Breaking News
light_mode

Kampoeng Kopi Camp : Tempat Detoks Digital dengan Pesona Alam dan Satwa Langka

  • account_circle Fatwa Fauzian
  • calendar_month Sen, 8 Des 2025
  • visibility 927

JEPARA – Keindahan alam Pegunungan Muria menjadi latar belakang liburan akhir pekan yang tak terlupakan bagi Singgih Tri Nugroho (28) dan kawan-kawannya di Kampoeng Kopi Camp, Desa Tempur, Kecamatan Keling, Jepara.

Rombongan wisatawan asal Pati yang berniat berkemah dan menikmati suasana alam, tiba-tiba dibuat terperanjat oleh kehadiran satwa langka. Ketenangan area perkemahan yang awalnya terasa langsung berubah menjadi rasa kaguman yang mendalam.

Peristiwa itu terjadi Minggu pagi (7/12/2025), ketika Singgih dan teman-temannya tengah menyiapkan sarapan berupa roti bakar, nasi pecel, tempe goreng, serta kopi dan teh hangat. Saat itu, seekor burung rangkong julang emas (Rhyticeros undulatus) secara tiba-tiba muncul di kawasan.

Burung berparuh besar itu mula-mula hinggap dengan anggun di atap gazebo. Tanpa ragu, Singgih dan kawan-kawan segera mengaktifkan kamera ponsel untuk mengabadikan momen spesial ini – banyak di antara mereka yang baru pertama kali melihat burung eksotis tersebut secara langsung. Kesukaan mereka semakin meningkat ketika julang emas itu turun dan melompat-lompat dengan santai di antara tenda-tenda yang mereka tempati.

Kampoeng Kopi Camp yang terletak di Kampoeng Kopi Tempur dikelola oleh Mahfud Aly, warga setempat yang juga menjabat sebagai Sekretaris Desa (Carik) Tempur. Menurutnya, warga Desa Tempur yang tinggal di tengah Pegunungan Muria sudah terbiasa hidup berdampingan dengan tumbuhan dan satwa liar.

“Kami di sini sangat dekat dengan aneka flora-fauna yang hidup di sekeliling kami,” kata Mahfud.

Selain julang emas, di kawasan itu juga ditemukan berbagai jenis burung lain seperti kepodang dan jalak. Untuk melindungi ekosistem dan satwa langka, Mahfud telah memasang papan larangan berburu atau menangkap satwa liar di muka jalan masuk perkemahan.

Keindahan alam Pegunungan Muria memang menjadi daya tarik utama Kampoeng Kopi Camp. Di sini, wisatawan tidak hanya menikmati udara sejuk dan pemandangan indah, tetapi juga bisa bermain di sungai yang airnya jernih dan segar. Dengan adanya kawasan perkemahan ini, Desa Tempur semakin mantap menjadi destinasi wisata alam favorit di lereng Pegunungan Muria.

Mahfud Aly menyatakan bahwa Kampoeng Kopi Muria didirikan pada awal 2023. Sejak dibuka, antusiasme wisatawan terus meningkat dengan tren yang positif.

“Alhamdulillah peminatnya, pengunjungnya, lumayan banyak. Tahun demi tahun semakin banyak, semakin dikenal,” kata dia.

Menurut Mahfud, hampir setiap akhir pekan area perkemahan selalu dipadati pengunjung. Pihak pengelola menyediakan tiga variasi paket penyewaan tenda untuk kemudahan wisatawan.

Paket terlengkap (Standar 1) dikenai biaya Rp 250.000 pada akhir pekan, mencakup tenda (3-5 orang), sleeping bag, bantal, playmat, lampu, terminal listrik, meja, tikar, kopi, dan sarapan. Paket menengah (Standar 2) seharga Rp 200.000 (akhir pekan) termasuk tenda, sleeping bag, bantal, playmat, terminal listrik, tikar, kopi, dan camilan pagi. Sedangkan paket hemat (Standar 3) seharga Rp 100.000 (akhir pekan dan hari biasa) hanya mencakup tenda (4 orang) dan tikar. Untuk hari biasa, Paket Standar 1 dan 2 mendapatkan potongan harga Rp 50.000.

