Breaking News
light_mode

Dari Singkong SMK Cordova Memborong Juara Pati Innovation Award 2021

  • account_circle Redaksi
  • calendar_month Ming, 1 Agu 2021
  • visibility 3

 

SMK Cordova Margoyoso panen prestasi tahun
ini. Dalam ajang Pati Innovation Award 2021, sekolah itu menyabet tiga juara.

PATI – SMK Cordova
meraih juara 1 dan harapan 1 kategori pelajar/mahasiswa serta juara harapan 1
kategori umum yang diikuti oleh guru setempat.

Ketiga nomor juara
tersebut, seluruhnya didapatkan berkat hasil penelitian dan inovasi yang
berkaitan dengan singkong dan industri tapioka di daerah di mana SMK Cordova
berada, yakni Kecamatan Margoyoso.

Kecamatan Margoyoso sendiri
terkenal sebagai sentra industri tapioka di Kabupaten Pati. Data dari Dinas
Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Pati menyebutkan, di wilayah kecamatan
ini dan Kecamatan Trangkil, setidaknya ada 295 industri kecil menengah yang
memproduksi tepung tapioka. Rata-rata satu pabrik bisa memproduksi 30-an ton
sehari.

Juara 1 kategori pelajar
diraih oleh siswa Kelas XI jurusan Teknik Kimia Industri, yakni Nia Kartika
Putri dan Wahyu Ilham Maula. Mereka diganjar penghargaan pertama setelah
menciptakan aplikasi Descas (Determination of Starch in Cassava Tubers) Ver
1.0.

Aplikasi berbasis Android
ini ditonjolkan sebagai solusi prediksi rendemen pati dalam singkong.
Penggunaan aplikasi ini berguna dalam industri tepung tapioka.

Dijumpai di laboratorium
Kimia Industri SMK Cordova, Sabtu (31/7/2021), Wahyu menjelaskan bahwa ia dan
Nia menciptakan aplikasi ini dengan maksud membantu pengusaha tepung, petani,
maupun pembeli ketela. Sebelumnya, mereka hanya menggunakan cara tradisional
seperti mematahkan singkong dan menggigit singkong untuk mengukur kadar
rendemen.

“Aplikasi ini bisa
menghitung rendemen pati dalam singkong secara lebih efektif dan akurat.
Aplikasi Descas sudah diuji lab, hasilnya 99,9 persen akurat. Hal itu dapat
membantu para petani dalam permasalahannya yaitu permainan dagang tengkulak
yang masih ada di kalangan mereka,” jelasnya.

Wahyu menjelaskan, rendemen
sendiri merupakan kandungan dalam ketela atau singkong yang digunakan dalam
industri tapioka. Dalam satu buah ketela, terdapat unsur rendemen, serat, kadar
air, kulit luar, serta kulit dalam. Adapun kadar rendemen dalam satu buah
ketela berkisar antara 20 sampai 40 persen.

Sementara, Juara harapan 1
kategori pelajar diraih oleh tiga siswa kelas XII Teknik Kimia Industri, yakni
Dwi Ayu Puspita Sari, Ahmad Syauqillah, dan Naili Ni’mal Muna. Mereka
menciptakan rancang bangun prototipe pengolahan limbah cair tapioka.

Inovasi ini
dilatarbelakangi rasa prihatin mereka terhadap tingginya tingkat pencemaran
limbah produksi tapioka di Pati. Pencemaran ini mengakibatkan air menjadi bau.
Selain itu juga mengakibatkan kulit gatal.

Sistem pengolahan limbah
cair tersebut mereka namai E-Co Waste Water Treatment (E-Co WWT).

“Kami merasakan diri, dari
sekian banyak industri tapioka, sebelum membuang limbah, belum ada yang
diproses. Sebenarnya 2017 ada pengolahan limbah, tapi sampai sekarang belum
beroperasi, berhenti di tempat. Kami rasakan sendiri air yang tercemar bau. Air
sumur juga buat mandi jadi gatal-gatal,” kata Ahmad Syauqillah.

Dia menyebut, prototipe
sistem pengolahan limbah mereka sudah dipraktikkan di dua lokasi industri
tapioka, yakni di Desa Kajen dan Ngemplak Kidul. Selain itu, hasil pengolahan
juga sudah diuji di Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT)
Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

“Hasilnya sudah keluar dan
terbukti efektif menjadikan air limbah sesuai parameter yang aman dan tidak
berbahaya bagi lingkungan. Dari prototipe ini, kami harap kapasitasnya bisa
diperbesar sehingga menjadi solusi bagi masyarakat di Margoyoso,” kata Ahmad.

Siswa SMK Cordova Margoyoso menerima hadiah juara Pati Innovation Award 2021 dari Bupati dan Wakil Bupati baru-baru ini.

Adapun Juara Harapan 1
Kategori Umum diraih oleh Sriatun, guru fisika SMK Cordova.  Dia menciptakan pakan ternak ekonomis
berbahan limbah bonggol singkong dari sentra industri tapioka.

Dia memang tinggal di salah
satu desa sentra tapioka, yakni Desa Sidomukti Kecamatan Margoyoso.

“Para pemilik usaha tapioka
menggunakan singkong dengan kapasitas minimal 1 ton tiap hari. Itu bisa
menghasilkan limbah bonggol singkong sampai lima gerobak,” kata dia.

Dia kemudian meneliti bahwa
bonggol singkong memiliki komposisi selulosa 70-80 persen, lignin 15-20 persen,
dan ADF 15-20 persen.

