Breaking News
light_mode

Juliono, dari Buruh Bangunan Banting Stir Jadi Petani Anggur

  • account_circle Redaksi
  • calendar_month Ming, 25 Jul 2021
  • visibility 83

 

Juliono pintar melihat peluang. Saat pekerjaan sebagai buruh bangunan sepi, dia memilih menjadi petani. Budidaya anggur dipilihnya untuk mengisi hari-hari nganggur. Hasilnya cukup menggemberikan, usahanya berhasil

PATI
– Juliono (25) merupakan pemuda asal Desa Sokopuluhan, Kecamatan Pucakwangi.
Pria tamatan Madrasah Aliyah ini  mengeluh karena pembatasan sosial selama
pandemi Covid-19 mulai tahun 2020 lalu menyebabkan mobilitas antar wilayah
terganggu. Hal itu membuatnya kesulitan mendapatkan pekerjaan.

“Saya
berpikir untuk mencari aktivitas yang menghasilkan uang yang bisa dikerjakan
dari rumah,” terang Juliono pada Rabu (23/7/2021).

Dari
informasi yang dipelajari di media sosial disertai ketekunannya menimba ilmu dari
sejumlah komunitas, dia mantap membangun rumah pembibitan anggur. Berbagai
macam varietas anggur dia coba semaikan. Usahanya tak sia-sia, pemuda itu
berhasil membudidayakan puluhan jenis anggur hingga berbuah cukup lebat.

“Tanaman
anggur memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Bukan hanya buahnya, namun potongan
batang tanaman anggur bisa dijual sebagai bakal bibit. Saya juga membuka toko
bibit anggur jenis lokal maupun impor. Hampir tiap hari saya dapat pesanan dari
luar kota. Hasilnya lebih dari cukup dibandingkan penghasilan proyek,”
jelasnya.

Anggur milik Juliono di Desa Sokopuluhan Kecamatan Pucakwangi, Pati yang siap dipanen

Juliono
menilai, profesi petani tak selalu identik dengan penghasilan rendah. Namun
diperlukan inovasi dan pengetahuan yang cukup untuk menghasilkan pertanian yang
selaras dengan tren dan kebutuhan masyarakat.

“Di
sejumlah wilayah di pulau Jawa sudah ada beberapa kampung anggur yang cukup
sukses sebagai Kawasan agribisnis,” jelas dia.

Ia
menyebut kelebihan tanaman anggur yakni bisa hidup dengan baik di hampir semua
jenis tanah dataran rendah maupun tinggi. Meskipun demikian, butuh trik khusus
untuk membesarkan anggur yang berbuah produktif dengan jenis impor. 

“Bibit
anggur impor termahal jenis Ninel, Trans dan Carnival. Harganya dari Rp 1
hingga 1,5 juta per batang. Metode yang saya pakai menyambung anggur lokal
dengan batang tanaman luar negeri yang buahnya lebih besar dan lebat. Namanya
teknik okulasi atau penggantian varietas,” jelas dia.

Menurut
Juliono, tanaman anggur membutuhkan pengairan dan mendapatkan sinar matahari
secukupnya. Tanaman akan tumbuh dengan baik jika mendapatkan pupuk dengan kadar
Nitrogen saat mulai tumbuh akar. Kemudian membutuhkan pupuk Kalium pada saat
pembuahan. (hus)

  • Penulis: Redaksi

Rekomendasi Untuk Anda

  • DPRD Pati Dorong Penerangan Jalan di Pati Selatan Diperhatikan

    DPRD Pati Dorong Penerangan Jalan di Pati Selatan Diperhatikan

    • calendar_month Sab, 26 Okt 2024
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 66
    • 0Komentar

    PATI – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati menyoroti minimnya Penerangan Jalan Umum (PJU) di wilayah Pati bagian selatan. Anggota DPRD dari daerah pemilihan (dapil) V, Warsiti, mengungkapkan bahwa penambahan PJU di wilayahnya sangat diperlukan. Warsiti mencontohkan ruas jalan yang membutuhkan penambahan penerangan, seperti Jalan Tambakromo-Maitan, Jalan Cengkalsewu-Kasihan, dan beberapa ruas jalan lainnya. “Karena […]

