Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Hiburan » Budaya » Single Gusti Allah Mboten Sare, Persembahan untuk Bangsa Indonesia

Single Gusti Allah Mboten Sare, Persembahan untuk Bangsa Indonesia

  • account_circle Redaksi
  • calendar_month Sel, 22 Okt 2019
  • visibility 1
  • comment 0 komentar

suluk maleman hadir setiap bulan mengusung tema-tema sosial kemasyarakatan yang sedang banyak diperbincangkan
Video klip Gusti Allah Mboten Sare 
Gusti
Allah mboten sare.. Kito sedoyo ingkang supe.. Teng donya mung mampir ngombe..
kados ngimpi sak kedepan wae..
Lirik itu menjadi penggalan dari lagu terbaru
Sampak GusUran yang diberi judul “Gusti Allah Mboten Sare”. Selain dimainkan
secara live, peluncuran single itupun dilakukan dengan memutarkan video klip
yang telah diunggah dalam channel Youtube Sampak GusUran dan Suluk Maleman.

Ngaji budaya Suluk Maleman akhir pekan kemarin,
sekaligus menjadi momen bedah video klip dari single tersebut.

Pengasuh Suluk Maleman, Anis Sholeh
Baasyin mengungkapkan, single itu secara khusus dipersembahkan bagi bangsa
Indonesia. Supaya masyarakatnya kembali mengingat kepada Allah.

Sebenarnya, kata Anis, lagu tersebut
sudah diciptakan sejak tahun 2011 lalu. Pernah beberapa kali naik proses
perekaman, namun berkali-kali gagal. Saat ini dirasa memang harus bisa
berhasil. Di situasi seperti saat ini, muslim harus selalu ingat, jika Allah
hadir terus menerus.

Suluk Maleman 

Dalam video klip tersebut dihadirkan
adegan-adegan yang merujuk pada Al Qur’an dan Hadits. Seperti ungkapan Sayidina
Ali, yang mengatakan jika orang hidup layaknya orang tertidur.

“Maka dari itu di video tersebut diawali
dengan adegan tiga orang lelaki yang seolah tertidur,” terang Anis Sholeh
Ba’asyin.

Ketiga orang lelaki itu sendiri mewakili
tiga watak manusia. Mukminun, munafikun dan kafirun. Penggambaranya ditunjukkan
dengan sosok lelaki mukminun yang membantu orang lain di tengah padang. Sosok
munafikun diperlihatkan sebagai sosok pria yang selalu tersenyum. Namun di belakangnya
membawa pisau yang siap dihujamkan.

Sosok kafir dimunculkan dengan seorang
pria yang kerap menindas orang lain. Bahkan digambarkan dengan menginjak-injak
juga.

Penggambaran perjalanan tiga watak itu
juga diperlihatkan saat ketiganya berada di sumber mata air. Dalam filosofi Jawa
memang disebutkan, jika hidup selayaknya orang mampir ngombe (Red, minum).
Sosok mukmin diperlihatkan meminum air dengan satu cakupan tangan. Seperti
halnya kisah Nabi Musa, yang diperintahkan untuk minum hanya secakupan tangan
tidak boleh lebih.

Sementara, kedua sosok lainnya terlihat
meminum air begitu banyak. Sosok kafir itu bahkan sampai terjun ke dalam air,
agar dapat meminum air sebanyak-banyaknya. Seolah-olah tercebur dengan godaan
dunia.

Pada akhirnya, lanjut Anis, ketiga orang
itu pun menjalani perjalanan ke akhirat dengan jalan yang berbeda. Sosok mukmin
terlihat berjalan dengan cepat dan tanpa beban. Sedangkan sosok kedua harus
berjalan merangkak untuk memasuki surga karena bebannya. Sementara yang ketiga,
membuatnya sulit beranjak karena keterkaitannya pada dunia.

“Sebenarnya ada beberapa simbol lain.
Seperti simbol pertikaian antar kelompok untuk memperebutkan perempuan yang
tengah bersolek. Dunia memang diibaratkan perempuan yang bersolek hingga selalu
menarik semua orang. Namun pada akhirnya orang yang bertikai itu semuanya
kalah,” imbuhnya.

Kehadiran single itu diharapkan menjadi
pengingat, agar manusia dapat mengutamakan kemanusiaannya. Hilangnya rasa
kemanusiaan sendiri disebut bisa terjadi karena terlalu suka pada dunia, maupun
terlalu takut pada kematian.

