Breaking News
light_mode

Juliono, dari Buruh Bangunan Banting Stir Jadi Petani Anggur

  • account_circle Redaksi
  • calendar_month Ming, 25 Jul 2021
  • visibility 37

 

Juliono pintar melihat peluang. Saat pekerjaan sebagai buruh bangunan sepi, dia memilih menjadi petani. Budidaya anggur dipilihnya untuk mengisi hari-hari nganggur. Hasilnya cukup menggemberikan, usahanya berhasil

PATI
– Juliono (25) merupakan pemuda asal Desa Sokopuluhan, Kecamatan Pucakwangi.
Pria tamatan Madrasah Aliyah ini  mengeluh karena pembatasan sosial selama
pandemi Covid-19 mulai tahun 2020 lalu menyebabkan mobilitas antar wilayah
terganggu. Hal itu membuatnya kesulitan mendapatkan pekerjaan.

“Saya
berpikir untuk mencari aktivitas yang menghasilkan uang yang bisa dikerjakan
dari rumah,” terang Juliono pada Rabu (23/7/2021).

Dari
informasi yang dipelajari di media sosial disertai ketekunannya menimba ilmu dari
sejumlah komunitas, dia mantap membangun rumah pembibitan anggur. Berbagai
macam varietas anggur dia coba semaikan. Usahanya tak sia-sia, pemuda itu
berhasil membudidayakan puluhan jenis anggur hingga berbuah cukup lebat.

“Tanaman
anggur memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Bukan hanya buahnya, namun potongan
batang tanaman anggur bisa dijual sebagai bakal bibit. Saya juga membuka toko
bibit anggur jenis lokal maupun impor. Hampir tiap hari saya dapat pesanan dari
luar kota. Hasilnya lebih dari cukup dibandingkan penghasilan proyek,”
jelasnya.

Anggur milik Juliono di Desa Sokopuluhan Kecamatan Pucakwangi, Pati yang siap dipanen

Juliono
menilai, profesi petani tak selalu identik dengan penghasilan rendah. Namun
diperlukan inovasi dan pengetahuan yang cukup untuk menghasilkan pertanian yang
selaras dengan tren dan kebutuhan masyarakat.

“Di
sejumlah wilayah di pulau Jawa sudah ada beberapa kampung anggur yang cukup
sukses sebagai Kawasan agribisnis,” jelas dia.

Ia
menyebut kelebihan tanaman anggur yakni bisa hidup dengan baik di hampir semua
jenis tanah dataran rendah maupun tinggi. Meskipun demikian, butuh trik khusus
untuk membesarkan anggur yang berbuah produktif dengan jenis impor. 

“Bibit
anggur impor termahal jenis Ninel, Trans dan Carnival. Harganya dari Rp 1
hingga 1,5 juta per batang. Metode yang saya pakai menyambung anggur lokal
dengan batang tanaman luar negeri yang buahnya lebih besar dan lebat. Namanya
teknik okulasi atau penggantian varietas,” jelas dia.

Menurut
Juliono, tanaman anggur membutuhkan pengairan dan mendapatkan sinar matahari
secukupnya. Tanaman akan tumbuh dengan baik jika mendapatkan pupuk dengan kadar
Nitrogen saat mulai tumbuh akar. Kemudian membutuhkan pupuk Kalium pada saat
pembuahan. (hus)

  • Penulis: Redaksi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Tim KKN UGM Slungkep Tanam 701 Pohon untuk Rayakan 701 Tahun Kabupaten Pati

    Tim KKN UGM Slungkep Tanam 701 Pohon untuk Rayakan 701 Tahun Kabupaten Pati

    • calendar_month Sen, 12 Agu 2024
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 25
    • 0Komentar

