Dokumen HMJ Syari’ah STAIN Kudus |
Lingkar Muria, KUDUS – Dalam dunia akademik, menjiplak sebuah karya hukumnya haram. Baik
secara ilmiah maupun hukmiyah. Ada etika dalam mengutip sebuah karya. Hal itu
disampaikan Kisbiyanto, ketua Jurusan Tarbiyah dalam apel pembukaan pelatihan
makalah yang diadakan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Tarbiyah, di halaman kampus barat STAIN
Kudus Sabtu (9/92017) kemarin.
secara ilmiah maupun hukmiyah. Ada etika dalam mengutip sebuah karya. Hal itu
disampaikan Kisbiyanto, ketua Jurusan Tarbiyah dalam apel pembukaan pelatihan
makalah yang diadakan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Tarbiyah, di halaman kampus barat STAIN
Kudus Sabtu (9/92017) kemarin.
”Ada yang dinamakan gaya selingkung dalam tradisi akademik sebuah
kampus. Kalau di sini (STAIN Kudus, Red) dalam mengutip sebuah karya
menggunakan footnote, berbeda dengan
kampus lain yang biasanya menggunakan midlenote,
kalau tidak paham kaidah mengutik bisa jadi mengarah ke ranah plagiasi, ” kata
dosen yang juga ketua Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama’ (ISNU) Kudus ini.
kampus. Kalau di sini (STAIN Kudus, Red) dalam mengutip sebuah karya
menggunakan footnote, berbeda dengan
kampus lain yang biasanya menggunakan midlenote,
kalau tidak paham kaidah mengutik bisa jadi mengarah ke ranah plagiasi, ” kata
dosen yang juga ketua Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama’ (ISNU) Kudus ini.
M. Taufik Nur Aziz, ketua HMJ Tarbiyah menambahkan, pelatihan ini
sekaligus upaya menanggulangi kebiasaan mahasiswa yang sering copy-paste dalam mengerjakan tugas
makalah. ”Di STAIN Kudus, mulai semester satu hingga semester tujuh, mahasiswa
bakal bersinggungan dengan tugas membuat makalah. Untuk itu pelatihan ini juga
sebagai pembekalan bagi mahasiswa baru dalam menempuh dunia perkuliahan,”
lanjut mahasiswa prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) ini.
sekaligus upaya menanggulangi kebiasaan mahasiswa yang sering copy-paste dalam mengerjakan tugas
makalah. ”Di STAIN Kudus, mulai semester satu hingga semester tujuh, mahasiswa
bakal bersinggungan dengan tugas membuat makalah. Untuk itu pelatihan ini juga
sebagai pembekalan bagi mahasiswa baru dalam menempuh dunia perkuliahan,”
lanjut mahasiswa prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) ini.
Sebanyak 919 mahasiswa dari 10 prodi di Jurusan Tarbiyah, menjadi
peserta pelatihan makalah. Jumlah ini menjadi yang terbanyak selama
penyelenggaraan pelatihan makalah di STAIN Kudus. Peserta dibagi menjadi delapan
kelas, yang ditempatkan di gedung A, B, Aula Kantor Jurusan, dan Gedung Pusat
Kegiatan Mahasiswa (PKM). Acara berlangsung sejak pukul 08.00 hingga 15.00 WIB.
peserta pelatihan makalah. Jumlah ini menjadi yang terbanyak selama
penyelenggaraan pelatihan makalah di STAIN Kudus. Peserta dibagi menjadi delapan
kelas, yang ditempatkan di gedung A, B, Aula Kantor Jurusan, dan Gedung Pusat
Kegiatan Mahasiswa (PKM). Acara berlangsung sejak pukul 08.00 hingga 15.00 WIB.
Penyelenggaraan pelatihan makalah tahun berbeda dengan tahun
sebelumnya. Kali ini peserta diajak praktik langsung di dalam kelas usai
pemaparan teori. Hal itu dilakukan
karena evaluasi tahun lalu, usai pelatihan masih banyak mahasiswa yang
kebingungan mengerjakan tugas makalah. ”Disamping praktik, HMJ juga
memfasilitasi pendampingan peserta usai pelatihan. Pendampingan itu
dilaksanakan dalam format acara diskusi santai bertajuk “Pekan Pendidikan” yang
bakal membahas seputar dunia perkuliahan,” katanya kepada Lingkar
Muria.
sebelumnya. Kali ini peserta diajak praktik langsung di dalam kelas usai
pemaparan teori. Hal itu dilakukan
karena evaluasi tahun lalu, usai pelatihan masih banyak mahasiswa yang
kebingungan mengerjakan tugas makalah. ”Disamping praktik, HMJ juga
memfasilitasi pendampingan peserta usai pelatihan. Pendampingan itu
dilaksanakan dalam format acara diskusi santai bertajuk “Pekan Pendidikan” yang
bakal membahas seputar dunia perkuliahan,” katanya kepada Lingkar
Muria.
Salah satu peserta pelatihan, Nurul Aini mengaku terbantu dengan
kegiatan pelatihan semacam ini. ”Pelatihan ini bisa menjadi bekal berharga.
Tanpa pengetahuan seperti ini, bisa jadi saya terjerumus plagiasi dalam
mengerjakan tugas makalah,” imbuh mahasiswi prodi PAI ini.
kegiatan pelatihan semacam ini. ”Pelatihan ini bisa menjadi bekal berharga.
Tanpa pengetahuan seperti ini, bisa jadi saya terjerumus plagiasi dalam
mengerjakan tugas makalah,” imbuh mahasiswi prodi PAI ini.
Di tempat terpisah, pelatihan yang sama juga dilakukan HMJ Syari’ah
dan Ekonomi Islam, yang bertempat di aula Balaidesa Ngembalrejo. Sebanyak 645 peserta
terbagi menjadi empat gelombang. Dua gelombang mengikuti pelatihan kemarin, dan
dua gelombang hari ini. Metode pelatihan yang diberikan juga sama. Menggunakan
pemaparan teori dan praktik langsung.
dan Ekonomi Islam, yang bertempat di aula Balaidesa Ngembalrejo. Sebanyak 645 peserta
terbagi menjadi empat gelombang. Dua gelombang mengikuti pelatihan kemarin, dan
dua gelombang hari ini. Metode pelatihan yang diberikan juga sama. Menggunakan
pemaparan teori dan praktik langsung.
”Peserta kami himbau membawa laptop bagi yang punya. Kemudian
praktik langsung di tempat, mulai membuat ukuran kertas hingga format footnote khas STAIN Kudus,” kata
Julianto, ketua HMJ Syari’ah dan Ekonomi Islam ini. (kur)
praktik langsung di tempat, mulai membuat ukuran kertas hingga format footnote khas STAIN Kudus,” kata
Julianto, ketua HMJ Syari’ah dan Ekonomi Islam ini. (kur)