Breaking News
light_mode

Menyantap Pecok Cambah dan Docang Pe, Hidangan Lezat Khas Pesisir Pati Utara

  • account_circle Arif Mohamad
  • calendar_month Sel, 8 Apr 2025
  • visibility 54

PATI – Wilayah pesisir di Pati Utara menyimpan kekayaan kuliner khas yang menggugah selera. Di antaranya adalah pecok cambah dan docang pe, dua sajian tradisional yang unik dan jarang ditemukan di daerah lain.

Kedua hidangan ini menawarkan cita rasa yang berbeda dari masakan khas Lebaran seperti opor atau semur yang biasanya berbahan santan.

Pecok cambah terdiri dari kecambah segar yang diolah bersama sambal khas yang pedas dan gurih. Biasanya, hidangan ini disajikan bersama lauk seperti telur atau ikan bandeng, menciptakan perpaduan rasa yang menggoda.

Sementara itu, docang pe adalah makanan yang sangat populer di kalangan masyarakat pesisir. Hidangan ini berbahan dasar ikan pari, yang oleh warga lokal dikenal sebagai iwak pe.

Ikan tersebut disuwir dan disajikan bersama sambal docang—campuran kacang panjang yang diiris kecil, sambal, dan parutan kelapa. Perpaduan rasa pedas, gurih, dan segar menjadikan menu ini favorit banyak orang.

Karena rasanya yang khas dan nostalgia yang dibawanya, banyak pemudik dan pecinta kuliner yang mencari kedua menu ini.

Salah satu tempat yang menyajikan hidangan tersebut adalah warung milik Agil Putra Winarto di Desa Tayu Kulon, Kecamatan Tayu, Pati.

Imam Azizi, warga Dukuhseti, mengungkapkan bahwa ia dan keluarganya yang sedang mudik sengaja mencari hidangan ini sebagai alternatif dari menu Lebaran yang umum.

“Biasanya ya opor dan ketupat yang penuh santan. Kami ingin mencoba sesuatu yang beda, dan ini juga mengingatkan saya pada masa kecil,” ujarnya.

Menurut Imam, keluarganya yang berasal dari Tangerang sangat antusias mencicipi pecok cambah dan docang pe karena tidak bisa menemukannya di tempat tinggal mereka.

“Mereka penasaran karena ini makanan khas pesisir yang nggak ada di perantauan,” katanya.

Agil, sang pemilik warung, menyampaikan bahwa ia memang sengaja mengangkat kembali menu-menu khas pesisir yang kini mulai langka.

“Kami ingin menghadirkan kembali rasa rindu pada makanan tradisional. Dahulu pecok cambah dan docang pe biasa dimasak oleh keluarga nelayan di sekitar sini, termasuk di Kecamatan Tayu,” jelasnya.

Selain dua menu tersebut, Agil juga menyajikan kuliner khas lainnya seperti sambal jeruk ikan tongkol dan mangut kepala manyung.

Ia menyebut bahwa setiap harinya, puluhan hingga ratusan pengunjung datang untuk mencicipi sajian khas yang ditawarkannya.

EDITOR : Adhim

  • Penulis: Arif Mohamad

Rekomendasi Untuk Anda

  • 100 Hari Kerja Sudewo – Chandra Bakal Genjot Tiga Sektor Penting Ini

    100 Hari Kerja Sudewo – Chandra Bakal Genjot Tiga Sektor Penting Ini

    • calendar_month Sen, 6 Jan 2025
    • account_circle Arif Mohamad
    • visibility 55
    • 0Komentar

      PATI – Pasangan Sudewo-Chandra terpilih dalam Pilkada 2024 dan kini tengah mempersiapkan program kerja sambil menunggu pelantikan yang dijadwalkan pada Maret mendatang. Diantaranya adalah program 100 hari kerja, pihaknya bakal menggenjot sejumlah sektor yang penting dan harus mendapat perhatian. Diantaranya adalah bantuan pendidikan untuk masyarakat rentan, pengembangan agroindustri, dan penanganan bencana banjir menjadi fokus […]

