemenPUPR telah memberi bantuan dengan menurunkan ekskavator jumlah memadai
untuk normalisasi sungai dan sudetan,”tambah pria asal Kecamatan Kayen
tersebut.
Sementara itu, Bob Arthur Lombogia, Direktur Sungai dan
Pantai Dirjen SDA Kementerian PUPR mengamini jika pihaknya kini tengah bersiap
membuat bendung kembang kempis di alur Sungai Juwana.
“Ini sebenarnya sudah mulai berjalan. Karena telah kontrak
di akhir tahun 2022 lalu. Kami targetkan di 2024 mendatang dapat
diselesaikan,”terangnya.
Sementara untuk penanganan sementara ini, KemenPUPR melalui
BBWS telah melakukan penanganan. Dimana diantaranya yakni menerjunkan pompa air
mobile. Di Pati sendiri telah disiapkan tiga unit pompa dimana masing-masing
berkapasitas 500 liter per detik atau setara 1,5 meter kubik perdetik. Saat ini
masih disurvei lokasi untuk pompanisasi tersebut. (mif)