Tak Jadi ke Puncak Pangrango, Bonusnya Dapat Sahabat (3)
- account_circle Redaksi
- calendar_month Sab, 15 Jun 2019
- visibility 3
saja. Jalur turunnya cukup curam. Tak banyak pendaki lain kami jumpai. Sepi.
Jalur yang kami lewati namanya Cibodas. Dibanding dengan jalur putri yang kami
lewati sebelumnya, treknya lebih curam jalur cibodas.
lain. Akhirnya. Para pendaki itu dari Jakarta. Sebelumnya kami sudah pernah
ngobrol dan bercanda di Pos 3. Serasa bertemu keluarga, kami kemudian dijamu
dengan makanan yang baru saja mereka masak.
Situasi dan kondisinya kurang pas saja. Saya, Ci’lo dan beberapa pendaki dari
Jakarta akhirnya turun bersama.
agak sedikit nyut-nyutan. Meski sedikit kerepotan,
di jalur ini rasa lelah kami cukup terobati. Ada air terjun yang berair panas
di tengah-tengah jalur pendakian. Kami pun menyicipi sensasi kehangatan air
ini. Segar dan enak sekali di badan.
gerbang Taman Nasional Gede Pangrango. Tak selang lama, sampailah di basecamp dengan kondisi tubuh kelelahan.
Saya langsung merebahkan badan dan beristirahat.
ada yang pasti. Selalu memberi hal yang tak kita ketahui. Seperti
perihal waktu dan sahabat, saya tak pernah terpikir akan ketemu mereka
berempat, hingga menjadi akrab.
pernah membedakan kasta. Kejujuran, ketulusan, tak pernah
ada dusta. Semua berjalan apa adanya.
keselamatan. Begitulah
alam, selalu menyajikan makna dan keindahan. Tapi alam pun akan bersikap garang
jika engkau tak sopan. (Arif Bonvink/selesai)
- Penulis: Redaksi