Maulana Habib Luthfi bin Yahya dari Pekalongan
mengajak seluruh masyarakat untuk kembali merasa memiliki bangsa ini. Bahkan itu
memiliki sehelai rumput kering sekalipun. Pesan itu disampaikannya kepada
ribuan orang yang memadati halaman Mapolres Pati Selasa (9/10) malam lalu,
dalam acara Silaturahmi Akbar.
mengajak seluruh masyarakat untuk kembali merasa memiliki bangsa ini. Bahkan itu
memiliki sehelai rumput kering sekalipun. Pesan itu disampaikannya kepada
ribuan orang yang memadati halaman Mapolres Pati Selasa (9/10) malam lalu,
dalam acara Silaturahmi Akbar.
Kepada hadirin, Rais Am Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah
An-Nahdliyyah (Jatman) ini menyeru betapa pentingnya rasa memiliki
tersebut. Sebab, rasa memiliki itu yang nantinya akan membawa orang memiliki
rasa nasionalisme.
An-Nahdliyyah (Jatman) ini menyeru betapa pentingnya rasa memiliki
tersebut. Sebab, rasa memiliki itu yang nantinya akan membawa orang memiliki
rasa nasionalisme.
”Itulah mengapa perlu adanya
peringatan hari kesaktian pancasila. Kenapa mesti hari kesaktian pancasila diperingati,”
tanya Habib Luthfi.
peringatan hari kesaktian pancasila. Kenapa mesti hari kesaktian pancasila diperingati,”
tanya Habib Luthfi.
Pancasila itu, kata Habib Luthfi
adalah produk dari para pendahulu. Sebuah nilai-nilai luhur yang diwariskan
kepada generasi untuk kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karenanya sebagai
generasi penerus wajib untuk menjaganya.
adalah produk dari para pendahulu. Sebuah nilai-nilai luhur yang diwariskan
kepada generasi untuk kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karenanya sebagai
generasi penerus wajib untuk menjaganya.
”Dalam momentum seperti inilah,
harusnya menjadi momen syukur karena kita sebagai bangsa telah mendapat warisan
karya yang bisa menjaga negara ini. Jaga pancasila ini, jangan sampai para
pendahulu kita menangis dan kecewa di alam sana,” jelasnya.
harusnya menjadi momen syukur karena kita sebagai bangsa telah mendapat warisan
karya yang bisa menjaga negara ini. Jaga pancasila ini, jangan sampai para
pendahulu kita menangis dan kecewa di alam sana,” jelasnya.
Rasa memiliki itulah yang dianggap
sangat penting untuk kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Pengasuh
Kanzus Sholawat ini lantas bercerita panjang lebar. Mulai dari zaman kerajaan hingga
perjuangan kemerdekaan yang menurutnya berdarah-darah. Bukan kemerdekaan
hadiah.
sangat penting untuk kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Pengasuh
Kanzus Sholawat ini lantas bercerita panjang lebar. Mulai dari zaman kerajaan hingga
perjuangan kemerdekaan yang menurutnya berdarah-darah. Bukan kemerdekaan
hadiah.
Habib Luthfi bercerita mengenai
Nusantara yang mulai jatuh kepada bangsa penjajah, ditandai dengan takluknya
Malaka kepada Portugis tahun 1511 Masehi, hingga bagaimana Pancasila terbentuk.
Sejarah kebangsaan itu diharapkan terus tersemai kepada generasi muda.
Nusantara yang mulai jatuh kepada bangsa penjajah, ditandai dengan takluknya
Malaka kepada Portugis tahun 1511 Masehi, hingga bagaimana Pancasila terbentuk.
Sejarah kebangsaan itu diharapkan terus tersemai kepada generasi muda.
”Sejarah-sejarah kelam seperti
Kerajaan Demak yang hanya sampai empat generasi sultan misalnya, itu karena
kurang adanya dukungan dari internal kerajaan. Ada semacam pembusukan dari
dalam. Ini yang menjadi bahaya bagi kehidupan berbangsa,” paparnya.
