![]() |
Manager Persipa Pati Dian Dwi Budianto meninjau latihan tim/ Doc Persipa |
Kondisi sulit mulai dirasakan manajemen Persipa Pati, selama penghentian kompetisi Liga 2 tidak ada pemasukan padahal manajemen harus tetap mengeluarkan kewajiban untuk pemain dan pelatih. Karena itu manajemen menggelorakan #DiurusCah-Cah untuk membantu tim.
PATI – Per bulan pengeluaran manajemen Persipa Pati untuk operasional tim mencapai 600 jutaan tanpa ada pemasukan. Manajemen mulai gelisah karena tidak ada pemasukan sama sekali selama liga dihentikan. Karena itu pihak manajemen ingin menggugah rasa masyarakat Kabupaten Pati yang merasa memiliki tim berjuluk Laskar Saridin ini.
“Pengeluaran gaji dan operasional tim mencapai 600 jutaan perbulan, tapi dalam kondisi kompetisi dihentikan seperti ini kami tidak ada pemasukan. Kondisi ini sulit, tapi kami masih berusaha berjuang. Kami meyakini kompetisi akan segera dilanjutkan kembali. Saat ini tim masih latihan seperti biasa, gaji tetap kami bayarkan. Tapi tidak ada pemasukan karena liga tidak jalan,” jelas Manager Persipa Pati Dian Dwi Budianto.
Dian mengakui sebagai tim kecil sekaligus pendatang baru di Liga 2, selain sponsor, Persipa sangat mengandalkan pemasukan dari penjualan tiket pertandingan. Karena itu manajemen kembali menggaungkan #DiurusCah-Cah Jilid 2 unutk membantu kondisi keuangan tim.
“Kami ingin memggugah rasa suporter dan masyarakat Kabupaten Pati, kita harus merasa memiliki Persipa Pati. Tim sekarang masih optimistis berjuang. Karena itu harus disupport penuh. Musim lalu gerakan ini terbukti berhasil mengangkat prestasi Persipa Pati,” imbuh Dian.
Selanjutnya langkah nyata gerakan ini nantinya ditindaklanjuti dengan gerakan membeli merchandise asli Persipa Pati. Yaitu dengan penjualan jersey fantasy kit yang harganya lebih terjangkau.
“Selain itu kami juga sudah menjalin komunikasi dengan pemerintah daerah untuk menawarkan jersey fantasy kit ini ke seluruh ASN, selain jersey fantasy kit bisa juga membeli jersey resmi liga. Sifatnya tidak wajib, kalau diwajibkan nanti bisa jadi masalah. Bagi yang merasa memiliki Persipa Pati saja. Karena Persipa bukan milik satu golongan saja, tetapi milik seluruh masyarakat,” paparnya. (ars)