BALINGTAN PATI |
PATI – Pertanian dengan konsep ramah lingkungan makin digiatkan. Salah satunya
dengan menghadirkan teknologi tepat guna dengan bahan dasar limbah lingkungan. Hal ini berkaitan dengan banyaknya limbah pertanian
yang bisa dimanfaatkan oleh para petani.
dengan menghadirkan teknologi tepat guna dengan bahan dasar limbah lingkungan. Hal ini berkaitan dengan banyaknya limbah pertanian
yang bisa dimanfaatkan oleh para petani.
Hal itu disampaikan Kepala Balai Penelitian Lingkungan Pertanian (Balingtan) Pati,
Asep Nugraha Ardiwinata dalam acara Bimbingan Teknis Teknologi Pertanian ramah
Lingkungan di Auditorium Balingtan Jakenan, Selasa (3/7/2018).
Asep Nugraha Ardiwinata dalam acara Bimbingan Teknis Teknologi Pertanian ramah
Lingkungan di Auditorium Balingtan Jakenan, Selasa (3/7/2018).
“Kami menawarkan teknologi yang bahan dasarnya ada di sekeliling kita.
Semisal plastik bekas dan limbah lainnya, karena kalau kita membeli alat pertanian, harganya tentu sangat mahal. Tapi kalau kita berinovasi dan membuat
sendiri teknologi itu, tentunya akan lebih murah dan mudah,” terangnya.
Semisal plastik bekas dan limbah lainnya, karena kalau kita membeli alat pertanian, harganya tentu sangat mahal. Tapi kalau kita berinovasi dan membuat
sendiri teknologi itu, tentunya akan lebih murah dan mudah,” terangnya.
Pertama, terangnya, yang perlu diketahui dalam lingkungan
pertanian adalah kandungan tanah dan tanah yang bebas dari residu pastisida.
Mengingat, banyak para petani yang saat ini menggunakan pestisida untuk
menghilangkan hama pertanian. Padahal pestisida itu
meninggalkan racun yang bisa mengurangi kesuburan tanah.
pertanian adalah kandungan tanah dan tanah yang bebas dari residu pastisida.
Mengingat, banyak para petani yang saat ini menggunakan pestisida untuk
menghilangkan hama pertanian. Padahal pestisida itu
meninggalkan racun yang bisa mengurangi kesuburan tanah.
“Apabila pembunuhan hama tanaman itu dilakukan dengan menggunakan pestisida
kimia, maka itu akan mengurangi kesuburan tanah, juga karena residu yang
ditimbulkan,” imbuhnya.
kimia, maka itu akan mengurangi kesuburan tanah, juga karena residu yang
ditimbulkan,” imbuhnya.
Jaga Kesuburan Tanah
Karena itu, lanjut Asep, perlu adanya teknologi pertanian yang ramah
lingkungan dan tepat guna untuk mengetahui kesuburan
tanah. Setelah itu, para petani bisa memilih
pupuk yang tepat agar kesuburan tanahnya tidak berkurang.
lingkungan dan tepat guna untuk mengetahui kesuburan
tanah. Setelah itu, para petani bisa memilih
pupuk yang tepat agar kesuburan tanahnya tidak berkurang.
Dia juga berharap, agar para petani
Indonesia bisa mengetaui produk-produk teknologi pertanian yang ramah
lingkungan. Selain itu, mereka juga bisa menggunakan teknologi tersebut, sesuai
dengan peruntukannya.
Indonesia bisa mengetaui produk-produk teknologi pertanian yang ramah
lingkungan. Selain itu, mereka juga bisa menggunakan teknologi tersebut, sesuai
dengan peruntukannya.
“Sudah kami jelaskan tadi, bagaimana agar kandungan kesuburan tanah pertanian
itu tidak berkurang, meskipun menggunakan teknologi yang berasal dari
lingkungan sekitar. Ini penting, karena masih banyak petani yang tidak
mengetahui hal itu,” tegasnya. (has)
itu tidak berkurang, meskipun menggunakan teknologi yang berasal dari
lingkungan sekitar. Ini penting, karena masih banyak petani yang tidak
mengetahui hal itu,” tegasnya. (has)