Fasilitas umum di lokasi juga memadai, antara lain gazebo, pendopo, Wi-Fi gratis, toilet, dan kamar mandi. Luasnya area juga memungkinkannya digunakan untuk acara sekolah atau kegiatan komunitas.

Selanjutnya, Mahfud menjelaskan bahwa Desa Tempur memiliki keunggulan geografis karena terletak di pegunungan, sehingga menawarkan pemandangan alam yang memukau di setiap sudut.

“Di sini wisatanya adalah wisata alam. Jadi setiap sudut di Desa Tempur ini semuanya adalah wisata, semua bisa dinikmati,” kata Mahfud.

Selain pemandangan, wisatawan juga bisa mencicipi kuliner khas desa seperti sayur umbut (rotan muda), sayur pakis, dan kopi Tempur yang sudah terkenal. Bagi pecinta sejarah dan religi, Desa Tempur menyimpan situs bersejarah seperti punden, batu Yoni, arca Ganesha (peninggalan Majapahit), serta Candi Angin yang menjadi tujuan pendaki menuju Puncak Songolikur.

Keunikan lain adalah Kampung Toleransi di Dukuh Pekoso, di mana gereja dan masjid berdiri berhadapan sebagai simbol kerukunan umat beragama. Selain itu, festival kebudayaan tahunan seperti sedekah bumi, sedekah kopi, festival panen raya kopi, dan kupatan juga menjadi atraksi khusus.

Pesona Desa Tempur tidak hanya menarik wisatawan lokal dari Karesidenan Pati (Pati, Kudus, Jepara, Rembang) dan kota besar seperti Jakarta atau Batam, tetapi juga turis mancanegara – antara lain dari Jerman. Menurut Mahfud, pihaknya sudah lima kali melayani kunjungan wisatawan asing.

Dia menambahkan bahwa wisatawan asing menyukai suasana desa yang tenang dan minim sinyal seluler, yang menjadikannya tempat detoks digital.

“Dari luar negeri yang paling berkesan itu desanya sepi. Di sini terkenal desa ‘anti-gadget’ karena sinyal itu sulit. Jadi lumayan sepi, itu yang paling disukai, selain kopi tempurnya,” kata dia.

Singgih, pengunjung asal Pati, sengaja datang jauh bersama teman-temannya untuk melepas penat di akhir pekan. Menurutnya, Desa Tempur adalah lokasi yang sempurna untuk liburan.

“Pemandangan di Desa Wisata Tempur sangat indah. Sangat enak untuk berwisata. Cuacanya juga bagus, sejuk,” ungkap Singgih.

Agendanya berkemah kali ini diisi dengan kegiatan santai seperti pesta barbeku sambil menikmati lanskap pegunungan. Menurutnya, sungai di area perkemahan juga menjadi magnet tersendiri.

“Airnya bersih dan segar. Saya sama teman-teman juga nyemplung ke sungai. Seru banget,” tambahnya.

Namun, Singgih mengingatkan agar wisatawan memperhatikan kondisi jalan menuju Desa Tempur. Meskipun sudah beraspal, kontur pegunungan membutuhkan kewaspadaan ekstra.

“Aksesnya sebenarnya mudah, cuma karena tempatnya di gunung jadi naik-turun. Membutuhkan waktu dan tantangan buat sampai sini. Apalagi yang kendaraannya besar, mungkin harus lebih berhati-hati. Pastikan rem kendaraan berfungsi baik, karena jalannya naik-turun dan berkelok-kelok,” saran dia.

Editor: Arif 

  • Penulis: Fatwa Fauzian

Rekomendasi Untuk Anda

  • Pemkab Pati Genjot Konektivitas, Gelontor Rp 1,5 M untuk Revitalisasi Jaringan Jalan di Tambakromo

    Pemkab Pati Genjot Konektivitas, Gelontor Rp 1,5 M untuk Revitalisasi Jaringan Jalan di Tambakromo

    • calendar_month Rab, 3 Des 2025
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 850
    • 0Komentar

    PATI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati melakukan terobosan signifikan dalam upaya meningkatkan konektivitas dan kualitas infrastruktur dasar masyarakat. Melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR), pemerintah mengalokasikan dana senilai Rp 1,5 miliar untuk revitalisasi total dua ruas jalan strategis di Desa Sitirejo, Kecamatan Tambakromo. Investasi infrastruktur ini difokuskan pada perbaikan permanen dengan menggunakan material […]