  • Akhirnya Persijap Lolos 8 Besar Liga 2

    Akhirnya Persijap Lolos 8 Besar Liga 2

    • calendar_month Sen, 6 Jan 2025
    • account_circle Arif Mohamad
    • visibility 32
    • 0Komentar

      JEPARA – Hasil seri 0 – 0  saat menjamu Adhyaksa FC memastikan Persijap Jepara lolos ke babak 8 besar Liga 2 dan siap untuk merebut tiket promosi ke Liga 1. Namun Langkah ke babak 8 besar diprediksi bakal lebih berat, karena Laskar Kalinyamat bakal bersaing dengan sejumlah tim kuat lainnya. Dari segi permainan tim […]

  • Dana Desa di Pati Tahun 2025: Rp 380 Miliar untuk 401 Desa

    Dana Desa di Pati Tahun 2025: Rp 380 Miliar untuk 401 Desa

    • calendar_month Rab, 8 Jan 2025
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 38
    • 0Komentar

    PATI – Kabupaten Pati akan menerima alokasi Dana Desa (DD) sebesar Rp 380 miliar pada tahun 2025 dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Namun, distribusi dana tersebut menunjukkan disparitas yang signifikan antara desa-desa penerima. Desa Pasucen di Kecamatan Trangkil menjadi penerima DD tertinggi dengan anggaran mencapai Rp 1.870.060.000, terdiri dari alokasi dasar Rp 741.136.000, alokasi formula Rp […]

  • Anggota DPRD Pati Dorong Pencegahan HIV/AIDS Sebagai Tanggung Jawab Bersama

    Anggota DPRD Pati Dorong Pencegahan HIV/AIDS Sebagai Tanggung Jawab Bersama

    • calendar_month Rab, 30 Okt 2024
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 52
    • 0Komentar

    PATI – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pati, Muntamah, baru-baru ini mengungkapkan pentingnya pencegahan terhadap penyakit HIV/AIDS. Dalam pernyataannya, Muntamah menekankan bahwa penanganan kasus penyakit menular seksual ini merupakan tanggung jawab bersama. Oleh sebab itu, ia mengajak semua pihak untuk memberikan perhatian khusus dan melakukan pencegahan sejak dini. Menurutnya, kerjasama antara pemerintah Pusat, Provinsi, […]

  • Daftar ke KPU PKS Pati Usung 50 Nama Caleg

    Daftar ke KPU PKS Pati Usung 50 Nama Caleg

    • calendar_month Sen, 8 Mei 2023
    • account_circle Redaksi
    • visibility 36
    • 0Komentar

    PKS Pati daftar ke KPU PATI – DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Pati mendaftar ke KPU pada hari ini, Senin 8 Mei 2023, total ada sebanyak 50 nama caleg yang didaftarkan.  Dengan komposisi caleg perempuan di atas 30 persen. Ini merupakan bentuk kepedulian PKS terhadap keterlibatan perempuan dalam ranah politik. Rombongan DPD PKS Kabupaten Pati […]

  • Anggota DPRD Pati Hardi : Meron Ajarkan Nilai dan Tradisi Luhur untuk Masyarakat

    Anggota DPRD Pati Hardi : Meron Ajarkan Nilai dan Tradisi Luhur untuk Masyarakat

    • calendar_month Jum, 20 Sep 2024
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 41
    • 0Komentar

    PATI – Anggota DPRD Pati, Hardi, menekankan pentingnya tradisi Meron sebagai wadah untuk mengajarkan nilai-nilai luhur kepada masyarakat. Menurutnya, Meron tidak hanya sekadar tradisi, tetapi juga mengandung makna mendalam tentang kebersamaan, rasa syukur, dan ketaatan kepada Allah SWT. “Semoga tradisi Meron tetap lestari di Desa Sukolilo, dan dapat terus menginspirasi generasi mendatang,” ujar politisi dari […]

expand_less