Breaking News
light_mode

Pandemi dan Alarm Kemanusiaan dari Tuhan Yang Maha Kuasa

  • account_circle Redaksi
  • calendar_month Ming, 25 Jul 2021
  • visibility 33

 

Gus Mus mengingatkan tentang hikmah di balik pandemi yang melanda negeri ini.

Sudah seharusnya saat ini umat muslim justru berterimakasih atas kondisi yang tengah terjadi. Ini menjadi bentuk teguran dari Allah. Kita harus berterimakasih karena Allah masih ngeman, kita masih ditegur. Salah satu caranya ingatlah jika kita semua ini masih bersaudara. 

PATI – KH. Ahmad
Mustofa Bisri memberi pesan yang begitu mendalam saat menjadi salah satu
pengisi dalam ngaji budaya Suluk Maleman edisi ke 115 pada Sabtu (24/7/2021)
bertepatan dengan bulan purnama malam kemarin.

Kiai yang karib disapa Gus
Mus itupun mengingatkan jika pandemi ini merupakan wabah kemanusiaan, bukan
persoalan antar etnis, organisasi maupun keagamaan.

Sebagai pembukanya, Gus Mus
menjelaskan betapa Tuhan begitu memuliakan manusia yang bahkan diangkat dari
hamba menjadi penguasa di bumi ini. Hanya saja seringkali manusia terlalu sadar
sebagai penguasa sehingga membuat lupa pada kehambaannya.

“Hal itulah yang seringkali
membuat kesalahan menumpuk-numpuk. Sehingga dengan semakin banyaknya kesalahan
manusia kita akhirnya di setrap oleh Rabb atau yang bisa disebut Sang
Pendidik,” ujarnya.

Hubungan sosial yang dulu
terjalin dengan baik, sekarang ini dirasakannya hampir sudah tidak ada lagi.
Banyak yang melupakan persaudaraan antar manusia, bahkan melupakan bahwa
semuanya bersaudara dari nabi Adam.

“Namun sekarang ini sesama
orang islam, bahkan banyak ulama yang lupa dawuhnya Kanjeng Nabi, pemimpin kita
sendiri, jika kini ini bersaudara,” ujarnya.

Dawuh Gus Mus, dengan
pandemi ini manusia tengah diperingatkan jika dunia yang dikuasainya memang
enak tapi begitu menipu. Kalaupun senang dengan dunia diharapkan jangan terlalu
akrab dan harus berjarak.

“Kita semua sibuk dengan
urusan dunia. Tak berjarak dengan dunia ini. Tapi dengan keluarga, anak, bahkan
dengan Allah justru berjarak sangat jauh. Tidak jarang salat justru jadi
sambilan,” terangnya.

Oleh karena itu Gus Mus
menyebut sudah seharusnya saat ini umat muslim seharusnya justru berterimakasih
atas kondisi yang tengah terjadi. Ini menjadi bentuk teguran dari Allah.

“Kita harus berterimakasih
karena Allah masih ngeman, kita masih ditegur. Salah satu caranya ingatlah jika
kita semua ini masih bersaudara,” imbuhnya.

Pengasuh pondok pesantren
Raudlatuth Thalibin, Rembang itu juga berharap banyaknya kesalahan yang
dilakukan umat manusia bisa terbebaskan dengan pandemi kali ini.

“Karena kalau dalam pemahaman
Islam, sakit itu, ketidaknyamanan itu akan menjadi kafarat atau menjadi
pembebasan dari kesalahan yang telah dilakukan,” harapnya.

Mantan Rais Am PBNU itu
juga berharap dengan kondisi seperti sekarang ini harusnya setiap manusia dapat
menghentikan narasi kebencian. Baik dari para pemimpin, ustadz dan kiai maupun
seluruh umat manusia.

“Jangan sekali-kali orang
yang menjadi tokoh dan didengarkan orang banyak justru mengeluarkan ujaran
kebencian. Jangan menyalahkan orang lain, siapa yang mau menangani masalah yang
berat ini?,” ujarnya.

Diapun meminta agar segala
persoalan diserahkan pada ahlinya masing-masing. Persoalan kesehatan biarkan
dokter dan ahli kesehatan sementara persoalan ekonomi harus diserahkan pada
ekonom.

“Jangan sampai orang yang
tanpa latar belakang yang jelas bicara persoalan dunia, bicara dunia hingga
akhirat. Bahkan berfatwa soal surga dan neraka.

Sementara itu Anis Sholeh
Ba’asyin, penggagas Ngaji NgAllah Suluk Maleman menyebut tema “Sembuh,
Indonesia Sembuh” yang diangkat kali ini memang bukan sekadar judul melainkan
doa bersama agar bangsa ini bisa segera diberi kesembuhan. Tak hanya fisik tapi
keseluruhan.

“Lewat pandemi mari
tingkatkan gotong royong. Itulah kekuatan kita. Warga bantu warga,” ajaknya.

