Breaking News
light_mode

Hindari Pungli Sertifikat Tanah, Begini Caranya

  • account_circle Redaksi
  • calendar_month Ming, 4 Feb 2018
  • visibility 2

rimanews.com

Lingkar Muria, REMBANG – Pemerintah
desa didorong menetapkan biaya pengurusan sertifikat tanah di luar program Pendaftaran
Tanah Sistematis Lengkap (PTSL). Penetapan biaya itu untuk menghindari pungutan
liar bagi warga pemohon program tersebut.

Bupati
Rembang Abdul Hafidz mengakui program Prona memang belum bisa mengakomodir
keinginan masyarakat yang akan mengurus sertifikat tanah. Namun, setiap tahun pemerintah
menambah kuota program yang dulunya bernama Prona itu.

Tahun
lalu, Kabupaten Rembang mendapat jatah 17 ribu sertifikat tanah. Jumlah tersebut
naik drastis pada tahun ini yang dijatah 40 ribu. Dari jumlah tersebut, tidak
semua desa mendapatkan jatah.

Tahun
ini ada 30 desa dari lima kecamatan yang mendapat jatah PTSL. Yakni, Kecamatan
Sumber, Kaliori, Bulu, Sulang dan Kragan. Itupun tidak semua desa di kecamatan
tersebut mendapat jatah.

”Program
ini membawa dampak positif bagi warga dari sisi sosial ekonomi. Yang sudah
punya sertifikat bisa digunakan mengembangkan usaha. Desa yang sudah siap dan
belum masuk tahun ini, bisa mengajukan agar masuk tahun 2019,” jelasnya.

Hafidz
mendorong pemerintah desa menetapkan biaya lain-lain di luar PTSL. Seperti harga
patok dan kebutuhan lainnya. Karena biaya-biaya itu tidak ditanggung oleh
program PTSL.

Biaya
lain-lain di setiap desa tentu berbeda. Sesuai dengan kondisi desa
masing-masing. Penetapan biaya di luar PTSL juga untuk menghindari adanya
pungutan liar. Hafidz berpesan agar tidak ada pihak yang bermain dengan program
tersebut. Karena biaya pengurusan sertifikat tanah dalam program PTSL
ditanggung APBN.

”Kalau
harga patok seribu ya seribu. Jangan
dimainkan. Desa menetapkan biayanya berapa lewat musdes. Itu akan jadi
akumulasi biaya yang ditanggung pemohon agar tidak ada masalah,” imbuhnya. (has)

  • Penulis: Redaksi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Polisi Temukan Ratusan Miras di Lokalisasi Pati

    Polisi Temukan Ratusan Miras di Lokalisasi Pati

    • calendar_month Sel, 10 Apr 2018
    • account_circle Redaksi
    • visibility 0
    • 0Komentar

    Lingkar Muria , PATI – Satuan Sabhara Polres Pati mengamankan ratusan botol minuman keras (miras) pada Senin (9/4/2018) sore lalu. Miras dengan berbagai jenis dan merk itu diamankan dari dua lokalisasi terkenal di Bumi Mina Tani. Kampung Baru dan juga Lorong Indah (LI). Total polisi mengankan 453 botol, diamankan dari tujuh cafe di dua lokalisasi […]

  • Terimakasih Pak Polisi Tidak Ada Tawuran Lagi

    Terimakasih Pak Polisi Tidak Ada Tawuran Lagi

    • calendar_month Sen, 18 Apr 2022
    • account_circle Redaksi
    • visibility 2
    • 0Komentar

    Razia Tongtek di wilayah Desa Wotan dan Baturejo Kecamatan Sukolilo Gencarnya sosialisasi disertai tindakan tegas dari aparat, membuat ibadah puasa warga Desa Baturejo dan Desa Wotan di Kecamatan Sukolilo lebih tenang tahun ini. Kini tak ada lagi tawuran yang dipicu gesekan antar pemuda yang bertemu saat kegiatan tongtek di waktu sahur.   PATI – Desa Baturejo […]

  • Revisi Perda RTRW di Pati, Zona Hijau Harga Mati

    Revisi Perda RTRW di Pati, Zona Hijau Harga Mati

    • calendar_month Kam, 1 Mar 2018
    • account_circle Redaksi
    • visibility 2
    • 0Komentar

    Lingkar Muria, PATI  – Peraturan daerah (perda) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Pati akan memasuki revisi. Hal ini melihat waktunya yang sudah lima tahun. Perda RTRW perlu direvisi sebab dalam kurun waktu itu bisa saja terjadi perubahan atas kondisi geografis yang ada. Hal itu dikatakan Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Pati Awi.   ”Perda Nomor […]

  • DPRD Pati Dorong Pemanfaatan Cagar Budaya sebagai Wisata Alternatif Sejarah

    DPRD Pati Dorong Pemanfaatan Cagar Budaya sebagai Wisata Alternatif Sejarah

    • calendar_month Sen, 29 Sep 2025
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 0
    • 0Komentar

    PATI – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati berharap agar cagar budaya, khususnya Pintu Gerbang Majapahit di Desa Muktiharjo (Rendole), Kecamatan Margorejo, dapat dikembangkan sebagai destinasi wisata alternatif yang berbasis sejarah. Harapan ini muncul setelah Pintu Gerbang Majapahit ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah X sejak tahun 1998. Wakil Ketua […]

  • DPUTR Pati Bersiap Wujudkan Alun-alun Kembangjoyo yang Lebih Menarik dan Ramah Pengunjung

    DPUTR Pati Bersiap Wujudkan Alun-alun Kembangjoyo yang Lebih Menarik dan Ramah Pengunjung

    • calendar_month Sab, 5 Okt 2024
    • account_circle Arif Mohamad
    • visibility 1
    • 0Komentar

      PATI – Pemerintah Kabupaten Pati akhirnya menindaklanjuti permintaan para Pedagang Kaki Lima (PKL) di Alun-alun Kembangjoyo dengan membongkar puluhan kios yang berdiri di tengah area tersebut. Pembongkaran dilakukan pada Senin (30/9/2024) dan menandai dimulainya penataan ulang alun-alun yang diharapkan menjadi pusat kuliner di Kabupaten Pati. Plt Kepala DPUTR Pati Riyoso melalui Kepala Bidang (Kabid) […]

  • Bupati Pati : Adanya Re-grouping SD Jadi Patokan Keberhasilan KB

    Bupati Pati : Adanya Re-grouping SD Jadi Patokan Keberhasilan KB

    • calendar_month Rab, 14 Nov 2018
    • account_circle Redaksi
    • visibility 0
    • 0Komentar

    Bupati Haryanto   PATI – Bupati Haryanto mengklaim pengendalian laju pertumbuhan penduduk melalui program KB di Kabupaten Pati, sangat terasa keberhasilannya. Hal itu terbukti dari banyaknya SD yang melakukan re-grouping dalam beberapa tahun terakhir. ”Penurunan jumlah penduduk di Kabupaten Pati sangat terasa dan terlihat dengan adanya re-grouping SD. Dulu jumlah SD mencapai ribuan, kini turun […]

expand_less