“Coba bayangkan sekarang ini agama
diributkan hanya untuk persoalan dunia saja. Tak hanya agama, apapun
ujung-ujungnya untuk kepentingan di dunia,” imbuhnya. (ars)

  • Penulis: Redaksi

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Petani Kopi di Pati Panen Dini Demi Kejar Harga Tinggi

    Petani Kopi di Pati Panen Dini Demi Kejar Harga Tinggi

    • calendar_month Sab, 3 Agu 2024
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 0
    • 0Komentar

    PATI – Harga kopi robusta di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, mengalami lonjakan signifikan pada tahun 2024, mencapai Rp 75 ribu per kilogram di tingkat petani. Kenaikan harga ini mendorong para petani untuk memanen kopi lebih awal, meskipun buahnya masih hijau. Hal ini disambut gembira oleh petani kopi robusta di Pegunungan Muria, Dukuh Segawe, Desa Klakahkasihan, […]

  • Klub Liga 2 PSG Pati Miliki Tim eSports

    Klub Liga 2 PSG Pati Miliki Tim eSports

    • calendar_month Sab, 23 Jan 2021
    • account_circle Redaksi
    • visibility 1
    • 0Komentar

    eSports PSG Pati  PSG Pati terus mencuri perhatian publik. Belum lama ini klub yang dimiliki seorang pengusaha sekalikus Wakil Bupati Pati ini melebarkan sayapnya di arena olahraga virtual. Tim eSports dibentuk.   PATI – Tidak hanya mulai mempersiapkan skuatnya di lapangan hijau, tim Liga 2, PSG Pati juga sudah memiliki tim eSports.  Keberadaan tim eSports […]

  • Kental Nuansa Kearifan Lokal, Begini Filosofi Jersey Persipa Musim 2021

    Kental Nuansa Kearifan Lokal, Begini Filosofi Jersey Persipa Musim 2021

    • calendar_month Jum, 29 Okt 2021
    • account_circle Redaksi
    • visibility 4
    • 0Komentar

      Bupati Haryanto mendapatkan Jersey home Persipa Pati dengan warna merah maroon/ Foto : PROKOMPIM PATI Jersey Persipa Pati musim 2021 terlihat elegan. Nuansa kearifan lokal sangat kental. Mulai dari motif liris batik Bakaran, hingga pemilihan warna hitam yang konon adalah warna kesukaan Syeh Jangkung alias Saridin yang menjadi julukan tim. PATI – Jersey Persipa […]

  • Cerita Perempuan Asal Tanjungsekar Pucakwangi Lolos dari Percobaan Perampokan

    Cerita Perempuan Asal Tanjungsekar Pucakwangi Lolos dari Percobaan Perampokan

    • calendar_month Sab, 2 Jul 2022
    • account_circle Redaksi
    • visibility 0
    • 0Komentar

      Ilustrasi freepik.com SPW seorang perempuan berusia 19 tahun beruntung berhasil lolos dari percobaan perampokan dan perkosaan yang dialaminya di Jalan Sokopuluhan – Winong pada Jumat (1/7/2022) petang. PATI – Lokasi kejadian berada di Jalan Sokopuluhan-Winong, sebelah barat makam Dukuh Dayu, Desa Tanjungsekar, Kecamatan Pucakwangi. Dari kronologi kejadian, perbuatan pelaku yang belum diketahui identitasnya ini […]

  • Kegiatan Penghijauan Universitas Safin Pati: Upaya Tanggung Jawab Sosial Bersama PT Nojorono Tobacco Internasional

    Kegiatan Penghijauan Universitas Safin Pati: Upaya Tanggung Jawab Sosial Bersama PT Nojorono Tobacco Internasional

    • calendar_month Jum, 28 Jun 2024
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 1
    • 0Komentar

    PATI – Universitas Safin Pati bersama PT Nojorono Tobacco Internasional Kudus telah mengadakan kegiatan penanaman bibit Tabebuya di lingkungan kampus sebagai bagian dari peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Kamis (27/6/2024). Kegiatan ini merupakan upaya kolaboratif untuk menjaga kelestarian alam dan mengurangi emisi yang berkontribusi pada pemanasan global. Hal ini juga selaras dengan visi Nojorono Kudus […]

  • PT Sukun Kudus Santuni Seribu Yatim di Pati

    PT Sukun Kudus Santuni Seribu Yatim di Pati

    • calendar_month Rab, 5 Apr 2023
    • account_circle Redaksi
    • visibility 2
    • 0Komentar

      Santunan yatim PT Sukun di Pati  Kebahagiaan terpancar dari seribuan anak yatim di Gedung Haji Pati, Selasa (4/4/2023). PT Sukun kembali menyalurkan santunan kepada anak yatim, kegiatan ini secara konsisten dilakukan sejak enam tahun lalu di Bumi Mina Tani. PATI – Pj Bupati Pati Henggar Budi Anggoro menghadiri secara khusus kegiatan santunan 10 ribu […]

expand_less