  • Cerita Nasi Gandul Romantis H. Sardi Langganan Artis dan Pejabat

    Cerita Nasi Gandul Romantis H. Sardi Langganan Artis dan Pejabat

    • calendar_month Sab, 18 Mar 2023
    • account_circle Redaksi
    • visibility 54
    • 0Komentar

    Sebagai kuliner khas Pati paling populer, nasi gandul selalu mendapat keistimewaan tersendiri. Hampir semua tamu yang datang berkunjung ke Kota Pati pasti selalu menyempatkan mencicipi kuliner nasi gandul. Para tamu yang merupakan  pejabat dan artis atau pesohor lannya bahkan sudah memiliki langganan warung nasi gandul. PATI – Nasi Gandul adalah ikon kuliner Pati. Konsistensi rasa […]

  • Tawuran Pelajar di Pati: Satu Korban Luka-Luka, Tiga Motor Diamankan

    Tawuran Pelajar di Pati: Satu Korban Luka-Luka, Tiga Motor Diamankan

    • calendar_month Jum, 9 Mei 2025
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 30
    • 0Komentar

    PATI – Insiden tawuran pelajar kembali terjadi di Kabupaten Pati. Peristiwa yang melibatkan siswa dari dua Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ini terjadi pada Jumat (9/5/2025), sekitar pukul 12.05 WIB di Jalan Pati-Gembong, tepatnya di depan showroom mobil Mitra Mobilindo, Desa Muktiharjo, Kecamatan Margorejo. Satu korban luka-luka, BA (17), kini dirawat di Rumah Sakit Kabupaten Pati. […]

  • Imam Suroso Berikan Pengobatan Gratis Korban Banjir Desa Kasiyan

    Imam Suroso Berikan Pengobatan Gratis Korban Banjir Desa Kasiyan

    • calendar_month Jum, 8 Feb 2019
    • account_circle Redaksi
    • visibility 48
    • 0Komentar

    PATI – Anggota DPR RI Imam Suroso menggelar kegiatan pengobatan gratis bagi warga yang terkena dampak banjir di Desa Kasiyan Kecamatan Sukolilo pagi kemarin. Menggunakan perahu milik warga Imam Suroso dan tim dokter dari RS Mitra Bangsa mengunjungi warga yang masih bertahan di rumahnya masing-masing. ”Kemarin ada masyarakat termasuk dari kepala desa sendiri yang menginformasikan […]

  • Komisi D DPRD Pati Temukan Kondisi Mengejutkan di Puskesmas Gembong

    Komisi D DPRD Pati Temukan Kondisi Mengejutkan di Puskesmas Gembong

    • calendar_month Jum, 13 Jun 2025
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 51
    • 0Komentar

    PATI – Komisi D DPRD Kabupaten Pati melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Puskesmas Gembong pada Jumat (13/6/2025) menyusul keluhan masyarakat terkait fasilitas kesehatan di wilayah tersebut. Hasilnya mengejutkan. Ketua Komisi D, Teguh Bandang Waluyo, mengungkapkan rasa terkejutnya atas kondisi Puskesmas Gembong. “Hari ini Komisi D Sidak ke Puskesmas Gembong. Kita kaget, saya kira ini gudang […]

  • Mantap, Awali Babak 32 Besar Liga 3 Nasional Persijap Menang Banyak

    Mantap, Awali Babak 32 Besar Liga 3 Nasional Persijap Menang Banyak

    • calendar_month Sen, 26 Nov 2018
    • account_circle Redaksi
    • visibility 44
    • 0Komentar

    SUMBER ; FACEBOOK PERSIJAP JEPARA JEPARA – Problem tumpulnya lini depan Persijap Jepara di beberapa laga sebelumnya, akhirnya terpecahkan di laga awal babak 32 besar Liga 3 Nasional. Bermain di depan ribuan pendukungnya, Laskar Kalinyamat membabat habis Persema 1953 malang dengan skor 3 – 1. Para punggawa Persijap Jepara menggebrak pertahanan Persema sejak menit pertama. […]

expand_less