Nama lengkapnya M. Sutiyono,
panggilan sehari-harinya Sutiyono. Ia sudah menjadi kepala desa sejak tahun
2014. Tahun itu Sutiyono baru sebagai pelaksana jabatan (PJ). Ia menjadi PJ
selama setahun penuh. Lalu kemudian di tahun 2015, ia berhasil menjadi kepala
desa secara definitif.
panggilan sehari-harinya Sutiyono. Ia sudah menjadi kepala desa sejak tahun
2014. Tahun itu Sutiyono baru sebagai pelaksana jabatan (PJ). Ia menjadi PJ
selama setahun penuh. Lalu kemudian di tahun 2015, ia berhasil menjadi kepala
desa secara definitif.
Sutiyono menyadari betul keadaan
desanya, sebab ia memang putra asli daerah. Bahkan katanya, nenek moyangnya ya
memang asli Sirahan. Dia menyadari desa yang kini ia pimpin, Desa Sirahan
memiliki potensi besar dalam hal pendidikan. Sebab, desa yang berada di
pinggiran Kota Pati ini memiliki banyak sekali lembaga pendidikan. Mulai dari
jenjang PAUD hingga sekolah menengah atas (SMA), semua lengkap ada di desa ini.
Dengan potensi besar di bidang pendidikan itu, Sutiyono menaruh perhatian besar
pada pendidikan di desanya.
desanya, sebab ia memang putra asli daerah. Bahkan katanya, nenek moyangnya ya
memang asli Sirahan. Dia menyadari desa yang kini ia pimpin, Desa Sirahan
memiliki potensi besar dalam hal pendidikan. Sebab, desa yang berada di
pinggiran Kota Pati ini memiliki banyak sekali lembaga pendidikan. Mulai dari
jenjang PAUD hingga sekolah menengah atas (SMA), semua lengkap ada di desa ini.
Dengan potensi besar di bidang pendidikan itu, Sutiyono menaruh perhatian besar
pada pendidikan di desanya.
”Boleh dikatakan Sirahan ini
sebagai desa pendidikan. Lembaga pendidikan, baik formal, informal. Negeri
maupun swasta, umum maupun agama semua lengkap tersedia di desa ini,” kata
Sutiyono.
sebagai desa pendidikan. Lembaga pendidikan, baik formal, informal. Negeri
maupun swasta, umum maupun agama semua lengkap tersedia di desa ini,” kata
Sutiyono.
Untuk itu dirinya melalui
pemerintahan desa, menaruh perhatian besar terhadap dunia pendidikan yang ada
di desanya. Bahkan di tahun 2018
mendatang, pemerintah desa bakal mengalokasikan dana desa untuk memberikan
semacam apresiasi kepada insane pendidik di desanya.
pemerintahan desa, menaruh perhatian besar terhadap dunia pendidikan yang ada
di desanya. Bahkan di tahun 2018
mendatang, pemerintah desa bakal mengalokasikan dana desa untuk memberikan
semacam apresiasi kepada insane pendidik di desanya.
”Tahun depan kami akan alokasikan
dana desa untuk kesejahteraan para guru. Hal ini sebagai upaya perhatian kami
terhadap dunia pendidikan di Sirahan,” jelas bapak dua anak ini.
dana desa untuk kesejahteraan para guru. Hal ini sebagai upaya perhatian kami
terhadap dunia pendidikan di Sirahan,” jelas bapak dua anak ini.
Namun, lanjut Sutiyono, hanya
guru TPQ dan PAUD saja yang tahun depan bakal menerimanya. Ada sekitar 25
guru-guru yang bakal menerima alokasi itu.
guru TPQ dan PAUD saja yang tahun depan bakal menerimanya. Ada sekitar 25
guru-guru yang bakal menerima alokasi itu.
”Kami memilih mereka sebab mereka
pendidik di usia dini. Sebuah pendidikan pertama bagi si anak untuk menatap
masa depannya. Tetapi soal kesejahteraannya, sudah menjadi rahasia umum, betapa
”ironisnya” dalam segi materi. Untuk itu para guru itu kami prioritaskan,
sebagai apresiasi dari pemerintah desa,” imbuhnya. (lil)
pendidik di usia dini. Sebuah pendidikan pertama bagi si anak untuk menatap
masa depannya. Tetapi soal kesejahteraannya, sudah menjadi rahasia umum, betapa
”ironisnya” dalam segi materi. Untuk itu para guru itu kami prioritaskan,
sebagai apresiasi dari pemerintah desa,” imbuhnya. (lil)