Wawan Febrianto kala berkostum timnas Indonesia |
Wawan Febrianto pemain asal Pati, Jawa Tengah merapat ke PSIS Semarang musim ini. Kita jadi teringat class of 1987 dimana magis Ribut Waidi berhasil mengantarkan PSIS Semarang juara di era perserikatan. Kedua pemain ini berasal dari satu daerah, Desa/Kecamatan Trangkil. Desa di Pati yang menjadi penghasil pemain bola.
SEMARANG – Pada tahun 1987 PSIS Semarang berhasil menjadi juara Perserikatan. Gol tunggal kemenangan Laskar Mahesa Jenar diciptakan oleh pemain asal Pati, Jawa Tengah, Ribut Waidi. Di laga final itu PSIS bertemu musuh bebuyutannya Persebaya Surabaya.
Dikutip dari Bola.com pertandingan itu menjadi satu di antara duel dramatis PSIS versus Persebaya, yang pantas mendapat julukan El Clasico Indonesia. Ya, pada masa lalu, PSIS dan Persebaya merupakan musuh bebuyutan.
Dan nama Ribut Waidi menjadi perbincangan dalam pertandingan itu. Pelatih mereka, Sartono Anwar, terkenal galak. Bila terlambat latihan lima menit, pemain dihukum mengelilingi Stadion Citarum 10 kali. Belum lagi bila ada yang ketahuan merokok, hukuman akan bertambah berat.
Tak heran bila mereka jago memainkan bola pendek satu dua dengan cepat dan piawai menaklukkan lapangan berkubang. Itu juga yang membuat skuat PSIS 1987 dikenal dengan Si Jago Becek. Era 1987, di mana PSIS jadi juara Perserikatan merupakan masa kejayaan sempurna sepak bola Semarang. Cara bermain mereka diingat oleh pecinta sepak bola Kota Atlas hingga kini.
Ahmad Muhariah, playmaker PSIS Semarang 1987 mengungkapkan timnya bermain dengan umpan pendek, cepat, dan mengandalkan gelandang yang punya daya jelajah tinggi dan kecepatan pemain sayap seperti mendiang Ribut. Walaupun main di lapangan becek, tidak ada efeknya karena fisiknya unggul. Dan malah selalu menang. Khusus untuk Ribut Waidi, dia terkenal ngeyel dan tambeng. Jadi justru di situ kekuatan dia.
PSIS Hari Ini
Jika Ribut Waidi berhasil memberi daya magis mengantarkan PSIS Semarang menjadi juara perserikatan pada masa lalu, kini manajemen PSIS Semarang berhasil memulangkan pemain asli Jawa Tengah asal Pati, Wawan Febrianto.
Mantan pemain Borneo FC ini juga berasal dari kampung yang sama dengan RIbut Waidi. Keduanya merupakan putra asli dari Desa/Kecamatan Trangkil. Dengan posisi bermain yang sama dengan RIbut Waidi, menarik dinantikan apakah Wawan Febrianto berhasil memberikan daya magis dan kemampuan terbaiknya untuk PSIS Semarang agar bisa juara liga di musim ini. Apalagi saat ini manajemen PSIS sangat aktif di bursa transfer mendatangkan pemain-pemain yang menjadi kunci permainan.
Nampaknya era baru PSIS Semarang bakal dimulai pada Liga 1 musim 2022/2023 yang akan datang ini. Masuknya investor baru Wahyu Agung Group sejak tahun lalu telah mengubah Laskar Mahesa Jenar menjadi kekuatan baru yang bakal meramaikan peta persaingan papan atas kompetisi tertinggi di tanah air ini.
Menatap musim yang akan datang ini sejumlah pemain penting telah resmi dikontrak. Yang paling mengagetkan tentunya merapatnya Taesi Marukawa dan Carlos Fortes. Dua pemain asing yang menjadi bintang di musim lalu berhasil diamankan manajemen PSIS Semarang. Perekrutan dua pemain itu menjadi sinyal bahwa tim kebanggaan warga Kota Semarang dan Jawa Tengah ini serius ingin menyodok ke papan atas dan meramaikan persaingan menjadi juara Liga 1. (hus)