Breaking News
light_mode

Beginilah Nyekiklik Channel, Kumpulan Pemuda Kreatif di Cluwak-Pati

  • account_circle Redaksi
  • calendar_month Jum, 2 Feb 2018
  • visibility 17

Percaya Diri Angkat Guyonan Khas
Bumi Mina Tani
 

Para personil Nyekiklik saat berbincang di Cafe Gojoos Kelat Senin (29/1/18)

Berawal dari teman satu
tongkrongan, Nyekiklik Channel hadir. Mereka percaya diri menampilkan guyonan dengan
mengusung dialek khas asalnya, Kabupaten Pati di layar Youtube.


Obrolan terasa gayeng, saat saya mencoba menggali
kisah tentang Nyekiklik Channel yang belakangan menjadi perhatian khalayak.
Lontaran-lontaran joke humor segar,
terus keluar dari para punggawa channel Youtube yang baru seumur jagung ini.
Tak terasa, obrolan di sebuah kafe
itu melewati 60 menit dengan cepat. Channel humor yang digawangi Chris, Bayu,
Dian, Jatmiko, dan Mela ini boleh dibilang memang unik. Mereka menampilkan
sisi-sisi humor yang khas.
”Kami memang menampilkan kekhasan
dari Pati. Terutama memang dialeknya. Em, leh, dan lainnya. Dimanapun Pati
memang dikenal pertama sebab dialeknya. Kami mengangkat itu,” kata Dian salah
satu penggawa Nyekiklik Channel.
Begitu pula dengan penamaan
channel. Penamaan ini pun mengusung tema Pati. ”Pada saat berembuk nama, semua
memang sepakat. Harus menggunakan nama yang khas dengan Pati. Maka terpilihlah
nama Nyekiklik,” sambung Chris, penggawa paling senior dilihat dari KTP.
Nama Nyekiklik sendiri memang
dialek Pati. Artinya tertawa terbahak-bahak, seperti tujuan mereka yang ingin
mengajak sedulur Nyekiklik-sebutan untuk fans mereka- untuk tertawa
terbahak-bahak. Nama Nyekiklik itu sendiri muncul dari usulan Jatmiko yang lebih
dikenal sebab memerankan karakter Pongge di setiap video unggahan mereka.
Channel yang terbentuk sejak November
2017 ini sekarang sudah menampilkan sebanyak 11 video-video humor yang dijamin
bisa menggelitik perut. Meski baru, sudah banyak yang menaruh perhatian dengan
channel yang mayoritas punggawanya dari Desa Payak ini.
”Bahkan di sebuah video, si Pongge
secara tak sengaja mengucapkan kata “mu” padahal itu bukan dialek Pati. Lantas
ada yang mengomentari hal itu,” kata Dian.
Nyekiklik hadir memang berawal dari
sebuah tongkrongan. Dari pada hanya nongkrong tak jelas, maka sepakatlah mereka
untuk berkarya. Selain menyuguhkan video humor dengan dialek khas Pati,
Nyekiklik pun ingin menyuguhkan alam Pati.
Seperti yang dituangkan dalam
video-video awal garapan mereka. Video itu berjudul Jejak Si Pongge, yang
menampilkan  alam desa mereka. Lebih dari
itu, Nyekiklik tampaknya mengamalkan kata-kata ndakik yang sering terlontarkan.
Kreativitas Tanpa Batas.
Itu lantaran video-video yang
mereka buat memang seadanya. Seperti alat penunjang hingga skenario video
jarang mereka pakai. ”Diakui, Nyekiklik memang berjalan
sangat mengalir. Asal rekam, tapi tetap kreativitas dan sisi keunikan
diperhatikan dengan detail,” sahut Bayu Gesang, satu-satunya punggawa Nyekiklik
yang dari luar Desa Payak. Lelaki kurus kering ini warga Desa Karangsari.
Kreativitas tanpa batas ini memang
diakui seluruh punggawa Nyekiklik. Peralatan sederhana, hanya bermodal satu
kamera DSLR biasa. Tak ada penunjang alat lainnya.
Namun itu semua tak menjadi
halangan mereka berkarya. Buktinya, di tengah keterbatasan itu, memang secara
total menyajikan konten-konten yang benar-benar menghibur dan natural. Soal
natural, Nyekiklik boleh diacungi jempol. Dalam penggarapan video-videonya tak jarang
memang sangat natural. Tanpa ada teks skenario.
Hanya ada kerangka-kerangka, aktor
harus mengeksplore imajinasinya sendiri. Dialog-dialog pun juga eksplorasi
sendiri. ”Bahkan di salah satu video, ketika kami kekurangan pemain, ada
seorang lewat kami seret untuk berakting di depan kamera. Hanya sedikit arahan,
dan jadilah dialog lepas yang videonya menjadi paling banyak ditonton,” imbuh
Bayu.
Nyekiklik terus berbenah. Mereka
ingin menjadi channel yang memang profesional. Sejumlah plan sudah tertulis. Mulai konsistensi berkarya, hingga pewujudan
sebuah basecamp untuk menunjang
kreativitas mereka. ”Setiap pekan, minimal satu video kami suguhkan, itu tekad
kami,” terangnya. (Achmad Ulil Albab)
 

