Breaking News
light_mode

Mimpi Buruk Penjudi, Berganti Mimpi Manis Prestasi

  • account_circle Redaksi
  • calendar_month Sab, 5 Jan 2019
  • visibility 42
ILUSTRASI ISTIMEWA

Teriakan lantang nan heroik dari Januar Herwanto,
manajer Madura FC seakan menjadi awal mimpi buruk sepakbola Indonesia yang
karut-marut di bawah bayang-bayang barisan mafia. Ya, sepakbola di negeri yang
sudah 73 tahun merdeka ini, alih-alih menyuguhkan prestasi, lebih banyak malah membikin
dada sesak. Sebab nihilnya trofi juara yang
nangkring
di lemari prestasi PSSI.
Bayangkan saja, sepakbola Indonesia yang sudah
berkembang lama sejak zaman kolonialisme, bahkan pernah tampil di piala dunia
dengan nama Hindia Belanda ini, tak mampu sekalipun merengkuh prestasi di ajang
regional sekelas Piala AFF. Sejak kali pertama digelar dengan nama Piala Tiger,
paling banter kita hanya puas duduk sebagai runner
up
. Prestasi Indonesia paling mentok dapat emas ajang multi event SEA
Games, selain itu hanya mampu juara di turnamen-turnamen tak resmi milik sebuah
negara. Merdeka Games misalnya, kejuaraan milik Malaysia.  
Selebihnya, sepakbola tanah air lebih lekat dengan
beragam kontroversi, sekaligus berita miring bin buruk yang terdengar gaungnya
dimana-mana. Kontroversi, ya semacam ketua umum yang berstatus narapidana,
dualisme federasi, rentetan panjang kematian sia-sia suporter di stadion, baku
hantam antar pemain, baku hantam dengan wasit. Hingga yang mencengangkan adalah
mencuatnya skandal pengaturan skor, sogok-menyogok kepada wasit, hingga kepada
pengurus yang memiliki kewenangan dalam kompetisi. Pokoknya bikin geleng-geleng
kepala. Nyaris tak ada yang membikin kita tegak kepala jika berbicara soal
sepakbola.
Tetapi kemudian, jelang akhir tahun 2018, berita
soal perintah mengalah sebuah kesebelasan di pertandingan babak 8 besar Liga 2
dibeberkan ke publik dengan berani. Berita itu bersumber dari Januar, majaner
Madura FC yang pemberani itu. Buntutnya panjang. Diskusi-diskusi maupun obrolan
warung kopi, soal mafia bola makin nyaring terdengar. Hingga dibentuklah Satgas
Antimafia Bola dari Mabes Polri yang digadang-gadang untuk bersih-bersih noda
hitam di sepakbola Indonesia, yang mana noda hitam itu juga melekat di beberapa
oknum PSSI melalui skandal match fixing
yang sedang trending belakangan.
Aroma kecurangan di dunia kulit bundar tanah air
sebenarnya sudah lama. Seperti yang sudah sering ditulis dalam pemberitaan,
kecurangan itu laksana kentut. Bisa dirasakan, namun tak diketahui rimbanya.
Itu yang menjadi kesulitan untuk memerangi skandal-skandal yang sudah kadung
membekas di dunia sepakbola kita. Macam pengaturan skor itu.
Praktis melalui blak-blakan obrolan para pelaku
sepakbola, sekaligus gerak cepat Satgas Antimafia Bola membuat ketar-ketir para pelaku  mafia alias penjudi bola itu, jika tidak,
cukuplah pihak berwenang bisa mengorek siapa-siapa yang terlibat, siapa-siapa
yang bermain dalam skandal tersebut melalui orang-orang yang sudah terlebih
dahulu ditangkap dan ditetapkan tersangka.
Aksi bersih-bersih ini tentu mengundang angin segar
untuk prestasi sepakbola yang lebih baik. Angin segar prestasi itu pantas
dielu-elukan, sebab selama ini image kompetisi
yang tak sehat dengan segala praktik licik kemenangan untuk mengeruk untung dan
dukungan, sudah menjadi rahasia umum.
Benar-benar rahasia umum. Sedikit banyak, setahun belakangan
saya sendiri mendengar langsung dari para pelaku sepakbola tanah air di daerah.
Orang-orang di manajemen yang mengurusi teknis perjalanan sebuah kesebelasan
dalam mengarungi kompetisi. Mereka dengan santai bercerita suap-menyuap yang
sudah lumrah di sepakbola tanah air. Bahkan di level kompetisi paling bawah.
Main mata wani piro dengan wasit harus dilakukan jika tak ingin dikerjai dalam
sebuah pertandingan.
Namun hal itu sepertinya akan menjadi masa lalu.
Kini dengan sigap mafia-mafia penoda sepakbola mulai menemui ajalnya. Mimpi
buruk memang telah tiba bagi mafia itu. Kini, saatnya berganti mimpi indah
prestasi untuk pecinta sepakbola tanah air. Tentu setelah kompetisi benar-benar
bersih, permainan juga akan benar-benar bersih. Para pemain bisa menunjukkan
permainan terbaiknya, tanpa ada faktor-faktor non teknis lainnya. Macam aksi
dikerjai wasit lewat suap-menyuap. Hingga pada skandal pengaturan skor. Akhirnya.
Kompetisi yang baik, dan bersih diyakini memang menjadi jalan terbaik menuju
timnas yang lebih berprestasi. Lihatlah macam sepakbola Thailand bagaimana
sepakbolanya berkembang. Jangan sungkan belajar dari tetangga. (Riyan Aziz)

