PATI – Setelah
memiliki klinik untuk pelayanan rawat jalan pasien Tuberculosis (TB), RSU
Fastabiq kembali menambah layanan kesehatan yang sangat dibutuhkan masyarakat.
Fasilitas baru yang telah dimiliki adalah Klinik VCT (Voluntary Counselling and
Testing)
memiliki klinik untuk pelayanan rawat jalan pasien Tuberculosis (TB), RSU
Fastabiq kembali menambah layanan kesehatan yang sangat dibutuhkan masyarakat.
Fasilitas baru yang telah dimiliki adalah Klinik VCT (Voluntary Counselling and
Testing)
Aldila S Al Arfah,
Direktur RSU Fastabiq Sehat PKU Muhamadiyah menyebut, klinik tersebut akan
memberikan palayanan konseling dan tes HIV, serta bergerak dalam pencegahan
infeksi HIV/Aids.
Direktur RSU Fastabiq Sehat PKU Muhamadiyah menyebut, klinik tersebut akan
memberikan palayanan konseling dan tes HIV, serta bergerak dalam pencegahan
infeksi HIV/Aids.
”Salah satu hal yang
menjadi alasan dibukanya klinik VCT ini karena mengingat jumlah
penderita HIV/AIDS di Kabupaten Pati tertinggi ke-3 ditingkat Provinsi Jawa
Tengah. Kami ingin terlibat secara aktif berupaya memberikan manfaat kepada
masyarakat,” kata Aldila menjelaskan.
menjadi alasan dibukanya klinik VCT ini karena mengingat jumlah
penderita HIV/AIDS di Kabupaten Pati tertinggi ke-3 ditingkat Provinsi Jawa
Tengah. Kami ingin terlibat secara aktif berupaya memberikan manfaat kepada
masyarakat,” kata Aldila menjelaskan.
Klinik VCT yang dibuka
setiap hari Senin sampai Rabu pukul 07.00 – 14.00. pelayanan dilakukan oleh dua (2) orang dokter
yang telah tersertifikasi sebagai konselor HIV/AIDS. Yaitu Zico
Yusuf Alfarizi dan Afrina Lusia. Selain didukung SDM yang memadai, fasilitas
ruang konsultasi klinik VCT ini juga nyaman dan benar-benar memperhatikan dan
melindungi privacy (kerahasiaan) pasien.
setiap hari Senin sampai Rabu pukul 07.00 – 14.00. pelayanan dilakukan oleh dua (2) orang dokter
yang telah tersertifikasi sebagai konselor HIV/AIDS. Yaitu Zico
Yusuf Alfarizi dan Afrina Lusia. Selain didukung SDM yang memadai, fasilitas
ruang konsultasi klinik VCT ini juga nyaman dan benar-benar memperhatikan dan
melindungi privacy (kerahasiaan) pasien.
Konseling
Konseling HIV/AIDS ini
tidak terbatas hanya didalam gedung rumah sakit saja, namun konselor ini juga
bergerak secara aktif untuk mengedukasi masyarakat melalui komunitas-komunitas
yang ada di Wilayah Pati. Termasuk juga meluruskan informasi simpang siur yang
mengarah pada diskriminasi sosial bagi penderitanya.
tidak terbatas hanya didalam gedung rumah sakit saja, namun konselor ini juga
bergerak secara aktif untuk mengedukasi masyarakat melalui komunitas-komunitas
yang ada di Wilayah Pati. Termasuk juga meluruskan informasi simpang siur yang
mengarah pada diskriminasi sosial bagi penderitanya.
Dalam acara penyuluhan
kesehatan di Komunitas PKK Desa Ngepungrojo beberapa waktu yang
lalu, Zico Yusuf Alfarizi menjelaskan bahwa, memang benar HIV/AIDS itu
merupakan penyakit menular. Namun cara penularannya terbatas yang hanya bisa
ditularkan melalui kontak seksual, kontak darah dengan penderita HIV/AIDS
melalui transfusi darah, penggunaan jarum suntik berulang dan penularan dari
Ibu ke Anak. Satu-satunya cara untuk mengetahui orang tersebut terinfeksi HIV
adalah melalui tes VCT atau tes HIV.
kesehatan di Komunitas PKK Desa Ngepungrojo beberapa waktu yang
lalu, Zico Yusuf Alfarizi menjelaskan bahwa, memang benar HIV/AIDS itu
merupakan penyakit menular. Namun cara penularannya terbatas yang hanya bisa
ditularkan melalui kontak seksual, kontak darah dengan penderita HIV/AIDS
melalui transfusi darah, penggunaan jarum suntik berulang dan penularan dari
Ibu ke Anak. Satu-satunya cara untuk mengetahui orang tersebut terinfeksi HIV
adalah melalui tes VCT atau tes HIV.
Adapun kelompok orang
yang mempunyai resiko tinggi terinveksi HIV yaitu pengguna NAPZA suntik, wanita
atau waria penjaja seks dan pelanggannya, pasangan pelanggan wanita atau waria
pekerja seks, lelaki penjaja seks atau gay (laki suka laki), narapidana dan
pasangan pengguna NAPZA suntik.
yang mempunyai resiko tinggi terinveksi HIV yaitu pengguna NAPZA suntik, wanita
atau waria penjaja seks dan pelanggannya, pasangan pelanggan wanita atau waria
pekerja seks, lelaki penjaja seks atau gay (laki suka laki), narapidana dan
pasangan pengguna NAPZA suntik.
Pihaknya menghimbau
kepada masyarakat agar tidak perlu merasa khawatir bila harus
berinteraksi sosial dengan penderita misalnya dengan berjabat tangan,
berpelukan ataupun berbincang bersama dan tinggal dalam satu rumah. Tetaplah
berinteraksi sosial, jangan mengucilkan dan berikan dukungan kepada para
penderita HIV/AIDS. (yan)
kepada masyarakat agar tidak perlu merasa khawatir bila harus
berinteraksi sosial dengan penderita misalnya dengan berjabat tangan,
berpelukan ataupun berbincang bersama dan tinggal dalam satu rumah. Tetaplah
berinteraksi sosial, jangan mengucilkan dan berikan dukungan kepada para
penderita HIV/AIDS. (yan)