Tingginya kandungan
selulosa membuat pakan dari bahan ini berpotensi menjadi alternatif pendamping
rumput di peternakan kambing.

“Selain itu kandungan
protein hampir 80 persen. Jadi kalau diberikan pada kambing atau sapi ternak,
pada saat penyembelihan banyak kandungan dagingnya dibanding lemak,” tutur dia.

Pakan ternak berbahan
bonggol singkong ini mulai diproduksi Sriatun sejak 2019 lalu. Dia menggunakan
mesin giling berkekuatan 26 PK untuk membuat pakan ini.

Pakan ini sudah dia
komersilkan dengan label “Pakan Ternak Jaya Sentosa”. Tiap hari, dia bisa
menghasilkan sekira 20 karung. Harga per karung dengan berat sekira 50 kilogram
ialah Rp 30 ribu untuk pakan jenis basah. Adapun untuk jenis kering antara Rp
40 ribu sampai Rp 50 ribu.

Pakan ternak hasil inovasi
Sriatun ini sudah digunakan di Safin Farm, peternakan milik Wakil Bupati Pati
Saiful Arifin. Selain itu juga sudah digunakan di Rembang dan Blora. (hus)

  • Penulis: Redaksi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Anggota DPRD Pati Dorong Generasi Muda Kembangkan Ekonomi Kreatif

    Anggota DPRD Pati Dorong Generasi Muda Kembangkan Ekonomi Kreatif

    • calendar_month Rab, 18 Sep 2024
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 2
    • 0Komentar

    PATI – Anggota DPRD Pati, Muslihan, mengajak generasi muda di Kabupaten Pati untuk lebih aktif dalam mengembangkan sektor ekonomi kreatif. Menurutnya, potensi besar di bidang seni, budaya, dan kuliner bisa menjadi peluang bagi pemuda untuk meningkatkan perekonomian daerah. “Industri ikan bandeng di Juwana, misalnya, terkenal dan bisa diolah menjadi produk bernilai tinggi,” ujarnya. Ia juga […]

  • KuIiner keIo merico ikan manyung khas Pati

    Kelo Merico Manyung Kuliner khas Pati Pedas dan Asem

    • calendar_month Kam, 9 Nov 2023
    • account_circle Abdul Adhim
    • visibility 1
    • 0Komentar

    KuIiner keIo merico ikan manyung khas Pati

  • Sosialisasi Rambu Kelas Jalan di Juwana – Wedarijaksa, Anggota Dewan Heran

    Sosialisasi Rambu Kelas Jalan di Juwana – Wedarijaksa, Anggota Dewan Heran

    • calendar_month Jum, 2 Feb 2018
    • account_circle Redaksi
    • visibility 4
    • 0Komentar

    Rambu Dibenahi, Sebulan Disosialisasi Papan peringatan larangan melewati Jalan Juwana – Wedarijaksa untuk kendaraan berat seperti truk tronton di pertigaan Wedarijaksa. Lingkar Muria, PATI – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Pati bergerak cepat guna membenahi rambu-rambu kelas jalan yang selama ini dilanggar truk besar seperti tronton. Hal ini diupayakan dengan sejumlah pembenahan rambu sejak Jumat (26/1) […]

  • Daftar Pemain Persijap Jepara Liga 2 Musim 2021

    Daftar Pemain Persijap Jepara Liga 2 Musim 2021

    • calendar_month Sen, 27 Sep 2021
    • account_circle Redaksi
    • visibility 3
    • 0Komentar

      Beberapa pemain Persijap Jepara Liga 2 musim 2021  JEPARA – Persijap Jepara termasuk klub Liga 2 yang kalem. Namun jangan pandang sebelah mata klub kebanggaan warga Kota Ukir ini diperkuat sederet pemain-pemain senior berpengalaman dikombinasikan pemain muda bermental juara. Liga 2 musim 2021 ini, Laskar Kalinyamat ditukangi pelatih sarat pengalaman di sepakbola nasional. Baik […]

  • PPP Kawal Pembentukan Perda Pesantren di Seluruh Indonesia

    PPP Kawal Pembentukan Perda Pesantren di Seluruh Indonesia

    • calendar_month Kam, 20 Jan 2022
    • account_circle Redaksi
    • visibility 0
    • 0Komentar

      Halaqah pengasuh pesantren yang dihadiri Sekjen PPP Arwani Thomafi, di Kajen Margoyoso Pati. Dewan Pengurus Pusat (DPP) PPP siap memfasilitasi dan mensupervisi Fraksi PPP DPRD se-Indonesia dalam pembuatan rancangan Perda Pesantren di daerah.  PATI – Fraksi PPP DPRD se-Indonesia bakal mendapat fasilitasi dan supervisi dari DPP PPP dalam pembuatan rancangan perda pesantren. Hal itu […]

  • DPRD Pati Kecewa Kenaikan PBB Tanpa Koordinasi, Pemkab Dinilai Lebih Pilih Kades dan Camat

    DPRD Pati Kecewa Kenaikan PBB Tanpa Koordinasi, Pemkab Dinilai Lebih Pilih Kades dan Camat

    • calendar_month Kam, 14 Agu 2025
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 2
    • 0Komentar

    PATI – Ketua DPRD Kabupaten Pati, Ali Badrudin, mengungkapkan kekecewaannya terhadap langkah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati yang menaikkan tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) hingga 250 persen tanpa melibatkan pihak legislatif dalam proses pengambilan keputusan. Ali Badrudin menyatakan, koordinasi dengan DPRD dalam kebijakan strategis seperti kenaikan tarif pajak sangat penting, mengingat peraturan […]

expand_less