Breaking News
light_mode

Alif Sumadi Spesialis Peternak Murai Batu

  • account_circle Redaksi
  • calendar_month Sab, 20 Jan 2018
  • visibility 32
Jadi Peternak Karena Kepincut Teman
DOKUMEN PRIBADI

Sebelumnya pekerjaan Alif Sumadi memang
tak jauh dari dunia perburungan. Dia bekerja sebagai penjual jangkrik untuk
pakan burung. Namun pekerjaan itu dia tinggalkan saat kepincut penghasilannya temannya
yang sukses ternak burung.

Rumahnya bisa dibilang gedongan, dibanding
rumah di sekelilingnya. Di depan rumah terparkir satu unit mobil jenis minibus.
Saat mulai masuk ke dalam rumah, suara cericit burung-burung menyambut siapapun
yang datang. Di kalangan pecinta burung, Madi sapaan akrabnya memang sangat
dikenal. Banyak orang datang dari dalam kota hingga luar kota.
Dia ramah, dan blak-blakan.
Menganggap semua tamu, baik yang baru pertama datang maupun yang sudah sering
bertamu seperti teman sendiri. ”Sudah anggap saja seperti tempat sendiri. Mau
ngopi atau ngeteh, buat sendiri sesuai selera. Jangan sungkan,” kata Madi mempersilahkan
tamunya.
Usai menyeruput kopi hitam yang
masih mengepulkan aspanya, Madi baru bercerita bagaimana dirinya memulai usaha
ternak burung. Awalnya, Madi memang penjual jangkrik yang digunakan sebagai
pakan burung. Sudah berjalan cukup lama.
”Namun suatu saat saya melihat
teman saya berhasil dengan menjadi peternak burung Murray waktu itu, singkatnya
kemudian saya tertarik. Lalu mulai sedikit demi sedikit merintis usaha ini,”
jelas pria yang tinggal di Dukuh Pilang Desa Tompomulyo ini Kecamatan Batangan Kabupaten Pati.
Madi memilih ternak jenis Murray.
Sedangkan jenis lovebird, Madi hanya menjual saja. ”Sebab Murray lebih cepat
beranak dibanding lovebird. Lebih cepat beranak lebih cepat pula dapat untung
kan. Makanya saya fokus di Murray saja. Perbandingannya sekali lovebird
beranak. Murray bisa tiga kali,” papar Madi.
Usaha ternak burung ini sudah
dijalani Madi puluhan tahun. Bahkan sejak anak satu-satunya masih kecil, hingga
kini sudah menjadi sarjana di salah satu kampus negeri di Surakarta. ”Ya
lumayan lah, untung dari ternak burung ini bisa untuk kebutuhan sehari-hari dan
menyekolahkan anak saya hingga jenjang yang tinggi,” imbuhnya.
Namun perlu diketahui, kata Madi.
Ternak burung ini tak menentu. Perlu sebuah kunci untuk telaten di bidang ini.
Kuncinya sabar. ”Sebab ternak burung ini gampang-gampang susah. Harganya kadang
ya tak menentu. Misalnya kemarin satu jenis burung lovebird dihargai Rp 10
juta. Tiba-tiba bisa turun sampai di angka Rp 1 juta. Begitu juga dengan Murray,
namun tidak sedrastis anjloknya jenis loverbird. Ini salah satu tantangannya,”
terangnya.
Memang ternak burung ini cukup
menjanjikan. Anakan saja sepasang bisa dihargai Rp 3 juta, kalau kualitasnya
lebih baik bisa sampai Rp 5 juta. Itu untuk jenis burung Murray batu. Perawatannya
pun tak repot. ”Bahkan bisa untuk pekerjaan sampingan saja. Perawatannya sama
lah kurang lebih seperti merawat burung pada umumnya. Memberi makan dan juga
membersihkan kandang,” kata Madi.
Saat ini di peternakannya, Madi
telah memiliki sebanyak 10 kandang untuk 10 pasang Murray. Juga puluhan kandang
untuk jualan burung jenis lovebird. Pantas ruangan paling belakang rumah Madi
sudah seperti alam bebas. Suara keriuhan cericit burung menyesaki ruangan
dengan luas 6×5 meter tersebut.
 Keberhasilan Madi beternak burung ini pun
membuat banyak yang kepincut. Kini di Desa Tompomulyo banyak yang mengikuti
jejak Madi. Rata-rata mereka anak muda. Salah satunya Gunarto.
Pria yang tinggal tak lebih dari 20
meter dari rumah Madi ini sekarang menjalani usaha ternak burung. Gunarto sudah
mulai sejak tiga tahun lalu. Kurang lebih dia mempunyai 21 indukan burung. ”Saya
yang ngajarin ternak juga dari Pak Madi,” terang pria yang sebelum menjadi
peternak burung ini bekerja sebagai tenaga serabutan.
Kini di desa yang mayoritas
penduduknya bergantung di dunia pertanian ini banyak warganya yang menekuni
usaha ternak burung. Disamping Madi dan Gunarto, masih ada yang lain. ”Ada
lebih 20an kira-kira yang sekarang mulai ternak burung. Rata-rata baru setahun dua
tahun,” kata Gunarto. (Achmad Ulil Albab)
 

  • Penulis: Redaksi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Lapangan Stadion Wergu Wetan Kudus tampak kering saat ini sedang direnovasi oleh Lestarindo Soccerfield. (YOUTUBE)

    Kurang Dari Satu Bulan Kick Off Liga 2, Renovasi Lapangan Stadion Wergu Kudus Akankah Berhasil ?

