PATI – Setelah video dukungan terhadap bakal calon kepala daerah viral, sosok kepala desa Semampir Pati Kota Parmono angkat bicara.
Menurutnya aksi yang dilakukannya adalah aksi spontan, dan tidak direncanakan. Pengakuan itu diungkapkan Parmono saat dihubungi wartawan melalui sambungan telpon.
Parmono mengakui awalnya kejadian tersebut adalah deklarasi Cinta Damai, seperti yang dilakukan sejumlah kalangan usai viral kasus aksi main hakim sendiri di Sumbersoko Sukolilo Pati yang menewaskan seseorang yang dituduh sebagai maling mobil.
“Awalnya itu deklarasi cinta damai, lalu foto bersama. Pernyataan dukungan terhadap Sudewo dan Ahmad Luthfi spontanitas saja dan sifatnya hanya dukungan karena keduanya belum secara resmi ditetapkan sebagai calon, belum masuk tahapan Pilkada,” jelas Parmono.
NIAT LAIN
Parmono menambahkan, pihaknya punya niat lain ketika memimpin ratusan Kades menyampaikan dukungan terhadap Sudewo dan Ahmad Luthfi.
“Itu spontanitas untuk membuat sensasi demi menutup viralnya kasus Sukolilo yang membuat citra Pati buruk. Memang tidak direncanakan sebelumnya. Spontanitas saja. Tujuan saya menutup stigma buruk terhadap Pati akibat kasus Sukolilo. Pati dikatakan sarang maling dan penadah, saya ingin mengalihkan supaya tidak ada lagi stigma itu,” papar pria yang memipin kegiatan deklarasi tersebut.
Parmono menegaskan, dirinya sendiri sebagai Kades tidak berani untuk melakukan dukung-mendukung dalam ranah politik praktis.
“Kami mendukung personalnya saja. Kalau personal kan siapa saja bisa didukung. Dukung Pak Lutfhi karena menggalakkan kamtibmas, dukung Pak Sudewo karena menggalakkan cinta damai,” pungkasnya.
Penulis : Arif