PATI – DPRD Kabupaten Pati mendorong peningkatan jumlah sekolah adiwiyata di wilayah tersebut.
Hal ini disampaikan oleh anggota DPRD Kabupaten Pati, Bambang Susilo, yang menilai pentingnya pembinaan terkait gerakan peduli dan berbudaya lingkungan di sekolah.
“Pembinaan di sekolah sangat penting karena dapat mendidik para siswa untuk memiliki kepedulian terhadap lingkungan hidup,” ujarnya.
Ia menekankan pentingnya pembiasaan dan kegiatan keseharian di sekolah untuk menumbuhkan kesadaran lingkungan pada siswa.
Sejumlah sekolah adiwiyata di Kabupaten Pati telah menerapkan program-program seperti pemilahan sampah organik dan non organik, menanam dan merawat tanaman, serta meminimalisir sampah plastik dengan mengajak siswa membawa botol minuman sendiri dari rumah.
“Hal ini harus disebarluaskan agar semakin banyak generasi muda yang peduli terhadap kondisi lingkungan,” jelasnya.
Sayangnya, jumlah sekolah adiwiyata di Kabupaten Pati masih tergolong sedikit.
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pati, Tulus Budiharjo, mengungkapkan bahwa jumlah sekolah Adiwiyata masih minim.
“Hingga tahun 2024 ini sudah ada 204 sekolah adiwiyata, namun jika dilihat jumlah keseluruhan sekolah (termasuk madrasah) di Pati ada 1.407. Ternyata belum seberapa,” terang dia.
Tulus berharap adanya kerjasama yang baik antar instansi terkait seperti Dinas Pendidikan, Dinas Lingkungan Hidup, dan Kemenag dalam pembinaan gerakan peduli dan berbudaya lingkungan di sekolah.
“Saat ini, dari 204 sekolah adiwiyata di Kabupaten Pati, terdapat 5 sekolah adiwiyata mandiri, 26 sekolah adiwiyata nasional, 146 sekolah adiwiyata provinsi, dan 124 sekolah adiwiyata kabupaten,” paparnya.
DPRD Pati berharap dengan adanya dorongan dan kerjasama yang baik, jumlah sekolah adiwiyata di Kabupaten Pati dapat terus meningkat, sehingga semakin banyak generasi muda yang peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan hidup.
[ADV]
Editor: Fatwa