  • Waspada Cuaca Ekstrem, Anggota DPRD Pati Imbau Nelayan Tak Paksa Diri Melaut

    Waspada Cuaca Ekstrem, Anggota DPRD Pati Imbau Nelayan Tak Paksa Diri Melaut

    • calendar_month Sen, 26 Mei 2025
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 50
    • 0Komentar

    PATI – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Mukit, mengimbau nelayan setempat untuk meningkatkan kewaspadaan saat melaut. Perubahan cuaca yang tiba-tiba dan ekstrem saat ini dinilai membahayakan keselamatan para nelayan. “Saat ini cuaca sedang ada perubahan secara tiba-tiba, tentu ini perubahan cuaca yang membahayakan bagi para nelayan saat melaut,” ujar politisi Partai Demokrat […]

  • Moncernya Putra-Putri Jepara di Arena Sepak Takraw PON Papua

    Moncernya Putra-Putri Jepara di Arena Sepak Takraw PON Papua

    • calendar_month Kam, 7 Okt 2021
    • account_circle Redaksi
    • visibility 58
    • 0Komentar

      JEPARA – Prestasi sepak takraw Jepara tak ada habisnya. Baik di level nasional maupun internasional. Terbaru putra-putri kebanggaan Kota Ukir berhasil menyumbangkan medali untuk kontingen Jawa Tengah di ajang PON XX Papua. Putra-putri yang berhasil menyumbang medali adalah Dini Mitasari dan Evana Rahmawati yang menyabet medali emas, di nomor regu event putri. Mereka tampil […]

  • Polda Jateng Ungkap Kasus Gendam dengan Kerugian Rp 3 Miliar

    Polda Jateng Ungkap Kasus Gendam dengan Kerugian Rp 3 Miliar

    • calendar_month Rab, 1 Des 2021
    • account_circle Redaksi
    • visibility 56
    • 0Komentar

      Para tersangka gendam yang diamankan Polda Jawa Tengah. Ditreskrimum Polda Jawa Tengah mengungkap kasus gendam dengan kerugian ditaksir mencapai Rp 3 miliar. Total ada 6 tersangka yang diamankan. Atas aksi kejahatannya tersebut para tersangka bakal dijerat Pasal 378 KUHP dengan ancaman hukuman penjara selama–lamanya 4 (empat) tahun penjara. SEMARANG – Sebanyak orang tersangka Pelaku […]

  • Proper Emas Bukan Pencapaian Akhir

    Proper Emas Bukan Pencapaian Akhir

    • calendar_month Ming, 16 Feb 2020
    • account_circle Redaksi
    • visibility 51
    • 0Komentar

    Sinergi              Peran pemerintah dalam hal pembangunan mempunyai jangkauan yang sangat luas, dimulai yang bersifat pelayanan operasional hingga pada persoalan ideologis dan spiritual. Di Indonesia mempunyai peran strategis melakukan kombinasi antara menggali, menggerakkan dan mengombinasikan faktor sumber daya yang tersedia seperti tenaga kerja, biaya, peralatan, partisipasi dan kewenangan yang sah. Pemerintah turut berperan sebagai elemen […]

  • DPRD Pati Terkendala Atasi Tambang Liar di Kendeng

    DPRD Pati Terkendala Atasi Tambang Liar di Kendeng

    • calendar_month Rab, 30 Okt 2024
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 71
    • 0Komentar

    PATI – Banjir bandang yang melanda Kabupaten Pati pekan ini kembali menyoroti isu tambang liar di Pegunungan Kendeng. Masyarakat menilai kerusakan alam akibat aktivitas pertambangan menjadi salah satu penyebab bencana tersebut, yang melanda Kecamatan Tambakromo, Gabus, dan Winong. Bambang Susilo, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati Dapil Pati Selatan, menyatakan bahwa dirinya menerima […]

expand_less