JEPARA – Situasi sulit dialami Persijap Jepara untuk menjaga asa promosi ke Liga 1. Ada berlapis rintangan yang harus disingkirkan sendiri. Tanpa mengharap “bantuan” dari pihak lain.
Ya itulah yang dialami oleh tim berjuluk Laskar Kalinyamat jelang laga pemungkas babak 8 besar menghadapi Persela Lamongan pada Selasa 18 Februari 2025.
Persijap Jepara harus menentukan nasibnya sendiri untuk promosi ke Liga 1. Persijap harus bisa menang melawan tuan rumah Persela.
Itu adalah satu-satunya cara untuk memastikan Persijap menyegel peringkat ke-2 dan menjalani laga playoff promosi untuk berebut satu tiket sisa ke Liga 1.
Karena itu Rosalvo dkk diharapkan bisa memetik kemenangan di laga terakhirnya.
Publik pecinta sepak bola di Jepara masih sangat berharap Persijap musim ini bisa mengambil momentum promosi ke Liga 1.
Persijap sudah absen selama 10 tahun dari kompetisi teratas sepak bola di Indonesia. Persijap sudah sangat dirindukan kehadirannya di Liga 1.
Baik oleh suporternya sendiri maupun oleh suporter tim lain,, yang merindukan atmosfer selayaknya kompetisi ISL pada musim 2008/2009 hingga musim 2014 yang merupakan musim terakhir Persijap di level paling atas.
Tidak mustahil untuk bisa menang di laga teraakhir nanti. Persela bukan tim istimewa.
Persela juga sedang di fase terendah, seiring dengan hasil minor secara beruntun di 5 pertandingan babak 8 besar.
Sedangkan Persijap sendang pada performa menanjak, mesin Laskar Kalinyamat terus memanas.
Ancaman Tim Lain
Persijap tidak cukup meraih hasil seri. Karena koleksi poinnya akan rentan disalip oleh PSKC Cimahi.
PSKC Cimahi akan bertanding melawan Bhayangkara FC di waktu yang sama. Sebagai tim yang sudah dipastikan promosi ke Liga 1, Bhayangkara FC bisa jadi akan menyimpan kekuatan terbaiknya.
Bhayangkara FC, normalnya tentu akan menyimpan tenaganya untuk laga final yang merebut juara Liga 2. Untuk menggenapi sukses comeback ke Liga 1.
Jika memang Bhayangkara FC menyimpan kekuatannya, PSKC akan sangat diuntungkan.
Jika PSKC menang poinnya akan menjadi 8. Jika Persijap Jepara kalah atas Persela, maka PSKC dipastikan menempati posisi ke-2 dan berhak memperebutkan satu tiket sisa promosi Liga 1.
Namun tetap ada kemungkinan, Bhayangkara tentu juga ingin mengambil aman. Dengan memastikan poin maksimal agar bisa menjadi tuan rumah di babak grand final perebutan juara Liga 2.
Karena di regulasi laga perebutan juara dilakukan single match dengan peraih poin tertinggi di babak 8 besar otomatis ditetapkan sebagai tuan rumah.
Di grup X PSIM Jogja sudah mengoleksi 12 poin, sedangkan PSPS memiliki 9 poin. PSIM hanya cukup meraih hasil seri saja untuk memastikan ke Liga 1 sekaligus melangkah ke pertandingan perebutan juara Liga 2 dan bertindak sebagai tuan rumah.
Bisa jadi Bhayangkara FC akan tetap fight di laga terakhirnya menjamu PSKC Cimahi, supaya menghindari tekanan dari suporter PSIM di laga final, jika PSIM yang memang melaju ke final.
Butuh Dua Kemenangan
Tidak selesai pada kemenangan di laga terakhir babak 8 besar saja. Persijap butuh satu kali kemenangan lagi.
Kemenangan di laga playoff promosi Liga 1, hanya tersisa satu tiket saja. Pemenangnya akan naik ke Liga 1.
Sedangkan tim yang kalah akan kembali lagi menyemarakkan Liga 2 musim depan.
Pertandingan ini tidak akan mudah, bahkan akan lebih sengit, lebih ketat dan lebih panas dari pertandingan final perebutan juara Liga 2.
Butuh mental kuat mengarungi laga ini. Sekali lagi ini tidak mudah. Tapi peluang itu ada. Peluang sangat terbuka.
Editor: Fatwa