PATI – Jaringan Masyarakat Peduli Sungai Juwana (Jampisawan) mengaku kecewa dengan pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS).
Pasalnya, BBWS tidak hadir dalam acara Rembug Kali Juwana ke 2 yang berlangsung di Desa Kedungpancing Kecamatan Juwana Pati.
Juru bicara Jampisawan, Ari Subekti mengungkapkan bahwa acara Rembug Kali Juwana ini bertujuan mendiskusikan bersama tentang persoalan di sungai Juwana. Tak terkecuali terkait pembangunan Bendung Karet yang berada di Desa Bungasrejo Kecamatan Jakenan Pati.
“Rembug Kali untuk menyambung komunikasi antara masyarakat dan pemerintah. Utamanya BBWS. Karena selama ini BBWS sangat pelit memberikan informasi kepada masyarakat terkait bagaimana manajemen yang harus dilakukan terkait pengoperasian Bendung Karet,” ungkapnya.
Ari menyebut, masyarakat di bantaran Sungai Juwana, baik nelayan tradisional maupun petani hingga kini belum mengetahui fungsi Bendung Karet tersebut. Sebab, kata dia, selama ini pihak BBWS belum memberikan sosialisasi terkait keberadaan bendungan itu.
“Karena faktanya kemarin saja ketika bendung itu dibuka enceng gondok turun ke bawah (hilir) semua. Hampir semua tradisional tidak bisa melaut karena aksesnya tertutup semua,” sebutnya.
Pihaknya mengaku telah mengundang BBWS sebanyak dua kali dalam rangkaian acara Festival Kali Juwana ke 5 ini. Namun saat acara berlangsung tidak ada perwakilannya yang hadir.
“Sebetulnya kami sangat kecewa sebagai penyelenggara acara Festival Kali Juwana ini. Kami telah mengundang BBWS dua kali. Tetapi sampai sekarang belum hadir untuk memberikan informasi kepada masyarakat,” ujarnya.
Ia menilai kehadiran pihak BBWS sangat penting dan dibutuhkan. Sebab mereka yang memiliki kewenangan dalam melaksanakan pembangunan di Sungai Juwana.
“Paling tidak mereka harus mensosialisasikan proyek Bendung Karet. Baik dampak baik maupun dampak buruk yang di alami masyarakat atas beroperasinya Bendung Karet. Karena selama ini masyarakat tidak mengetahui fungsi bendungan tersebut,” pungkasnya.
Editor: Fatwa