  • Penulis: Redaksi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Bupati Pati Klaim Ujian CAT Perangkat Desa Sangat Transparan

    Bupati Pati Klaim Ujian CAT Perangkat Desa Sangat Transparan

    • calendar_month Sab, 16 Apr 2022
    • account_circle Redaksi
    • visibility 36
    • 0Komentar

    Bupati Pati Haryanto PATI – Pada Sabtu (16/4/2022) sebanyak 706 peserta mengikuti ujian tertulis seleksi pengisian perangkat desa tahun 2022. Ujian tertulis ini menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT) yang bertempat di UTC Convention Center Semarang. Ujian tertulis ini dilaksanakan pihak ketiga yaitu Unisbank Semarang. Tahapan ini dinilai sangat transparan. Sebab hasil nilai peserta bisa […]

  • Gunungan Melimpah, Warga Dukuh Rambutan Desa Tanjungsari Berebut Berkah

    Gunungan Melimpah, Warga Dukuh Rambutan Desa Tanjungsari Berebut Berkah

    • calendar_month Kam, 15 Mei 2025
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 102
    • 0Komentar

    PATI – Suasana meriah dan penuh semangat mewarnai tradisi Sedekah Bumi di Dukuh Rambutan, Desa Tajungsari, Kecamatan Tlogowungu, Kabupaten Pati, Kamis (15/5/2025). Ratusan warga berebut gunungan hasil bumi yang berisi aneka ragam hasil pertanian, mulai dari kopi, cabai, sayuran, hingga buah-buahan. Enam gunungan hasil bumi yang diarak keliling kampung sebelum dibagikan, langsung diserbu warga begitu […]

  • DPRD Pati Gencarkan Penghijauan Lahan Kritis di Pegunungan Kendeng untuk Cegah Banjir

    DPRD Pati Gencarkan Penghijauan Lahan Kritis di Pegunungan Kendeng untuk Cegah Banjir

    • calendar_month Sel, 23 Sep 2025
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 20
    • 0Komentar

    PATI – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati menunjukkan keseriusannya dalam menjaga kelestarian lingkungan dengan menginisiasi program penghijauan di lahan-lahan kritis, khususnya di kawasan Pegunungan Kendeng. Ketua DPRD Pati, Ali Badrudin, menekankan bahwa langkah ini adalah wujud nyata komitmen dewan dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik dan mencegah bencana banjir. “Sebagai representasi rakyat, DPRD […]

  • Karateka Pati Bawa Jateng Juara Umum Shindoka

    Karateka Pati Bawa Jateng Juara Umum Shindoka

    • calendar_month Rab, 7 Mar 2018
    • account_circle Redaksi
    • visibility 20
    • 0Komentar

    Para atlet karate kontingen Jawa Tengah berfoto usai penyerahan piala sebagai kontingen terbaik di ajang Kejurnas Shindoka Indonesia 2018 beberapa waktu yang lalu. Lingkar Muria, PATI – Kabar membanggakan datang dari Kota Nasi Gandul. Dari 14 atletnya yang turun memperkuat kontingen Jawa Tengah di ajang Kejurnas Shindoka Indonesia 2018 di Jakarta 2 hingga 4 Maret […]

  • Penuh Keberuntungan di Laga Awal Laskar Dampo Awang Muda

    Penuh Keberuntungan di Laga Awal Laskar Dampo Awang Muda

    • calendar_month Sen, 5 Agu 2019
    • account_circle Redaksi
    • visibility 17
    • 0Komentar

    Tim oranye PSIR Rembang Junior menag 1 – 0 atas Persik Kendal Laskar Dampo Awang Muda mengawali kompetisi Piala Soeratin 2019 Zona Jawa Tengah dengan penuh keberuntungan. Gol semata wayang Fandi Amin di menit ke 70 menyelamatkan kehormatan tuan rumah atas tamunya Persik Kendal junior, Minggu (4/8/2019) di Stadion Krida, Rembang. PSIR Rembang sebenarnya tak […]

  • Khitan Gratis untuk Warga Kurang Mampu dari Lazisnu Pucakwangi

    Khitan Gratis untuk Warga Kurang Mampu dari Lazisnu Pucakwangi

    • calendar_month Sen, 28 Jun 2021
    • account_circle Redaksi
    • visibility 17
    • 0Komentar

      Program khitan gratis untuk anak dari keluarga kurang mampu di Pucakwangi, Pati. Ini merupakan program kerja bareng Lazisnu dan Rumah Khitan As Syifa. Anak-anak kecil itu nampak ceria. Mereka baru saja dikhitan gratis. Khitan ini disponsori penuh Lazisnu Pucakwangi yang bekerja sama dengan Rumah Khitan As Syifa, Tegalwero Pucakwangi. PATI, Pucakwangi – Khitan gratis […]

expand_less