Suasana bahtsul masail yang diselenggarakan MWC NU Trangkil Kabupaten Pati |
Perempuan
yang sedang haid atau menstruasi, boleh mengajar Al Quran di masjid. Kesimpulan
itu didapat saat Bahtsul Masail Diniyah Wayiiyah yang diselenggarakan MWC NU
Trangkil Kabupaten Pati baru-baru ini.
yang sedang haid atau menstruasi, boleh mengajar Al Quran di masjid. Kesimpulan
itu didapat saat Bahtsul Masail Diniyah Wayiiyah yang diselenggarakan MWC NU
Trangkil Kabupaten Pati baru-baru ini.
Ada
beberapa poin keputusan yang diambil dalam diskusi khas kaum nahdiyin tersebut.
Pertama, pembelajaran TPQ di masjid oleh lembaga non masjid diperbolehkan
dengan syarat, menjaga kesucian dan kehormatan masjid.
beberapa poin keputusan yang diambil dalam diskusi khas kaum nahdiyin tersebut.
Pertama, pembelajaran TPQ di masjid oleh lembaga non masjid diperbolehkan
dengan syarat, menjaga kesucian dan kehormatan masjid.
Namun
dalam hal ini disyaratkan musyawarah atau minta ijin pengurus/ nadhir Masjid. Meskipun
demikian, dianjurkan TPQ di masjid diselenggarakan oleh masjid itu sendiri yang
dikomandani oleh departemen pendidikan masjid setempat.
dalam hal ini disyaratkan musyawarah atau minta ijin pengurus/ nadhir Masjid. Meskipun
demikian, dianjurkan TPQ di masjid diselenggarakan oleh masjid itu sendiri yang
dikomandani oleh departemen pendidikan masjid setempat.
Kedua,
guru perempuan yang sedang haid, yang mengajar Al Quran di Masjid ada tiga
pendapat. Pertama, mayoritas ulama Syafii melarang hal itu. kedua, Imam Muzani
memperbolehkan dengan syarat aman dari talwitsul
masjid (tetesnya darah haid di masjid).
Selain itu juga disarankan wudlu terlebih dahulu dan tidak membaca satu ayat
sempurna, tapi dipotong-potong (revisi).
guru perempuan yang sedang haid, yang mengajar Al Quran di Masjid ada tiga
pendapat. Pertama, mayoritas ulama Syafii melarang hal itu. kedua, Imam Muzani
memperbolehkan dengan syarat aman dari talwitsul
masjid (tetesnya darah haid di masjid).
Selain itu juga disarankan wudlu terlebih dahulu dan tidak membaca satu ayat
sempurna, tapi dipotong-potong (revisi).
Dalam
bahtsul masail tersebut, juga dirumuskan beberapa catatan. Islam memberikan
perhatian besar terhadap ilmu, sehingga anak kecil tetap disarankan belajar di
masjid, baik Al Quran maupun ilmu Syara’ yang lain dengan tetap menjaga
kesucian masjid. Dalam konteks ilmu juga, perempuan yang haid tetap bisa
mengajar Al Quran di masjid dengan syarat-syarat di atas.
bahtsul masail tersebut, juga dirumuskan beberapa catatan. Islam memberikan
perhatian besar terhadap ilmu, sehingga anak kecil tetap disarankan belajar di
masjid, baik Al Quran maupun ilmu Syara’ yang lain dengan tetap menjaga
kesucian masjid. Dalam konteks ilmu juga, perempuan yang haid tetap bisa
mengajar Al Quran di masjid dengan syarat-syarat di atas.
Jangan
sampai terjadi stagnasi kegiatan ilmu di masjid, karena masjid adalah tempat
ibadah dan belajar-mengajar ilmu sebagai indikator kebangkitan Islam. Tulisan ini sepenuhnya diambil dari Ustadz Jamal, redaktur hanya melakukan pengeditan susunan kalimat tanpa mengurangi substansi. (hus)
sampai terjadi stagnasi kegiatan ilmu di masjid, karena masjid adalah tempat
ibadah dan belajar-mengajar ilmu sebagai indikator kebangkitan Islam. Tulisan ini sepenuhnya diambil dari Ustadz Jamal, redaktur hanya melakukan pengeditan susunan kalimat tanpa mengurangi substansi. (hus)