Lomba BUMDes 2025 Kudus Fokus Inovasi dan Keberlanjutan, 15 Peserta Ikut Berpartisipasi
- account_circle Fatwa Fauzian
- calendar_month 51 menit yang lalu
- visibility 847

Acara penyerahan hadiah Lomba BUMDes 2025 yang dilaksanakan di Aula Natas Angin pada hari Kamis (4/12) pukul 07.00 WIB.
KUDUS – Tiga Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Kabupaten Kudus berhasil meraih gelar terbaik dalam Lomba BUMDes 2025 yang diselenggarakan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kudus. Acara penyerahan hadiah dilaksanakan di Aula Natas Angin pada hari Kamis (4/12) pukul 07.00 WIB.
Bupati Kudus Sam’ani Intakoris menekankan pentingnya kolaborasi sebagai kunci kemajuan ekonomi desa.
“BUMDes harus berani membuka diri, bersinergi dengan Kopdes Merah Putih, SPPG, dan lembaga lain. Pemenang hari ini saya harap dapat menginspirasi BUMDes lain untuk ikut tumbuh dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” ujarnya.
Lomba tahun ini dibagi menjadi tiga kategori, masing-masing menghasilkan satu pemenang utama. Untuk kategori Duta BUMDes, penghargaan diterima Tri Budi Wahono dari BUMDes Wonorekso, Desa Wonosoco, Kecamatan Undaan.
Sementara BUMDes Tunggak Jati dari Desa Japan, Kecamatan Dawe, meraih juara di kategori BUMDes Inspiratif. Sedangkan BUMDes Bathi Rejo dari Desa Kesambi, Kecamatan Mejobo, menjadi pemenang kategori Tertib Administrasi. Setiap pemenang membawa pulang hadiah senilai Rp3,3 juta.
Kepala Dinas PMD Kudus Famny Dwi Arfana menjelaskan bahwa penilaian tahun ini difokuskan pada inovasi, keberlanjutan usaha, tertib administrasi, dan kontribusi BUMDes terhadap peningkatan Pendapatan Asli Desa (PADes).
“Ini bentuk apresiasi kami kepada BUMDes yang terus berkembang. Banyak yang sudah mengelola usaha seperti layanan internet, pengelolaan sampah, retail, hingga perparkiran,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa lomba ini juga menjadi langkah persiapan desa menghadapi kompetisi tingkat nasional. Baru-baru ini, dua BUMDes dari Kudus – masing-masing dari Desa Japan dan Desa Wonosoco – juga memasuki tiga besar ajang nasional, yang menunjukkan peningkatan kualitas pengelolaan BUMDes di daerah itu.
Kabid Pemberdayaan Masyarakat Dinas PMD Kudus, Husien Fatahillah, menyebutkan lomba berlangsung pada periode 11–23 November dengan 15 peserta. Ia menjelaskan detail kriteria penilaian, antara lain inovasi usaha, produktivitas, pemberdayaan, kolaborasi, dan akuntabilitas administrasi. Menurutnya, kategori tertib administrasi menjadi yang paling ketat karena menilai kelengkapan laporan, kesesuaian dengan aturan, dan kontribusi terhadap PAD desa.
Tim juri terdiri dari anggota DPRD Kudus Valerie Yudhistira, Sekretaris Dinas PMD Fiza Akbar, dan Koordinator Tim Pendamping Profesional Kudus Dwi Luhur. Dwi menegaskan bahwa ketiga BUMDes pemenang telah memenuhi semua kriteria dan layak dijadikan contoh pengembangan BUMDes di Kudus.
Dengan lahirnya ketiga pemenang ini, pemerintah berharap semakin banyak BUMDes akan termotivasi untuk memperbaiki tata kelola, memperluas kemitraan, dan lebih berinovasi guna mendorong pertumbuhan ekonomi desa.
Ketua BUMDes Bathi Rejo Kesambi Anas Aminuddin menyampaikan rasa syukur atas penghargaan yang diperoleh. Meskipun baru berdiri sekitar dua tahun, BUMDes di Desa Kesambi itu mampu bersaing dengan yang lain dalam bidang administrasi.
“Alhamdulillah atas penghargaan yang diberikan kepada kami. Ini semua berkat kerjasama dan bimbingan semua pihak baik dari Pemerintah Desa, Kecamatan dan Kabupaten”, imbuhnya.
Editor: Arif
- Penulis: Fatwa Fauzian
