![]() |
Kabid Humas Polda Jawa Tengah |
SEMARANG – Peredaran 11
jenis obat untuk menangani Covid-19 mulai langka. Bahkan beberapa apotek di
Jawa Tengah sudah tak memiliki stok obat-obatan tersebut. Pold Jawa Tengah
langsung bertindak cepat melakulan penyelidikan.
Kabid Humas Polda Jateng,
Kombes Pol M. Iqbal Al-Qudusy membenarkan kelangkaan 11 jenis obat tersebut.
Iqbal mengatakan masyarakat banyak
mencari 11 jenis obat tersebut karena dipercaya dapat meringankan gejala
covid-19.
“Dari data yang
diambil dari Ditreskrimsus Polda Jateng di sejumlah apotek obat itu saat ini
tidak tersedia.”ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Lingkar
Muria.
Obat-obat tersebut kini
menjadi fokus pendataan Polda Jateng, Iqbal juga menjelaskan saat ini pihaknya
tengah lakukan pendataan di apotik apotik yang tersebar di setiap Polres secara
langsung untuk mengecek ketersediaan 11 jenis obat tersebut.
“Secara langsung, kita
juga akan cek ketersediaan obat-obat tersebut di apotik-apotik di
wilayah,”jelasnya.
Iqbal menerangkan 11 jenis
obat itu adalah Favipiravir 200 Mg Tablet, Remdesivir 100 Mg Injeksi,
Oseltamivir 75 Mg Kapsul, Intravenous Imuglobulin 5% 50 ml Infus, Intravenous
Imuglobulin 10% 25 ml Infus.
Kemudian Intravenous
Imuglobulin 10% 50 ml Infus, Ivermectin 12 Mg, Tocilizumab 400 mg/ 20 ml Infus,
Tocilizumab 80 mg/ 4 ml Infus, dan Azithromycin 500 Mg Tablet, dan Azithromycin
500 Mg Infus.
“Polda Jateng sudah
turun tangan, kami imbau masyarakat tak berspekulasi soal penimbunan.
Karena apabila hal itu
terjadi maka kami tidak segan menindak tegas pelakunya,” ujar Iqbal
Iqbal mengatakan dari hasil
pengecekan langsung, tidak ditemukan
adanya permainan harga dan indikasi penimbunan. (yan)
![]() |
Kabid Humas Polda Jawa Tengah |
SEMARANG – Peredaran 11
jenis obat untuk menangani Covid-19 mulai langka. Bahkan beberapa apotek di
Jawa Tengah sudah tak memiliki stok obat-obatan tersebut. Pold Jawa Tengah
langsung bertindak cepat melakulan penyelidikan.
Kabid Humas Polda Jateng,
Kombes Pol M. Iqbal Al-Qudusy membenarkan kelangkaan 11 jenis obat tersebut.
Iqbal mengatakan masyarakat banyak
mencari 11 jenis obat tersebut karena dipercaya dapat meringankan gejala
covid-19.
“Dari data yang
diambil dari Ditreskrimsus Polda Jateng di sejumlah apotek obat itu saat ini
tidak tersedia.”ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Lingkar
Muria.
Obat-obat tersebut kini
menjadi fokus pendataan Polda Jateng, Iqbal juga menjelaskan saat ini pihaknya
tengah lakukan pendataan di apotik apotik yang tersebar di setiap Polres secara
langsung untuk mengecek ketersediaan 11 jenis obat tersebut.
“Secara langsung, kita
juga akan cek ketersediaan obat-obat tersebut di apotik-apotik di
wilayah,”jelasnya.
Iqbal menerangkan 11 jenis
obat itu adalah Favipiravir 200 Mg Tablet, Remdesivir 100 Mg Injeksi,
Oseltamivir 75 Mg Kapsul, Intravenous Imuglobulin 5% 50 ml Infus, Intravenous
Imuglobulin 10% 25 ml Infus.
Kemudian Intravenous
Imuglobulin 10% 50 ml Infus, Ivermectin 12 Mg, Tocilizumab 400 mg/ 20 ml Infus,
Tocilizumab 80 mg/ 4 ml Infus, dan Azithromycin 500 Mg Tablet, dan Azithromycin
500 Mg Infus.
“Polda Jateng sudah
turun tangan, kami imbau masyarakat tak berspekulasi soal penimbunan.
Karena apabila hal itu
terjadi maka kami tidak segan menindak tegas pelakunya,” ujar Iqbal
Iqbal mengatakan dari hasil
pengecekan langsung, tidak ditemukan
adanya permainan harga dan indikasi penimbunan. (yan)