    • calendar_month Ming, 4 Agu 2024
    • account_circle Redaksi
    • visibility 32
    • 0Komentar

      OLAHRAGA – Renovasi lapangan Stadion Wergu Wetan Kudus telah dimulai awal Agustus ini. Renovasi lapangan berkejaran dengan waktu verifikasi stadion untuk penyelenggaraan Liga 2. Patut ditertanyakan akankah waktu kurang dari satu bulan akan mampu membuat lapangan Stadion Wergu Wetan Kudus lolos kelayakan untuk Liga 2. Renovasi lapangan ini dilakukan oleh Perusahaan perawatan lapangan kenamaan […]

  • Terakota Bersejarah Ditemukan di Sekitar Candi Bubrah Tempur Jepara

    Terakota Bersejarah Ditemukan di Sekitar Candi Bubrah Tempur Jepara

    • calendar_month Kam, 13 Jun 2024
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 49
    • 0Komentar

    JEPARA – Sebuah artefak yang diduga terakota kembali ditemukan di sekitar Candi Bubrah Dukuh Duplak, Desa Tempur, Kecamatan Keling. Penemuan ini terjadi saat Forum Komunikasi Peduli Cagar Budaya Muria (FKPCBM) melakukan kegiatan membersihkan situs Candi Bubrah. “Kemarin kita melaksanakan bersih-bersih di Candi Bubrah dan menemukans ebuah artefak yang diduga sebagai terakota,” kata Subkord Bidang Sejarah […]

  • Alexis Gomes pemain asing Persijap Jepara dari Argentina.

    Persijap Jepara Resmi Rekrut Tiga Pemain Asing dari Amerika Latin untuk Liga 1 2025/2026

    • calendar_month Kam, 26 Jun 2025
    • account_circle Abdul Adhim
    • visibility 65
    • 0Komentar

    JEPARA – Menjelang kompetisi Liga 1 musim 2025/2026, manajemen Persijap Jepara resmi mengumumkan tiga pemain asing anyar untuk memperkuat skuad Laskar Kalinyamat. Ketiganya berasal dari benua Amerika Latin, yakni dua pemain asal Brasil dan satu pemain asal Argentina. Dua dari pemain tersebut sebelumnya telah mencicipi atmosfer kompetisi Liga 2 Indonesia, sedangkan satu lainnya merupakan rekrutan […]

  • Pria di Pati Nekat Curi Amplifier di Tempat Hajatan

    Pria di Pati Nekat Curi Amplifier di Tempat Hajatan

    • calendar_month Sel, 28 Feb 2023
    • account_circle Redaksi
    • visibility 33
    • 0Komentar

    Konferensi pers Polresta Pati PATI – Seorang pria di Kecamatan Gembong harus berurusan dengan polisi. Lantaran dirinya nekat mencuri amplifier di rumah orang yang sedang melangsungkan hajatan. Kasat Reskrim Polresta Pati, Kompol Onkoseno G. Sukahar, menjelaskan bahwa pria berinisial DN  itu mencuri amplifier di rumah Rismanto, warga Desa Semirejo, Kecamatan Gembong, Kamis 9 Februari 2023 […]

  • Pameran Museum Pop Up Ratu Kalinyamat Gugah Minat Generasi Muda pada Sejarah

    Pameran Museum Pop Up Ratu Kalinyamat Gugah Minat Generasi Muda pada Sejarah

    • calendar_month Jum, 25 Apr 2025
    • account_circle Fatwa Fauzian
    • visibility 62
    • 0Komentar

    JEPARA – Untuk mengenang kembali kehebatan Ratu Kalinyamat, pejuang yang melawan Portugis di Selat Malaka, Yayasan Dharma Bakti Lestari menggelar Pameran Museum Pop Up Ratu Kalinyamat di Kompleks Masjid Astana Sultan Hadlirin, Mantingan, Kamis (24/4/2025). Pameran yang dibuka Bupati Jepara H. Witiarso Utomo ini menampilkan catatan sejarah, termasuk salinan catatan pelaut Portugis yang menyebut Ratu […]

  • Dukung Keamanan Lingkungan, TNI Bangun Dua Unit Poskamling

    Dukung Keamanan Lingkungan, TNI Bangun Dua Unit Poskamling

    • calendar_month Rab, 18 Apr 2018
    • account_circle Redaksi
    • visibility 34
    • 0Komentar

    PATI – Satgas TMMD Reguler ke 101 di Desa Godo juga turut peduli dengan keamanan lingkungan. Untuk mendukung hal itu, kemarin Satgas TMMD bergotong-royong membangun dua unit Pos Kemanan Lingkungan (Poskamling). “Bantuan pembangunan dua unit pos kamling ini merupakan salah satu sasaran fisik dalam program TNI Manunggal membangun Desa (TMMD), selain sasaran betonisasi jalan sepanjang […]

expand_less