  • Penulis: Redaksi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Marching Band Bahana Swara Sajikan Drama Sejarah Ranggalawe dalam Kirab 10 Muharram Desa Kajen

    Marching Band Bahana Swara Sajikan Drama Sejarah Ranggalawe dalam Kirab 10 Muharram Desa Kajen

    • calendar_month Sen, 7 Jul 2025
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 46
    • 0Komentar

    PATI – Marching band Bahana Swara MA Salafiyah Kajen menyuguhkan pertunjukan spektakuler bertajuk “Geger Ranggalawe: Sumbaga Anjayeng Prang” dalam Kirab 10 Muharram Desa Kajen, rangkaian Haul Syekh Ahmad Mutamakkin. Tema ini mengangkat kisah heroik sekaligus tragis Panglima Perang Majapahit, Ranggalawe, dipadukan dengan sastra Jawa Kuno. Pertunjukan ini menceritakan kesetiaan Ranggalawe kepada Raden Wijaya dalam membangun […]

  • Pati Miliki Wisata Taman Sehat Lhoo, Kini Mulai Banyak Dikunjungi

    Pati Miliki Wisata Taman Sehat Lhoo, Kini Mulai Banyak Dikunjungi

    • calendar_month Sen, 26 Mar 2018
    • account_circle Redaksi
    • visibility 39
    • 0Komentar

     Lingkar Muria, PATI – Wisata edukasi taman sehat yang dikelola Komunitas Pangan Sehat (KPS) mulai menarik minat pengunjung. Terlebih setelah selesai dilakukan perbaikan beberapa waktu lalu. Lokasi taman sehat yang berada di Desa Kedungbulus, Kecamatan Gembong ini terlihat ramai beberapa waktu yang lalu. Beberapa komunitas nampak berkunjung ke tempat yang menawarkan wisata bernuansa mendidik ini. Salah […]

  • Kecelakaan Maut di Pantura Pati: Satu Tewas, Dua Luka-Luka

    Kecelakaan Maut di Pantura Pati: Satu Tewas, Dua Luka-Luka

    • calendar_month Sel, 3 Des 2024
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 47
    • 0Komentar

    PATI – Kecelakaan maut terjadi di Jalan Pantura Pati-Juwana, Desa Widorokandang, Kecamatan Pati, Senin (2/12/2024) siang. Peristiwa ini mengakibatkan satu orang meninggal dunia dan dua lainnya luka-luka. Kecelakaan melibatkan sebuah truk boks Isuzu Traga D 8455 FK dan sebuah truk tangki L9272 UI. Korban meninggal dunia adalah pengemudi truk boks, Selamet Riyadi (28), warga Desa […]

  • Ancaman PMK Masih Mengintai, DPRD Pati Desak Percepatan Vaksinasi

    Ancaman PMK Masih Mengintai, DPRD Pati Desak Percepatan Vaksinasi

    • calendar_month Ming, 18 Mei 2025
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 44
    • 0Komentar

    PATI – Menjelang Hari Raya Iduladha 1444 Hijriah, ancaman Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) masih menjadi perhatian serius di Kabupaten Pati. Sekretaris Komisi B DPRD Kabupaten Pati, Mukit, mendesak Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Pati untuk meningkatkan upaya vaksinasi PMK pada hewan ternak. Kekhawatiran muncul karena masih adanya kendala dalam program vaksinasi. “Selama ini kendala […]

  • Sudewo: GOR Pesantenan Bukan Hanya Infrastruktur, Tapi Juga Ekonomi Masyarakat

    Sudewo: GOR Pesantenan Bukan Hanya Infrastruktur, Tapi Juga Ekonomi Masyarakat

    • calendar_month Jum, 24 Okt 2025
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 177
    • 0Komentar

    PATI – Bupati Pati, Sudewo, turun langsung meninjau progres pembangunan Gedung Olahraga (GOR) Pesantenan pada Jumat (24/10/2025). Kunjungan ini dilakukan untuk memastikan bahwa penataan kawasan GOR berjalan sesuai rencana dan dapat segera dinikmati masyarakat sebagai fasilitas olahraga yang modern dan nyaman. Dalam peninjauan tersebut, Sudewo mengungkapkan rasa bangganya melihat perubahan signifikan pada GOR Pesantenan. “Yang […]

  • DPRD Pati Mendorong Tindakan Proaktif Berantas Rokok Ilegal

    DPRD Pati Mendorong Tindakan Proaktif Berantas Rokok Ilegal

    • calendar_month Sab, 28 Sep 2024
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 47
    • 0Komentar

    PATI – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati mendorong Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk bertindak tegas dalam memberantas peredaran rokok ilegal. Hal ini dikarenakan peredaran rokok tanpa cukai dinilai merugikan pendapatan negara. Ketua DPRD Pati, Ali Badrudin, menjelaskan bahwa peredaran rokok ilegal tanpa cukai mengurangi penerimaan negara dari pajak cukai tembakau. “Peredaran […]

expand_less