Kerajaan Demak yang hanya sampai empat generasi sultan misalnya, itu karena
kurang adanya dukungan dari internal kerajaan. Ada semacam pembusukan dari
dalam. Ini yang menjadi bahaya bagi kehidupan berbangsa,” paparnya.
Jangan sampai, lanjut Habib Luthfi,
hal-hal seperti itu terjadi di pemerintahan Republik Indonesia. Jangan sampai
muncul ketidakpercayaan kepada pemerintah, ulama, dan juga militer seperti TNI
dan Polri.
hal-hal seperti itu terjadi di pemerintahan Republik Indonesia. Jangan sampai
muncul ketidakpercayaan kepada pemerintah, ulama, dan juga militer seperti TNI
dan Polri.
”Strategi memecah belah, mulanya
adalah menebar ketidakpercayaan. Itulah yang terjadi kepada Kerajaan Demak,
maupun Turki yang dulunya menjadi mercusuar umat Islam. Kalau sampai begitu,
bukan tidak mungkin negeri ini bisa pecah belah. Makanya jaga pancasila sebagai
produk warisan generasi pendahulu ini. jaga betul-betul,” harap Habib Luthfi.
adalah menebar ketidakpercayaan. Itulah yang terjadi kepada Kerajaan Demak,
maupun Turki yang dulunya menjadi mercusuar umat Islam. Kalau sampai begitu,
bukan tidak mungkin negeri ini bisa pecah belah. Makanya jaga pancasila sebagai
produk warisan generasi pendahulu ini. jaga betul-betul,” harap Habib Luthfi.
Selain Habib Luthfi, dalam acara
Silaturahmi Akbar bertajuk “Peringatan Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2018 dan
Pelaksanaan Pemilu 2019 yang Aman, Damai dan Sejuk”, tampil sebagai pembicara
adalah Habib Umar Muthohar dari Semarang.
Silaturahmi Akbar bertajuk “Peringatan Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2018 dan
Pelaksanaan Pemilu 2019 yang Aman, Damai dan Sejuk”, tampil sebagai pembicara
adalah Habib Umar Muthohar dari Semarang.
Dalam kesempatan itu, Habib Umar
yang terkenal akan guyonannya “Yak Nah”
itu berpesan supaya menghadapi pemilu haruslah adem. ”Pilihan boleh beda, yang
penting harus adem,” katanya.
yang terkenal akan guyonannya “Yak Nah”
itu berpesan supaya menghadapi pemilu haruslah adem. ”Pilihan boleh beda, yang
penting harus adem,” katanya.
Selain itu, Habib Umar juga
berpesan kepada masyarakat untuk memanfaatkan momen pemilu lima tahunan sebagai
kesempatan untuk memilih pemimpinnya.
berpesan kepada masyarakat untuk memanfaatkan momen pemilu lima tahunan sebagai
kesempatan untuk memilih pemimpinnya.
Acara kemudian ditutup dengan doa
yang dipimpin oleh Habib Ja’far Al Kaff dari Kudus. Dalam doanya, berulang kali
habib berambut gondrong ini mendoakan supaya Pati, juga juga Indonesia tetap
aman, damai, dan juga mendoakan ekonomi tetap lancar dan gampang.
yang dipimpin oleh Habib Ja’far Al Kaff dari Kudus. Dalam doanya, berulang kali
habib berambut gondrong ini mendoakan supaya Pati, juga juga Indonesia tetap
aman, damai, dan juga mendoakan ekonomi tetap lancar dan gampang.
Silaurahmi akbar ini sendiri
merupakan bagian dari sebuah rangkaian acara. Mulai dari kirab merah putih, dan
juga wawasan kebangsaan. Acara bertambah meriah dengan lantunan salawat yang
dipimpin Habib Ali Zaenal Abidin dan diiringi grup hadrah Az Zahir dari
Pekalongan. (yan)
merupakan bagian dari sebuah rangkaian acara. Mulai dari kirab merah putih, dan
juga wawasan kebangsaan. Acara bertambah meriah dengan lantunan salawat yang
dipimpin Habib Ali Zaenal Abidin dan diiringi grup hadrah Az Zahir dari
Pekalongan. (yan)