    PATI – Dalam rangka perayaan ulang tahun ke-701 Kabupaten Pati, Tim KKN UGM Slungkep telah menyelenggarakan acara penanaman 701 pohon di Desa Slungkep, Kecamatan Kayen. Acara ini dimulai dengan pertemuan di Balai Desa Slungkep dan dilanjutkan dengan penanaman pohon di enam lokasi berbeda di desa tersebut. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Slungkep Fest yang […]

  • Satlantas Polres Pati Gelar Coaching Clinic

    Satlantas Polres Pati Gelar Coaching Clinic

    • calendar_month Jum, 6 Agu 2021
    • account_circle Redaksi
    • visibility 28
    • 0Komentar

      Masyarakat bisa latihan dulu sebelum ujian praktik pembuatan SIM di Satlantas Polres Pati. PATI – Program Coaching Clinic mulai digelar Satlantas Polres Pati. Program ini sebagai pelatihan sebelum ujian praktik SIM bagi masyakarat. “Jadi, nanti pada saat ujian sudah mempunyai gambaran tentang ujiannya bagaimana, tesnya apa saja. Peserta coaching clinic didampingi oleh petugas uji […]

  • Wajah Taman Gondang Manis dan Potret Keasrian Lingkungan

    Wajah Taman Gondang Manis dan Potret Keasrian Lingkungan

    • calendar_month Ming, 10 Sep 2017
    • account_circle Redaksi
    • visibility 36
    • 0Komentar

    KUDUS – Suara cericit burung sayup-sayup masih terdengar jelas, diikuti dengan aneka kupu-kupu kecil yang berterbangan bebas kesana-kemari diantara sederet tanaman hias yang menghampar. Taman bernama Gondang manis, yang beralamat di Desa Dersalam, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus ini menampilkan sebuah wajah taman kota yang asri dan juga menyejukkan. Di taman yang berada tepat di Jalan […]

  • Alasan PPP Resmi Dukung Ganjar Pranowo jadi Capres 2024

    Alasan PPP Resmi Dukung Ganjar Pranowo jadi Capres 2024

    • calendar_month Jum, 28 Apr 2023
    • account_circle Redaksi
    • visibility 29
    • 0Komentar

    Presiden Jokowi bersama Ganjar Pranowo/Instagram Ganjar Pranowo  Kenapa PPP mendukung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres) 2024. Ini tidak lain karena sederet fakta yang tidak bisa dibantah, mulai dari kapasitas dan kapabilitas seoarang Ganjar Pranowo yang dinilai sebagai sosok yang tepat untuk menjadi pemimpin sebuah negara besar yaitu Republik Indonesia. Ganjar Pranowo merupakan sosok […]

  • Lemon, Si Kuning yang Bikin Sehat dan Cantik

    Lemon, Si Kuning yang Bikin Sehat dan Cantik

    • calendar_month Sab, 15 Des 2018
    • account_circle Redaksi
    • visibility 27
    • 0Komentar

    Buah lemon yang dijual di pasaran Salah satu buah yang kaya akan manfaat adalah lemon. Buah berwarna kuning cerah ini diyakini memiliki segudang khasiat. Dari yang bisa bikin cantik hingga bikin sehat. Mau tau apa saja manfaat si kuning yang satu ini? Dokter Kevin Adrian, dari aladokter.com menyebut, ada beberapa khasiat atau manfaat lemon bagi […]

  • Petani Kopi di Pati Panen Dini Demi Kejar Harga Tinggi

    Petani Kopi di Pati Panen Dini Demi Kejar Harga Tinggi

    • calendar_month Sab, 3 Agu 2024
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 29
    • 0Komentar

    PATI – Harga kopi robusta di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, mengalami lonjakan signifikan pada tahun 2024, mencapai Rp 75 ribu per kilogram di tingkat petani. Kenaikan harga ini mendorong para petani untuk memanen kopi lebih awal, meskipun buahnya masih hijau. Hal ini disambut gembira oleh petani kopi robusta di Pegunungan Muria, Dukuh Segawe, Desa Klakahkasihan, […]

expand_less