EDUKASI – Untuk berhasil dalam beternak ayam kampung, terdapat beberapa aspek penting yang perlu dikuasai, yaitu proses produksi dan pemasaran. Dalam hal produksi, ada beberapa poin krusial yang harus diperhatikan, seperti pengadaan bibit atau anak ayam, sistem perkandangan, dan perawatan.
Selain itu, dalam pemasaran, penting untuk mempertimbangkan strategi pemasaran dan bentuk akhir produk yang akan dijual. Mari kita bahas lebih detail.
1. Bibit Ayam
Untuk menjalankan peternakan yang efisien, bibit ayam atau anak ayam dapat diperoleh dengan cara membeli DOC (Day Old Chicken) atau anak ayam yang baru menetas. Alternatif lainnya adalah menetaskan sendiri menggunakan mesin penetas.
Jika Anda memilih untuk membeli DOC ayam kampung, pastikan jumlah yang dibeli sesuai dengan kapasitas kandang yang tersedia. Pertimbangkan juga aspek modal, karena ini berkaitan dengan kebutuhan pakan. Membeli DOC lebih efisien dibandingkan menetaskan sendiri.
Namun, jika Anda memutuskan untuk menetaskan telur sendiri, Anda memerlukan induk ayam betina untuk menghasilkan telur atau membeli telur dari peternak lain. Kelemahan dari metode ini adalah Anda harus mengurus pengadaan telur dalam jumlah tertentu dan memiliki mesin penetas.
Selain kedua pilihan tersebut, hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah pemilihan jenis bibit atau anak ayam yang tepat.
2. Kandang Ayam
Langkah berikutnya adalah mempersiapkan kandang. Ada tiga jenis kandang yang umumnya digunakan oleh peternak ayam kampung:
1. Sistem ren: Model kandang ini efektif untuk peternakan ayam kampung. Kandang terdiri dari dua area, yaitu area untuk pengumbaran dan area untuk berteduh. Biasanya, luas area pengumbaran adalah 2/3 dari total luas kandang, sementara sisanya adalah area berteduh.
2. Kandang postal: Biasanya digunakan untuk ayam potong atau pedaging. Beberapa peternak ayam kampung juga menggunakan model ini, terutama jika mereka berfokus pada ayam kampung sebagai ayam potong.
3. Kandang battery: Kandang ini dibuat bertingkat dengan 3-4 lantai, di mana setiap sekat atau kotak dihuni oleh satu ayam. Lantai dibuat miring ke depan. Sistem ini sering digunakan oleh peternak ayam petelur.
3. Perawatan dan Pembesaran
Dalam proses perawatan, peternak harus menyediakan pakan ternak berkualitas dan obat-obatan, baik alami maupun kimia.
Untuk mengurangi biaya produksi, peternak pemula disarankan untuk menyediakan pakan alami, seperti dedak dan sayuran, misalnya daun pepaya atau daun lamtoro, yang dikenal memiliki kandungan nutrisi yang baik untuk ayam.
Pemberian pakan dilakukan tiga kali sehari dengan campuran antara pakan pabrik (voor) dan pakan alternatif seperti dedak dan sayuran.
4. Cara Pemasaran
Langkah terakhir yang mendukung kesuksesan peternakan ayam kampung adalah pemasaran. Pada peternakan tradisional, peternak biasanya menjual ayam langsung ke pasar atau kepada pedagang keliling.
Namun, cara ini kurang menguntungkan, terutama jika dijual kepada pedagang keliling atau penadah, karena mereka juga mencari keuntungan.
Akan lebih efektif jika Anda bisa menjual langsung kepada konsumen, misalnya kepada pengusaha rumah makan yang membutuhkan pasokan daging ayam secara rutin.
Editor : Fatwa