JEPARA – Kabar baik untuk para pendukung Persijap Jepara. Pada laga krusial untuk menentukan kelolosan ke babak 8 besar Liga 2, Persijap akan kembali bermain di Stadion Gelora Bumi Kartini (GBK) setelah renovasi selesai.
Rencananya, Persijap akan menjamu Adhyaksa FC di Stadion GBK pada Minggu, 5 Januari 2025. Renovasi stadion yang didanai Kementerian PUPR telah rampung sejak akhir 2024. Namun, proses penyerahan aset ke Pemerintah Kabupaten Jepara masih berlangsung.
Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Jepara, Ary Bahtiar, penyerahan aset membutuhkan waktu cukup lama karena melibatkan anggaran besar, yaitu lebih dari Rp10 miliar.
“Prosesnya panjang, bahkan bisa memakan waktu berbulan-bulan karena harus melalui penyerahan oleh presiden,” ujar Ary saat dikonfirmasi pada Rabu (1/1/2025).
Sementara menunggu penyerahan resmi, Pemkab Jepara telah menyusun Berita Acara Serah Terima Operasional (Basto). Dokumen ini memungkinkan penggunaan stadion meskipun status kepemilikannya masih berada di bawah Kementerian PUPR.
“Basto ini menjadi dasar penggunaan aset milik Kementerian PU RI. Dokumen tersebut sudah ditandatangani oleh Sekda,” jelas Ary.
Langkah berikutnya adalah menyusun Memorandum of Understanding (MOU) antara Pemkab Jepara, Persijap, dan panitia pelaksana (Panpel). Hal ini bertujuan untuk mengatur tanggung jawab, terutama terkait kerusakan yang mungkin terjadi selama penggunaan stadion.
“Melalui MOU ini, jika terjadi kerusakan selama pertandingan, maka tanggung jawab akan diserahkan kepada Persijap atau Panpel,” tambahnya.
Selain itu, kapasitas stadion yang kini berkurang menjadi sekitar 9.000 penonton karena penggantian tempat duduk menjadi model single seat juga menjadi perhatian. Jumlah ini jauh lebih kecil dibandingkan antusiasme suporter yang biasanya mencapai lebih dari 12.000 orang.
“Kami khawatir jumlah penonton yang tidak sebanding dengan kapasitas stadion dapat menimbulkan kericuhan atau kerusakan,” ungkap Ary.
Oleh karena itu, Pemkab Jepara meminta komitmen dari Persijap dan Panpel untuk mengantisipasi potensi masalah tersebut. “Kami juga meminta jaminan berupa asuransi, misalnya untuk risiko kebakaran. Persijap dan Panpel harus memiliki solusi jelas untuk penonton yang tidak dapat masuk,” tegas Ary.
Dengan persiapan yang matang, diharapkan pertandingan melawan Adhyaksa FC dapat berjalan lancar tanpa kendala, sekaligus menjadi momen kebangkitan bagi Persijap di Liga 2.
EDITOR : ADHIM