Dikatakannya, paling penting
saat masa pandemi seperti sekarang ini adalah membangun kegotongroyongan. Yakni
mulai ditingkat terkecil seperti RT maupun RW bahkan desa. Hal itulah yang
nantinya akan membantu masyarakat untuk bangkit kembali.

“Saat ini ada pelajaran
besar. Pandemi membuka betapa banyak kekurangan yang dimliki manusia,”
imbuhnya. (has)

  • Penulis: Redaksi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Pendayagunaan Tenaga Kesehatan Masuk Top Topic RUU Kesehatan

    Pendayagunaan Tenaga Kesehatan Masuk Top Topic RUU Kesehatan

    • calendar_month Sab, 8 Apr 2023
    • account_circle Redaksi
    • visibility 38
    • 0Komentar

    Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto  Dalam Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) tentang kesehatan (RUU Kesehatan) ada 25 top topik, salah satunya adalah masalah pendayagunaan tenaga kesehatan. JAKARTA – Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto mengapresiasi kinerja Menkes Budi Gunadi Sadikin atas upaya cepat menyelesaikan DIM dalam waktu kurang dari 69 hari. Budi Gunadi […]

  • Rapat persiapan kejuaraan atletik Pati Open 2023

    Kejuaraan Atletik Pati Open Diramaikan Ratusan Atlet Jateng

    • calendar_month Rab, 5 Jul 2023
    • account_circle Redaksi
    • visibility 39
    • 0Komentar

    Rapat persiapan kejuaraan atletik Pati Open 2023 PATI – Pengurus Kabupaten (Pengkab) Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Pati konsisten dalam melakukan pembinaan atlet. Salah satunya dengan menggelar kejuaraan untuk kelompok umur yang bertajuk Kejuaraan Atletik Pati Open Piala Bupati Pati 2023, Sabtu (8/7/2023). Ada sebanyak 250 atlet se-Jawa Tengah bakal turun dalam kejuaraan yang berlangsung […]

  • Komitmen Pelajar NU Keling Tingkatkan Kualitas Kader

    Komitmen Pelajar NU Keling Tingkatkan Kualitas Kader

    • calendar_month Rab, 26 Feb 2020
    • account_circle Redaksi
    • visibility 22
    • 0Komentar

    Kader-kader PAC IPNU dan IPPNU Keling JEPARA – PAC IPNU dan IPPNU Keling mengirimkan 10 kadernya untuk mengikuti pra Latihan Kader Utama (Lakut), yang diselenggarakan PC IPNU dan IPPNU Jepara. Hal itu sudah menjadi komitmen untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) kader. ”Harapan, kader-kader yang didelegasikan setelah mengikuti acara Lakut, mampu memberikan kontribusi bagi perkembangan […]

  • Bisa Belajar Sabar

    Bisa Belajar Sabar

    • calendar_month Sab, 3 Mar 2018
    • account_circle Redaksi
    • visibility 32
    • 0Komentar

    Nasta Helmia Putri Kesukaan pada dunia kecantikan, membuat Nasta Helmia Putri mantap memilih jurusan kecantikan kulit. Hal itu diperkuat dengan dorongan dari kedua orang tuanya. Hingga akhirnya, Tata sapaan akrab gadis berambut hitam lurus itu, benar-benar mantap berlabuh di jurusan tata kecantikan SMKN 3 Pati. Selain bisa belajar soal kecantikan, gadis kelahiran Jepara, 16 Februari […]

  • Foto kamar di Hotel New Merdeka 

    Daftar Rekomendasi Hotel Berbintang di Pati

    • calendar_month Ming, 25 Jun 2023
    • account_circle Redaksi
    • visibility 54
    • 0Komentar

      Foto kamar di Hotel New Merdeka Meskipun bukan menjadi kota wisata, Kabupaten Pati tetap nyaman dikunjungi. Hal itu dikarenakan fasilitas di Pati sudah lumayan baik. Salah satunya dalam hal penginapan.  Di Pati ada banyak hotel berbintang yang nyaman sebagai pilihan tempat menginap, saat mengunjungi Kota Pati. Berikut rekomendasi hotel-hotel berbintang di Pati :  1. […]

  • DPRD Pati Tekankan Prioritas Warga Lokal dalam Rekrutmen Karyawan

    DPRD Pati Tekankan Prioritas Warga Lokal dalam Rekrutmen Karyawan

    • calendar_month Sen, 30 Jun 2025
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 42
    • 0Komentar

    PATI – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati mendesak perusahaan-perusahaan di wilayah tersebut untuk memprioritaskan warga lokal dalam proses rekrutmen karyawan. Langkah ini diyakini dapat berkontribusi signifikan dalam menekan angka pengangguran di Pati. Anggota DPRD Pati, Danu Ikhsan HC, menyampaikan harapannya agar perusahaan-perusahaan di Pati turut serta aktif dalam mengurangi angka pengangguran dengan memberikan […]

expand_less