PATI – Anggota DPRD Kabupaten Pati, Kamari, menyambut gembira peluncuran alat mekanisasi olah tanah pedot oyot, sebuah inovasi dari PG Trangkil.
Ia menilai kehadiran alat ini sangat membantu para petani, khususnya dalam efisiensi pengolahan lahan tebu.
“Tantangan petani tebu saat ini adalah tenaga kerja. Adanya alat ini menjadi jawaban atas permasalahan tersebut. Hasil lahannya lebih maksimal dan biayanya lebih efisien,” ujar Kamari, yang juga aktif sebagai Ketua Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) wilayah kerja PG Trangkil.
Pati dikenal sebagai lumbung tebu, bahkan pada masa kolonialisme Belanda, terdapat tiga pabrik gula besar di wilayah ini. Saat ini, hanya tersisa dua pabrik gula, yaitu PG Pakis dan PG Trangkil.
Sebelumnya, terdapat pabrik gula di Langse, Kecamatan Margorejo, yang kini sudah tidak beroperasi.
Masalah sulitnya mencari tenaga kerja menjadi tantangan utama bagi para petani tebu di Pati.
Oleh karena itu, alat mekanisasi sangat diperlukan untuk menunjang produktivitas tebu dan menuju swasembada gula.
[ADV]
Editor: Fatwa